Tuesday, November 15, 2016
Kalla Group Build LNG Terminal in Bojonegara
Kalla Group melalui salah satu anak perusahaannya PT Bumi Sarana Migas siap membangun proyek terminal penerimaan dan regasifikasi LNG di darat dengan kapasitas 500 MMscfd di Bojonegara, Banten, Proyek fasilitas regasifikasi gas alam cair (land based LNG receiving and regasification terminal) tersebut akan sejalan dengan keinginan pemerintah agar perusahaan swasta turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur. Proyek fasilitas regasifikasi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) itu dibangun untuk mengantisipasi ancaman defisit gas di wilayah Jawa bagian barat.
Juru bicara Bumi Sarana Migas Nanda Sinaga mengatakan proyek terminal regasifikasi LNG merupakan gagasan dari Kalla Group yang kemudian ditawarkan kerja sama kepada PT Pertamina pada 2013. Untuk lahan, telah disiapkan oleh Kalla Group sejak 1990-an. Nanda Sinaga mengatakan Kami memiliki lahan yang sangat cocok untuk proyek infrastruktur tersebut karena lahan kami berada di tepi pantai laut dengan kedalaman yang cukup serta di depan pulau sebagai pelindung ombak untuk disandari oleh kapal LNG terbesar sekelas Q-Flex dan Q-Max. lnvestasi yang diperlukan untuk membangun proyek itu senilai Rp10 triliun Pembiayaan proyek akan berasal dan pemenuhan modal pemegang saham sena pinjaman dari lembaga keuangan pemerintah maupun swasta yang berasal dari Jepang.
Nanda menjelaskan, kesiapan lembaga keuangan Jepang itu akan menjadikan biaya regasifikasi di terminal lebih murah dibandingkan dengan fasilitas regasifikasi yang ada saat ini. Menurutnya, proyek infrastruktur terminal regasifikasi LNG akan dibangun dengan tingkat keandalan yang tinggi serta kompetitif dibandingkan dengan terminal yang ada di Indonesia dan di regional. Dengan demikian proyek sejalan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan harga gas dalam negeri.
Ketertarikan Kalla Group dalam membangun proyek itu setelah melihat data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta kajian Wood MacKenzie mengenai Outlook Suplai Gas 2013-2030. Data tersebut menunjukan bahwa Jawa bagian barat akan defisit gas yang disebabkan oleh berkurangnya dan akan habisnya cadangan gas dari Sumatera, sedangkan permintaan terus meningkat.
IN ENGLISH
Kalla Group Build LNG Terminal in Bojonegara
Kalla Group through one of its subsidiary PT Bumi Sarana Migas ready to build projects receiving terminal and regasification of LNG onshore with a capacity of 500 MMSCFD in Bojonegoro, Banten, Project facilities regasification of liquefied natural gas (land based LNG receiving and regasification terminal) will be in line with the wishes government to private companies to participate in infrastructure development. Project liquefied natural gas regasification facility (liquefied natural gas / LNG) was built to anticipate the threat of a gas deficit in the region of western Java.
Gas Facility spokeswoman Nanda Earth Sinaga said the LNG regasification terminal project is the brainchild of Kalla Group, which is then offered cooperation to PT Pertamina in 2013. For land, has been prepared by Kalla Group since the 1990s. Nanda Sinaga said We have a very suitable land for infrastructure projects such as our land is by the sea shore with enough depth and in front of the island as a protector of the waves to disandari by the largest LNG ship class Q-Flex and Q-Max. Investments are needed to build the project worth Rp10 trillion project financing will come from and the fulfillment of shareholder capital sena loans from government and private financial institutions from Japan.
Nanda explained readiness Japanese financial institutions that would make the cost of regasification terminals are cheaper than the existing regasification facility at this time. According to him, infrastructure projects, LNG regasification terminal to be built with a high degree of reliability as well as competitive as compared to the existing terminal in Indonesia and in the region. Thus the project is in line with the government's plan to lower gas prices in the country.
Kalla Group's interest in building the project after seeing the data of the Ministry of Energy and Mineral Resources and an assessment of the Wood MacKenzie Gas Supply Outlook 2013-2030. The data show that the western part of Java will be a deficit caused by reduced gas and gas reserves will end on Sumatra, while demand continues to rise.
Bisnis Indonesia, Halaman : 30, Selasa, 15 Nop 2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment