google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Gas lndustri Ditetapkan pada Pekan Depan. - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, November 18, 2016

Gas lndustri Ditetapkan pada Pekan Depan.


    Pemerintah akan rnemutuskan harga gas untuk industri pada pekan depan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan regulasi mengenai hal itu akan dituangkan dalam bentuk peraturan menteri. Persoalan gas industri dibicarakan kembali dalam rapat koordinasi di tingkat Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi. Menurut Jonan, Rapat koordinasi membahas rencana penurunan harga gas untuk tiga sektor industri, yakni petrokirnia, pupuk, dan baja. Minggu depan di finalisasi.

    Tidak ada peraturan pemerintah, pakai peraturan menteri saja. Jonan menjelaskan Peraturan Menteri akan mengatur harga gas di tiga sektor untuk menekan harga. Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan sejumlah strategi yang akan digunakan untuk menekan harga gas industri. Hal itu diperoleh setelah membandingkan dengan harga di sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia dan Thailand. Luhut menjelaskan, kementeriannya akan mengurai struktur biaya di hulu gas terlebih dulu.

    Diperkirakan, dari situ bisa diketahui bagian mana yang bisa dikurangi. Menurut dia, salah satu yang bisa dilakukan untuk menekan harga gas di hulu adalah melalui cost recovery. Industri tersebut terlebih dulu. Sedangkan sektor lain belum diputuskan, Jonan belum bisa memastikan berapa harga gas bagi ketiga sektor itu. Ia hanya mengatakan maksimum sebesar US$ 6 per juta British thermal unit (MMBTU), sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo. Selama, ini, harga gas untuk industri dinilai terlalu mahal, yakni US$ 9-12 per MMBTU.

    Menurut Wakil Menteri Energi Arcandra Tahar, soal harga memang belum disepakati. Dia meyakinkan bahwa semua pihak telah berusaha maksimal Strategi kedua, menurunkan bagian pemerintah pada kontrak bagi basil dan pajak, seperti PNBP (penerimaan negara bukan pajak). Luhut mencontohkan Malaysia yang memiliki harga gas industri lebih murah. Kenapa lebih murah? Karena bagian pemerintah di hulu tidak ambil. Ketiga, mengefisienkan biaya transmisi, seperti toll fee dan regasifikasi. Keempat, meningkatkan efisiensi biaya distribusi, antara lain menghilangkan trader gas yang tidak memiliki infrastruktur. Ke depan, Luhut tidak ingin ada pemilik pipa yang tak mempunyai pasokan gas.

IN ENGLISH

Gas Industries Defined in next week.


    The government will rnemutuskan gas prices for industry in the next week. Minister of Energy and Mineral Resources Ignatius Jonan said regulations concerning it will be manifested in the form of a ministerial regulation. Industrial gas issues discussed again at a coordination meeting at the Coordinating Ministry of Economic Affairs. According Jonan, coordination meeting to discuss gas price reduction plan for the three industrial sectors, namely petrokirnia, fertilizers, and steel. Next week in finalization.

    There are no government regulations, ministerial regulations use only. Jonan explained Regulation will regulate the price of gas in the three sectors to suppress the price. Earlier, Coordinating Minister maritime Luhut Binsar Pandjaitan mention a number of strategies that will be used to suppress the price of industrial gases. It was obtained after comparing the prices in neighboring countries, such as Malaysia and Thailand. Luhut explained that his ministry would parse the cost structure in upstream gas first.

    It is estimated that, from there it can be known which parts can be reduced. According to him, one that can be done to reduce the price of gas in the upstream is through cost recovery. The industry first. While other sectors have not been decided, Jonan not sure how much the price of gas for the three sectors. He only said that a maximum of US $ 6 per million British thermal unit (MMBTU), in accordance with the request of the President Joko Widodo. During, this, gas prices for industry were too expensive, at US $ 9-12 per MMBTU.

    According to Deputy Minister of Energy Arcandra Tahar, the issue price is yet to be agreed. He assured that all sides have tried the maximum second strategy, lowering the government's share in the contract for the basil and taxes, such as non-tax revenues (non-tax revenue). Luhut exemplifies Malaysia which has a price cheaper gas industry. Why cheaper? Because parts of the government in upstream does not take. Third, minimize the cost of transmission, such as the toll fee and regasification. Fourth, improve the efficiency of distribution costs, among other things eliminating gas trader who does not have the infrastructure. Looking ahead, Luhut not want any pipeline owners who do not have a gas supply.

Koran Tempo, Page-18, Friday, Nov,18-2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel