google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Efisiensi Bikin Laba Pertamina Naik Tinggi - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, November 9, 2016

Efisiensi Bikin Laba Pertamina Naik Tinggi

Harga minyak yang masih di bawah US$ 50 per barel menyebabkan pendapatan PT Pertamina hingga kuartal III 2016 masih turun dibandingkan pendapatan pada periode yang sauna tahun lalu. Laba perusahaan ini naik. Salah satu penyebab kenaikan laba itu adalah efisiensi. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, sampai triwulan III-2016, pendapatan Perlamina sebesar US$ 26,62 miliar atau turun sebesar 16,8% dibandingmenduga harga minyak bisa US$ 50 per barel, tetapi kini US$ 38 per barel.

Pendapatan perusahaan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 32 miliar. Namun Dwi menyebutkan, kinerja keuangan Pertamina masih cukup bagus. Ia menyodorkan laba bersih perusahaan ini hingga September 2016 mencapai US$ 2,83 miliar. Angka ini naik tajam sebesar 209% dibandingkan laba bersih kuartal 111 2015 yang hanya mencapai US$ 0,914 juta. Menurut Dwi, kinerja laba bersih yang mengkilap itu tidak lepas dari upaya peninkatan efisiensi dan inencari terobosan yang menghasilkan nilai lewat program-program breakthrough project atau proyek terobosan.

Direktur Keuangan Pertamina Arief Budiman menambahkan, perusahaan telah menekan biaya operasionai hingga 27% dibandingkan tahun lalu. Dengan begitu, laba operasional tahun ini bisa mencapai sekitar US$ 5 miliar atau naik hampir 100% ketimbang laba operasional tahun lalu sebesar US$ 2,44 miliar. Beberapa efisiensi Pertamina di antaranya, efisiensi biaya operasi hulu sebesar US$ 834 juta dengan fokus pada lapangan-lapangan kerja yang berdampak finansial besar bagi perusahaan.

Pertamina juga mengklaim, berhasil menekan biaya pokok produksi kilang yang berada di kisaran 104,2% Mid Oil Platls Singapore (MOPS) hingga September 2015, turun menjadi 98,2% pada periode yang sama lahun ini dan menjadikan harga produk kilang Pertamina lebih kompetitif. Yield valuable product kilang juga meningkat dari mula di 74,39% hingga September 2015, monjadi 77,79% di September 2016. Kegiatan efisiensi lain adaah inovasi pemasaran produk dan layanan Perlamina, penekanan rugi dari program pembenahan tata kelola arus minyak dan inisiatif-inisiatif pongolahan, baik efisiensi maupun optimalisasi bottom products.

Pertamina juga memangkas biaya operasi kantor pusat yang memberikan dampak finansial. Arief memproyeksi, besar laba belum tentu bisa meningkat di akhir Iahun 2016. lni lantaran proyeksi harga minyak di awal tahun yang mencapai US$ 50 per barel, sementara hingga September 2016 hingga september rata-rata hanya mencapai US$ 538 per barel. Arief pun berharap laba bersih Pertamina masih bisa mencapai sekitar US$ 2,8 miliar hingga akhir tahun ini.

Kontan, Halaman : 14, Rabu, 9 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel