google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Produksi Migas Pertamina Lampaui Target - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, October 27, 2016

Produksi Migas Pertamina Lampaui Target

PT Pertamina membukukan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 670 ribu boepd sampai September lalu. Angka ini telah melebibi target produksi tahun ini yang ditetapkan 661 ribu boepd. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro merinci, produksi minyak perseroan tercatat sebesar 322,84 ribu bph sampai September lalu, naik 16% dari realisasi periode yang sama tahun lalu 276,77 ribu bph. Sementara produksi gas naik 15,8% dari 1.730 mmscfd menjadi 2.000 mmscfd.

Jika dibandingkan target tahun ini, realisasi produksi migas 670 ribu boepd telah melebihi target 1,36%. Selanjutnya realisasi produksi minyak sudah 4,81% di atas target 308 ribu bph dan gas 2,5196 dari target 1.951 mmscfd. Sehingga, realisasi produksi minyak dan gas telah melampaui target tahun ini. Wianda menjelaskan, tingginya realisasi produksi migas ini didorong oleh peningkatkan produksi baik di lapangan migas di dalam negeri maupun luar negeri. Kontribusi produksi migas dari blok dalam negeri masih dominan, yakni sekitar 80% atau sekitar 550 ribu boepd. Pasalnya, produksi migas dari luar negeri baru sekitar 120 ribu boepd.

Dari dalam negeri, produksi terbesar masih dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang sudah mencapai 160 ribu bph, kemudian dari Blok West Madura Offshore (WMO) yang dikelola Pertamina Hulu Energi. Wianda menegaskan, kebijakan perseroan adalah produksi migas tidak boleh turun. Karenanya, meski harga minyak mentah masih cukup rendah, Pertamina terus memacu produksi migasnya melalui pertumbuhan organik maupun anorganik (akuisisi). Tak hanya itu, peningkatan produksi ini juga dibarengi dengan penurunan biaya operasi produksi di hulu. Pertamina di sisi upstream (hulu), sudah efisiensi sampai 30%. Bahkan, jika dibandingkan dari 2013 sampai September 2016 ini, Pertamina sudah bisa menurunkan biaya produksi sampai 11%.

Caranya, tambah Wianda, perseroan fokus pada pengerjaan proyek hulu yang bisa dengan cepat memberikan hasil. Selanjutnya, perseroan juga melakukan optimalisasi dengan penggunaan fasilitas bersama (integrated) antar anak usaha di hulu. Terakhir, perseroan menaikkan tingkat kandungan dalam negeri (T KDN) dalam pengerjaan proyek. Menurut Wianda, sesuai roadmap Aspirasi Pertamina 2025, produksi migas perseroan ditargetkan terus naik. Pada tahun depan, produksi migas perseroan ditargetkan naik menjadi 863 ribu boepd, di mana sebanyak 688 ribu boepd dari aset eksisting dan 175 ribu boepd dari akuisisi blok baru dan ambil alih blok habis kontrak.

Rincinya, produksi minyak 2017 ditargetkan naik 36% menjadi 438 ribu bph, di mana kontribusi aset eksisting sebesar 335 ribu bph dan aset baru 103 ribu bph. Kemudian untuk gas produksi naik 13% menjadi 2.278 mmscfd, dengan porsi aset eksisting 1.858 mmscfd dan aset baru 450 mmscfd. Wianda mengakui, kontribusi terbesar kenaikan produksi berasal dari akuisisi aset baru di luar negeri. Untuk produksi minyak luar negeri misalnya, target 2017 sebesar 103 ribu bph itu naik dua kali lipat dari tahun ini yang sekitar 60 ribu bph.

Kemudian, hasil akuisisi saham Maurel&Prom beberapa waktu lalu belum dapat dicatatkan dalam perolehan produksi migas 2016. Berdasarkan kerja sama dengan Rosneft Oil Company, Pertamina ditawari dua blok di Rusia, yakni Northern Tip of Chayvo Field dan Russkoye Field. Dari Rusia, Pertamina menargetkan bisa mendapat minyak 35 ribu bph dan cadangan migas 200 juta barel setara minyak. Di Iran, berdasarkan nota kesepahaman bersama National Iranian Oil Company (NIOC) ada dua blok yang dikaji Pertamina, yakni Ab Teymour dan Mansouri. Pertamina menargetkan dapat menggenjot produksi migasnya menjadi 1,9 juta barel setara minyak per hari pada 2025.

Untuk itu, Pertamina harus menggenjot produksi migasnya agar naik setidaknya 8% per tahun. Salah satu tambahan produksi migas ini diharapkan dengan akuisisi blok migas di negara lain.

Investor Daily, Halaman : 11, Kamis, 27 Okt 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel