google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Harga Minyak Cenderung Memanas - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, November 25, 2016

Harga Minyak Cenderung Memanas


    Pada perdagangan Kamis (24/11) pukul 17.30 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Januari 2017 terkoreksi 0,04 poin atau 0,08% menjadi US$ 47,92 per barel. Perdagangan minyak mentah di WTI berada pada kisaran US$ 47,8 per barel-US$ 48,17 per barel. Harga minyak Brent kontrak Januari 2017 merosot tipis 0,04 poin atau 0,08% menjadi US$48,91 per barel. Harga minyak di Brent sempat diperdagangkan di level US$ 49,12 per barel.

    Dalam sepekan terakhir, harga minyak Brent sempat mencatatkan peningkatan hingga 4,66%. Harga minyak sempat mengambang di sekitar level US$ 50 per barel karena pasar masih menunggu sikap OPEC dalam rapat yang digelar pada 30 November 2016. Sebelumnya pada pertemuan 28 September di Aljazair, OPEC setuju memangkas produksi sekitar 700.000 barel menjadi 32,5 juta - 33 juta barel per hari. Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi mengatakan negaranya akan berpartisipasi dalam pengurangan produksi OPEC.

    Irak akan setuju terkait rencana kesepakatan pemotongan produksi pada pertemuan OPEC pekan depan. Managing Director Portofolio Tortoise Capital Advisors LLC mengatakan rapat OPEC masih mendominasi sentimen di pasar. Saat ini, harga minyak mentah dunia mulai memanas seiring dengan adanya rencana OPEC dan negara-negara produsen dalam pembatasan produksi. Analis Central Capital Futures, Wahyu Wibowo Laksono mengungkapkan saat ini yang perlu diperhatikan adalah negara mana saja yang akan melakukan pembatasan produksi minyak dan berapa banyak yang dikurangi dari tiap-tiap negara.

    Menurutnya, produsen minyak dunia pun tidak ingin kekurangan pangsa pasar. Pemangkasan itu diperlukan sebagai konsekuensi bisnis minyak yang melemah. Menurutnya, bila tidak ada kebijakan atas persediaan yang terjadi selama ini, maka dampaknya akan mengarah lebih buruk kepada OPEC atau produsen, sehingga pemangkasan itu meski dipertimbangkan. Bila terjadi pemangkasan persediaan oleh produsen minyak, maka akan terjadi kompetisi yang memicu kenaikan harga.

    Amerika Serikat pun tidak mau membuang peluang dan berencana menambah output minyak. Data U.S. Energy Infomation Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS per Jumat (18/11), menjadi 489,02 juta barel, naik 32,99 juta barel atau 7,23% dari posisi 456,03 juta barel pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan minyak mentah AS ini akibat lonjakan impor ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Produksi domestik minyak mentah AS per Jumat (18/11) mencapai 8,69 juta barel.

    Wahyu mengatakan harga minyak mentah dunia sangat berpotensi kembali rebound dan berpotensi mencapai US$ 50 per barel, dengan level tertinggi di posisi US$ 60 per barel. Di sisi lain, sentimen penguatan dolar belakangan cenderung menekan komoditas lainnya termasuk dolar. Fundamental global masih optimis akan terjadi rebound minyak mentah dan berlanjut menjadi tren bullish untuk jangka menengah dan panjang.

    Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM menuturkan komentar dari menteri perminyakan Iran dan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang optimisme bahwa OPEC akan dapat mencapai kesepakatan pemangkasan level produksi, dan juga efek Trump telah menumbuhkan ketertarikan investor terhadap komoditas. Walaupun peningkatan jangka pendek yang mendadak ini cukup mengesankan, harga WTI masih tetap tenekan oleh masalah oversupply yang sangat serius.

    Lukman menuturkan pantulan harga secara teknikal saat ini dapat menjadi peluang bagi para penjual untuk ‘menyerang’ apabila OPEC mengulangi situasi Doha pada rapat formal 30 November. Adapun harga minyak WTI mencatatkan peningkatan' yang signifikan yakni 4,9% dalam dua pekan terakhir. VP of Corporate Development & Market Research ForexTinte Ltd. (FXTM) Jameel Ahmad menuturkan rencana OPEC untuk mencapai kesepakatan penurunan produksi sangat mempengaruhi kredibilitas OPEC.

    OPEC sebelumnya berusaha memangkas produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun terakhir di Aljazair pada bulan lalu. Jameel menuturkan bila OPEC tidak memenuhi janji akan pgmangkasan produksi minyak, maka hal tersebut akan membawa pengaruh yang besar di pasar Iran dianggap menjadi batu sandungan utama dalam mencapai kesepakatan. Produsen kedua terbesar OPEC ini ngotot memacu produksi untuk mengembalikan pasarnya yang hilang setelah pencabutan sanksi ekspor pada Januari 2016.

IN ENGLISH

Tend Oil Prices Rise

      In trading on Thursday (24/11) at 17:30 GMT, the price of West Texas Intermediate (WTI) contract in January 2017 fell 0.04 points, or 0.08%, to US $ 47.92 per barrel. WTI crude oil trading in the range of US $ 47.8 per barrel to US $ 48.17 per barrel. Brent oil contract in January 2017 slipped a thin 0.04 points, or 0.08%, to US $ 48.91 per barrel. Brent oil price was trading at US $ 49.12 per barrel.

    Iraq will agree to the plan related agreements OPEC production cuts at a meeting next week. Managing Director Portfolio Tortoise Capital Advisors LLC said OPEC meeting still dominate market sentiment. Currently, crude oil prices began to heat up in line with the plan and the OPEC producer countries in curtailing production. Central Capital Futures analyst, Wahyu Wibowo Laksono revealed today to note is which countries will narrow down the production of oil and how much is deducted from each country.

    According to him, the world oil producers did not want to shortage of market share. Pruning is necessary as a consequence of the oil business were weakened. According to him, if there is no policy for inventory that occurred during this time, then the impact will be worse lead to OPEC or manufacturers, thus trimming it even considered. In case of supply cuts by oil producers, there will be a competition that trigger a price increase.

    The United States did not want to waste the opportunity and plans to increase oil output. Data US Energy Infomation Administration (EIA) showed crude oil stockpiles per Friday (18/11), became 489.02 million barrels, up 32.99 million barrels or 7.23% from 456.03 million barrels in the same period the previous year. The increase in US crude oil is due to a surge in imports to the highest level in the last 20 years. US domestic production of crude oil per Friday (18/11) reached 8.69 million barrels.

    Wahyu said the price of crude oil is a potential rebound and potentially reach US $ 50 per barrel, the highest level at US $ 60 per barrel. On the other hand, the recent strengthening of the dollar sentiment tends to suppress other commodities including the dollar. Global fundamentals are still optimistic about the rebound of crude oil and continues to be a bullish trend for the medium and long term.

    Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM said comments from Iran's oil minister and Russian President Vladimir Putin on optimism that OPEC will be able to reach an agreement trimming production levels, and also the effect of Trump has been growing appetite for commodities. Although the sudden increase in short-term is quite impressive, the price of WTI is still tenekan by very serious oversupply problem.

    Lukman said the bounce technically, this time can be an opportunity for sellers to 'attack' if the situation repeats OPEC Doha at formal meeting November 30th. The price of WTI oil recorded an increase 'significantly ie 4.9% in the last two weeks. VP of Corporate Development & Market Research ForexTinte Ltd. (FXTM) Jameel Ahmad said OPEC plans to reach an agreement decline in production greatly affect the credibility of OPEC.

    OPEC previously attempted to cut production for the first time in eight years in Algeria last month. Jameel said that if OPEC does not fulfill the promise pgmangkasan oil production, then it will bring great influence in the Iranian market is considered to be the main stumbling block in reaching an agreement. OPEC's second largest producer insisted spur production to restore the lost market after the lifting of sanctions exports in January 2016

Bisnis Indonesia, Page-16, Friday, Nov,25-2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel