google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Lelang Tidak Diminati Investor - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

MARKET

Wednesday, November 2, 2016

Lelang Tidak Diminati Investor

Sebanyak 15 Wilayah kerja minyak dan gas bumi, baik konvensional maupun nonkonvensional, yang dilelang tahun ini kurang diminati investor. Pemerintah harus menyederhanakan perizinan dan mernberi berbagai kemudahan untuk menarik minat investor. Penawaran 15 blok migas itu dilakukan pada Mei 2016 di sela acara pameran dan konvensi Asosiasi Perminyakan Indonesia. Blok tersebut terdiri dari 14 Wilayah kerja konvensional dan satu Wilayah kerja nonkonvensional. Adapun 14 Wilayah kerja konvensional tersebut dibagi menjadi tujuh Wilayah kerja ditawarkan langsung dan tujuh Wilayah kerja lewat tender reguler.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tunggal mengatakan untuk tujuh blok yang ditawarkan langsung, ada empat perusahaan yang mengambil formulir. Namun, satu perusahaan tidak mengembalikan sehingga dinyatakan gugur dan tiga perusahaan lainnya sedang kami evaluasi dari segi teknis dan kemampuan finansial. Untuk tujuh Wilayah kerja konvensional lewat tender reguler, sampai saat ini belum ada satu pun yang mengajukan minat. Tender tersebut akan ditutup pada pertengahan November.

Menurut Tunggal, saat ini adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi karena harga minyak rendah, sekitar 50 dollar AS per barrel atau sekitar separuh dari harga pada 2014 yang lebih dari 100 dollar AS per barrel. Saat harga minyak murah, ongkos jasa di sektor hulu migas juga turun. Direktur Eksekutif Refor Miner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, selain anjloknya harga minyak yang menjadi penyebab, rumitnya perizinan sektor hulu migas di Indonesia juga menjadikan investor enggan berinvestasi.

Lokasi blok migas yang ditawarkan saat ini kebanyakan ada di Wilayah dengan tingkat kesulitan tinggi. Anggota Kornisi VII DPR dari Partai Golkar, Satya Widya Yudha, mengatakan, pemerintah sebaiknya memberikan insentif di tengah lesunya iklim investasi sektor hulu migas di Indonesia. Insentif itu dapat berupa skema bagi hasil yang fleksibel. Saat harga minyak rendah, bagian investor bisa diperbesar dan saat harga minyak tinggi, bagian negara yang diperbesar.

Pemerintah kembali mengumumkan lelang reguler dan penawaran langsung tiga Wilayah kerja nonkonvensional. Ketiga Wilayah kerja itu adalah blok shale hidrokarbon Batu Ampar di Kalimantan Timur dan dua blok gas metana batubara di Sumatera Selatan, yaitu Raja dan Bunga Mas. Pengalihan Blok Mahakam dari pengelola saat ini, yakni Total Exploration & Production Indonesie, ke PT Pertaniina telah selesai. Kepastian itu disampaikan Menteri ESDM Ignasius Jonan seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Sejalan dengan berakhirnya proses ini, pemerintah memastikan hak partisipasi pemerintah terkait pengelolaan blok tersebut. Pengalihan Blok Mahakam ke PT Pertamina tahun 2018 sudah selesai. Blok Mahakam akan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina. Presiden meminta agar hak partisipasi pengelolaan pemerintah daerah sebesar 10 persen dipenuhi. Pemerintah memastikan 10 persen kepemilikan pengelolaan milik pemerintah daerah. Hak partisipasi itu tidak boleh dijual dan digadaikan.

Caranya bagaimana, nanti akan kami buat payung hukumnya. Payung hukum tersebut disiapkan demi pemerataan pembangunan sebagaimana pengelolaan Blok Mahakam. Hak daerah dibuat agar tetap ada atau tidak hilang. Blok Mahakam yang memiliki luas 2.738,51 kilometer persegi mulai berproduksi pada 1974. Rata-rata produksi tahunan Blok Mahakam 1.74259 MMSCFD gas serta 69.186 bph minyak dan kondensat.

Kompas, Halaman : 18, Selasa, 1 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel