google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Kinerja Pertamina Sejajar dengan Perusahaan Migas Global - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, November 15, 2016

Kinerja Pertamina Sejajar dengan Perusahaan Migas Global


    Pencapaian PT Pertamina yang membukukan laba bersih sepanjang Januari-Septemher 2016 sebesar US$ 2,3 miliar membuat BUMN energi itu sejajar dengan perusahaan migas papan atas global. Laba bersih yang naik 209% jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2015 tersebut hahkan jauh di atas perolehan chevron yang justru merugi US$ 912 juta dan Total SA yang juga rugi US$ 382 juta. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menyatakan Kinerja positif Pertamina memberikan pembelajaran yang baik, khususnya bagi BUMN lain, jika dikelola dengan balk bisa memberikan nilai tambah yang besar bagi negera.

    BUMN lain bisa belajar dari Pertamina. Laba bersih Pertamina itu memang di bawah Exxon Mobil yang membukukan US$ 61,5 miliar dan Royal Dutph Shell yang mencatatkan US$ 3,03 mlliar. Namun, dengan sinergi dan upaya lainnya yang bertujuan menjadikan perusahaan kuat, Pertamina akan memiliki kemampuan melebarkan kekuatan finansial. Kinerja cemerlang diperlihatkan sektor hulu yang memangkas biaya, tapi mampu meningkatkan produksi 12,3 % mencapai 646 ribu barel setara minyak/per hari (boepd), terdiri atas 309 ribu barel per harl (bph) minyak dan 1.953 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Pencapaian produksl listrik panas bumi mencapai 2.233 gigawatt hour (GWH).

    Efisiensi biaya operasi hulu sebesar US$ 834 juta yang menjadi penyokong utarna bagi realisasi Breakthrough Project 2016 mencerminkan strategi fokus pada lapangan kerja yang memberikan dampak finansial besar. Ini kemudian terjadi efisiensi pada seluruh value chain bisnis perusahaan. Efisiensi dalam kilang dan pengadaan minyak dengan membeli langsung tanpa melalui pihak ketiga. Pakar ekonomi energi dari Universitas Indonesia, Berly Martawardaya, menambahkan kinerja finansial yang moncer itu disebabkan perusahaan memiliki unit usaha hilir dan distribusi yang lebih stabil. Agar kinerja terus positif, Pertamina harus mempertahankan cost efficiency business development, dan melanjutkan inovasi.

IN ENGLISH

Pertamina Performance Parallel to the Global Oil and Gas Company

    Achievement of PT Pertamina, which posted a net profit during January-Septemher 2016 amounted to US $ 2.3 billion to make the energy SOEs parallel with the top global oil and gas companies. Net income rose 209% compared to the same period in 2015, well above the acquisition hahkan chevron that it lost US $ 912 million and Total SA were also a loss of US $ 382 million. Professor of Faculty of Economics, University of Indonesia, Rhenald Kasali stated positive performance Pertamina provide good learning, especially for another state, if managed with a balk can provide great added value for the country.

    Other state enterprises can learn from Pertamina. Pertamina's net profit was below Exxon Mobil posted a US $ 61.5 billion and Royal Dutph Shell which recorded US $ 3.03 mlliar. However, with the synergies and other efforts aimed at making the company stronger, Pertamina will have the ability to widen financial strength. Brilliant performance shown in the upstream sector is to cut costs, but were able to increase production 12.3% to reach 646 thousand barrels of oil equivalent / day (boepd), consisting of 309 thousand barrels per day (bpd) of oil and 1,953 million cubic feet per day (MMSCFD ). Achievement produksl geothermal power reached 2,233 gigawatt hour (GWH).

    The cost efficiency of upstream operations amounted to US $ 834 milion who became advocates for the realization of the Breakthrough Project utarna 2016 reflects its strategy to focus on employment provide a great financial impact. It then occurred to the efficiency of the entire business value chain of the company. Efficiency in refineries and oil procurement by buying directly without going through a third party. Energy economics expert from the University of Indonesia, Berly Martawardaya, adding that moncer financial performance because the company has a distribution business unit downstream and more stable. In order for continued positive performance, Pertamina must maintain the cost efficiency of business development, and continuing innovation.

Media Indonesia, Halaman : 18, Selasa, 15 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel