Saturday, November 19, 2016
Bahan Baku Impor Akan Dikurangi
PT Pertamina menyatakan sebanyak 30% dari bahan baku kilang RU VI Balongan lndramayu merupakan minyak yang impor dari Angola, Afrika dan 70% dari Indonesia. Porsi impor akan dikurangi pada 2025. Head of Communication and Relations PT Pertamina Refinery Unit atau RU VI Balongan Rustam Aji menerangkan, bahan baku yang diolah di Kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah dari Duri dan Minas yang berasal dari Riau. Sisanya sekitar 30 % diimpor dari Angola Afrika.
Saat ini masih impor, karena konsumsi BBM di Indonesia mencapai 1,5 juta barel per hari, sedangkan kilang di Indonesia hanya mampu produksi 1 juta barel per hari. Pemerintah pusat menargetkan pada 2025 tidak ada impor minyak dari Afrika dan produksi BBM bakal memenuhi kebutuhan dalam negeri seiring pembangunan kilang baru di Cilacap. Rustam mengatakan Balongan bisa menjadi kilang minyak terkemuka di Asia pada 2025. Kendati bukan kilang terbesar yang dimiliki Pertamina, dia mengklaim menjadi kilang yang paling modern.
Dari kilang ini menghasilkan energi yang ramah lingkungan. Dia menyatakan keberadaan RU VI Balongan sangat strategis bagi bisnis Pertamina maupun bagi kepentingan nasional. Sebagai kilang yang relatif baru dan telah menerapkan teknologi terkini, Pertamina RU VI diklaim mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dengan produk-produk, seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Minyak Tanah), LPG, Propylene. Kilang Balongan merupakan salah satu dari enam kilang minyak yang dimiliki oleh Pertamina.
Lima yang lain yaitu Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Kilang Kasim yang berada di Sorong, Papua. Kapasitas produksi kilang yang diresmikan pada 1995 ini mencapai 125.000 barel per hari (bph). Tugas dan kilang ini, adalah mengolah minyak mentah menjadi berbagai macam produk BBM dan BBK. Dengan kapasitas produksi tersebut, Kilang Balongan bertugas menjaga pasokan BBM dan BBK wilayah ring satu Indonesia yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
PT Pertamina meluncurkan perdana produk bahan bakar khusus dengan Research Octane Number (RON) 98, Pertamax Turbo, pada 11 Agustus lalu. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengemukakan, Pertamax Turbo mendapat pengakuan dari produsen super car Italia, Automobili Lamborghini S.p.A. dan digunakan dalam Lamborghini Blancpain Super tTofeo Series, di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia. Pertamax Turbo dijual tidak hanya di Indonesia tapi juga di Eropa.
Lamborghini sudah menggunakan Pertamax Turbo. Dia menuturkan, selain digunakan Lamborgini di sirkuit Spa-Francorchamps, Pertamax Turbo juga digunakan dalam seri balapan di Sirkuit Silverstone, Inggris, dan Sirkuit Paul Richard, Prancis. Pertamina menggandeng Centro Petroli Roma (CPR) sebagai mitra Lamborghini untuk mendistribusikan Pertamax Turbo ke sirkuit-Sirkuit di seluruh Eropa. Wianda menjelaskan, nama Pertamax Turbo dipilih agar pelanggan mudah memahami kelebihan bahan bakar terbaru tersebut.
Wianda menyebutkan, Pertamax Turbo akan menggantikan posisi Pertamax Plus apabila preferensi konsumen pada akhirnya lebih memilih Pertamax Turbo. Karena spesifikasinya memang berbeda signifikan dengan Pertamax Plus terutama dari sisi RON.
IN ENGLISH
Raw Materials Imports Will Less
PT Pertamina said as many as 30% of the raw materials RU VI Balongan lndramayu refinery is oil imports from Angola, Africa and 70% from Indonesia. The share of imports will be reduced in 2025. The Head of Communication and Relations PT Pertamina Refinery Unit or RU VI Balongan Rustam Aji explained, the raw materials are processed in RU VI Balongan refinery is crude oil from Duri and Minas derived from Riau. The remaining 30% is imported from Angola Africa.
While this is still imported, because the fuel consumption in Indonesia reached 1.5 million barrels per day, while the Indonesian refineries can only produce 1 million barrels per day. The central government is targeting in 2025, there are no imports of oil from Africa and oil production will meet the domestic demand as the construction of a new refinery in Cilacap. Rustam said Balongan could become a leading oil refiner in Asia in 2025. Although not the biggest refineries owned by Pertamina, he claims to be the most modern refinery.
From the refinery to produce environmentally friendly energy. He stated the existence of RU VI Balongan Pertamina is very strategic for businesses and for the national interest. As a relatively new plant and has implemented the latest technology, Pertamina RU VI claimed to have a high economic value. With products, such as Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, Kerosene (Kerosene), LPG, Propylene. Balongan refinery is one of the six oil refineries owned by Pertamina.
Five others are Dumai refinery, Plaju, Cilacap, Balikpapan, and Kasim Refinery located in Sorong, Papua. The production capacity of the refinery which was inaugurated in 1995 it reached 125,000 barrels per day (bpd). The task and the refinery, is to process crude oil into various petroleum products and BBK. With a production capacity of the Balongan refinery in charge of maintaining the supply of fuel and BBK ring one region Indonesia, namely Jakarta, Banten and West Java.
PT Pertamina launched a dedicated fuel inaugural product by Research Octane Number (RON) 98, Pertamax Turbo, on August 11 last. Vice President Corporate Communications PT Pertamina Wianda Pusponegoro argued, PERTAMAX Turbo received recognition from the Italian super car manufacturer, Automobili Lamborghini S.p.A. and used in the Lamborghini Blancpain Super tTofeo Series, at the Circuit de Spa-Francorchamps, Belgium. Pertamax Turbo sold not only in Indonesia but also in Europe.
Lamborghini already use Pertamax Turbo. He said that, apart from being used Lamborgini in Spa-Francorchamps circuit, PERTAMAX Turbo is also used in the series race at Silverstone Circuit, UK, and Circuit Paul Richard, France. Pertamina took Centro Petroli Roma (CPR) as a partner to distribute PERTAMAX Turbo Lamborghini to the circuit-circuits across Europe. Wianda explained PERTAMAX name Turbo been so customers easily understand the advantages of the latest fuel.
Wianda mention, Pertamax Turbo will replace Pertamax Plus if consumer preferences in the end prefer PERTAMAX Turbo. Because the specification does differ significantly from the Pertamax Plus especially in terms of RON
Bisnis Indonesia, Page-11, Saturday, Nov-19-2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment