google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Kapasitas Produksi Blok Masala Dipertimbangkan Naik Jadi 9,5 MTPA - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Saturday, November 12, 2016

Kapasitas Produksi Blok Masala Dipertimbangkan Naik Jadi 9,5 MTPA


    Pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan kapasitas produksi kilang gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) Blok Masela menjadi 9,5 juta ton per tahun (million ton per annum/MTPA). Peningkatan kapasitas berdampak pada kenaikan biaya investasi. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah belum memutuskan apakah perubahan kapasitas kilang menjadi 9,5 MT PA itu akan disetujui. Arah pengembangan Blok Masela dipertimbangkan akan memasukkan peningkatan kapasitas tersebut sesuai usulan Inpex Corporation selaku operator blok.

    Pemerintah masih melakukan evaluasi atas usulan peningkatan kapasitas produksi kilang LNG dari 7,5 MTPA menjadi 9,5 MTPA itu. Penambahan kapasitas juga berarti pemboran sumur perlu lebih banyak yang ujungnya mendongkrak biaya investasi untuk pengembangan Blok Masela secara keseluruhan. Pemerintah masih akan mengkaji seperti apa keekonomian proyek jika produksinya dinaikkan. Selain soal kapasitas kilang LNG, pihaknya juga masih mengevaluasi apakah kilang dibangun dengan skema hulu atau hilir. Pemerintah masih mengkaji skema mana yang memberikan nilai keekonomian terbaik bagi proyek Blok Masela.

    Perbedaan pembangunan kilang LNG skema hulu dan hilir terletak pada pembiayaannya. jika dengan skema hulu, maka biaya yang dikeluarkan untuk membangun kilang akan masuk dalam komponen biaya investasi yang dikembalikan (cost recovery). Jika skema hilir, biaya pembangunan kilang sepenuhnya menjadi tanggungan perusahaan yang mengerjakannya. Pemerintah sempat menargetkan agar keputusan investasi akhir (final investment decision / FID) Blok Masela dapat dilaksanakan pada 2019. Produksi gas pertama blok ini diharapkan dapat mengalir pada 2026. Arcandra menyebut, rencana pengembangan (plan of development/ POD) Blok Masela akan diupayakan selesai tahun ini. Inpex mengirimkan surat yang berisi permintaan insentif agar dapat melanjutkan pengembangan Blok Masela.

    Permintaan itu yakni peningkatan kapasitas produksi dari 7,5 MTPA menjadi 9,5 MTPA, penangguhan masa kontrak selama 10 tahun yang digunakan untuk melakukan kajian pembangunan kilang di darat, rasio pengembalian investasi (internal rate of return/ IRR) 15%, pengembalian biaya operasi sejak kontrak diteken pada 1998, dan percepatan perizinan. Atas surat yang dikirim pada 23 Agustus 2016 itu, pemerintah telah meresponnya dengan surat yang diteken Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ketika menjabat pelaksana tugas Menteri ESDM pada 13 Oktober 2016. Pemerintah belum memberikan sikap tegas atas permintaan Inpex tersebut.

    Pada akhir Maret 2016 kemarin pemerintah menolak usulan revisi POD Blok Masela yang diajukan Inpex. Dalam revisi POD itu masela dengan pengembangan kilang LNG terapung. Inpex pun diminta mengajukan kembali POD dengan skema sesuai arahan pemerintah. Dalam POD itu, cadangan gas Blok Masela dinyatakan mencapai 10,7 triliun kaki kubik. Produksi gas diperkirakan dapat sebesar 1.200 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/ mmscfd) dan kondensat 24 ribu barel per hari (bph). Sementara kapasitas kilang LNG direncanakan 7,5 MT PA

IN ENGLISH

Consider Masala Block Production Capacity Increases to 9.5 MTPA


    The government is considering to increase the production capacity of liquefied natural gas (liquefied natural gas / LNG) Masela to 9.5 million tonnes per year (million tonnes per annum / MTPA). The increase in capacity resulted in increased investment costs. Deputy Minister of Energy and Mineral Resources Arcandra Tahar said the government has yet to decide whether changes in refining capacity to 9.5 MT PA it will be approved. The development direction Masela considered will include capacity building as proposed by Inpex Corporation as the operator of the block.

    The government is still evaluating the proposed increase in the production capacity of LNG from 7.5 MTPA to 9.5 MTPA it. Additional capacity also means drilling more wells need to be tipped to boost the investment cost for the overall development of the Masela block. The government still will examine what the economics of the project if production is increased. Besides about the capacity of the LNG plant, the company is still evaluating whether the plant is built with a scheme of upstream or downstream. The government is still reviewing the scheme which gives the best economic value for project Masela.

    Differences LNG development scheme lies in the upstream and downstream financing. if the scheme upstream, the costs incurred to build the refinery will be included in the cost component of investment that is returned (cost recovery). If the downstream scheme, the cost of building the refinery is fully the responsibility of the company to do it. The government was targeting so that the final investment decision (final investment decision / FID) Masela can be implemented in 2019. The first gas production block is expected to flow in 2026. Arcandra call, the development plan (plan of development / POD) Masela will be pursued completed years this. Inpex send a letter containing a request incentives in order to continue the development of the Masela block.

    Requests that the increase in production capacity from 7.5 MTPA to 9.5 MTPA, the suspension of the contract for 10 years which is used to conduct a study to build a refinery on land, the ratio of return on investment (internal rate of return / IRR) of 15%, return on operating costs since the contract was signed in 1998, and acceleration of licensing. On a letter sent on August 23, 2016, the government has responded with a letter signed by the Minister Coordinating maritime Luhut Binsar Pandjaitan when served as executor Minister on October 13, 2016. The government has not given a firm stance on the Inpex request.

    At the end of March 2016 the government yesterday rejected the proposed revisions filed POD Inpex Masela. In the POD revision Masela with the development of floating LNG. Inpex was asked to resubmit the POD with the scheme as directed by the government. In the POD, otherwise Masela gas reserves reach 10.7 trillion cubic feet. Gas production is estimated to be 1,200 million cubic feet per day (million standard cubic feet per day / MMSCFD) and condensate 24 thousand barrels per day (bpd). While the planned LNG plant capacity of 7.5 MT PA

Investor Daily, Halaman : 9, Sabtu, 12 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel