google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 OPEC Pangkas Produksi - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, December 1, 2016

OPEC Pangkas Produksi


    Pembahasan pemangkasan produksi minyak oleh OPEC berlangsung alot. Hal itu terlihat dalam pertemuan bilateral antara menteri-menteri energi OPEC seharl dan beberapa jam sebelum sidang serta pada pertemuan informal. Menurut informasi yang dihimpun dari pertemuan bilateral antara Indonesia dengan Irak, Iran, dan Gabon, beberapa negara setuju untuk menurunkan produksi, dan beberapa lainnya bakal bertahan dengan kondisi saat ini. lrak mengusulkan proposal, mereka setuju menurunkan produksi sekitar 200.000 barel per hari dari kondisi saat ini menjadi 4,5 juta barel per hari.

    Dengan asumsi bahwa data produksi yang dipakai adalah dari data-data sekunder, bukan dari data yang dirilis pemerintah," kata satu delegasi yang hadir dalam pertemuan bilateral sejumlah negara tersebut. Iran bakal mempertahankan produksi mereka saat ini 3,15 juta barel per hari. Mereka bertahan karena baru lepas dari embargo yang baru beberapa bulan ini dicabut. Menurut mereka, saat mereka lepas dari embargo, masak harus menurunkan produksi, bagaimana dengan negara-negara kaya lainnya yang menikmati produksi saat Iran diembargo,” katanya. Jonan menyatakan RI memutuskan untuk keluar sementara dari keanggotaan OPEC. karena tak setuju dengan pemangkasan.

    Indonesia keberatan untuk menurunkan target produksi minyak dalam RAPBN. Agar OPEC dapat mencapai kata sepakat, Indonesia men-suspend keanggotaannya. Analis dari Goldman Sachs, Barclays, dan ANZ sepakat harga minyak akan dengan cepat naik melampaui US$ 50 per barel apabila OPEC mencapai kesepakatannya. Jika tidak, pelemahan harga diperkirakan akan mencapai kisaran US$ 40. Sementara itu, harga minyak mentah berpeluang mencapai level US$50 per barel apabila rapat OPEC menghasilkan kesepakatan pemangkasan produksi paling tidak 700.000 barel per hari untuk mengatasi surplus suplai di, pasar.

    Pada perdagangan Rabu (30/11) pukul 23.30 WIB, harga minyak WTI kontrak Januari 2017 berada di posisi US$48,71 per barel, naik 3,48 poin atau 7,69%. Sementara minyak Brent kontrak Januari 2017 bertengger di US$50,11 per barel, meningkat 3,73 poin atau 8,04%. Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, mengatakan rapat resmi OPEC pada 30 November 2016, sangat sensitif terhadap kelangsungan harga minyak mentah di pasar. Sebagian besar anggota optimistis pertemuan tersebut dapat mencapai kesepakatan yang signifikan. Sebelumnya, OPEC sudah bergerak ke arah kesepakatan pemangkasan produksi dalam pertemuan di Aljazair pada 28 September 2016.

    Organisasi menyatakan bakal memotong produksi hingga 700.000 barel per hari menuju ke 32,5 juta-33 juta barel per hari. Namun, belum semua anggota menyepakati karena adanya masalah yang mendera masing-masing negara. Alhasil mereka tetap memacu jumlah pasokan baru. Masih ada berita negatif perihal Iran dan Irak yang tetap mempertahankan kuota  produksi. Sementara sebagian anggota sepakat memangkas produksi sebesar 700.000--800.000 barel per hari, kata Dedi. 

    Menurutnya kesepakatan pemangkasan produksi akan langsung memberikan dampak positif terhadap harga, sekalipun pembatasan belum diimplementasikan. Pasalnya, OPEC belum pernah menahan pasokan dalam 8 tahun terakhir sehingga perjanjian pembatasan suplai bakal direspons baik oleh pasar. Dengan proyeksi OPEC bakal memangkas produksi, dan kemudian diikuti oleh negara produsen lainnya, pasar minyak mentah mulai terangkat dari kondisi surplus. Sampai akhir 2016, harga minyak WTI masih berpeluang menyentuh level US$50 per barel.

IN ENGLISH

OPEC Cuts Production


    Discussion on oil production cuts by OPEC lasted a lot. It was seen in a bilateral meeting between the energy ministers of OPEC seharl and a few hours before the meeting and in informal meetings. According to information compiled from a bilateral meeting between Indonesia and Iraq, Iran, and Gabon, several countries agreed to reduce production, and several others will survive the current conditions. Iraqis suggested proposals, they agreed to reduce production by about 200,000 barrels per day from the current state to 4.5 million barrels per day.

    Assuming that the production data used is of secondary data, instead of the data released by the government, "said one delegate who attended the bilateral meeting a number of countries. Iran would maintain their current production of 3.15 million barrels per day. They survive because just escaped from the embargo are just a few of this month repealed. According to them, when they are separated from the embargo, the cook had to lower production, how the rich countries more enjoy the production as Iran embargo, "he said. Jonan expressed Republic Indonesia decided to exit while membership in OPEC, because it did not agree with Cutting producrion

    Indonesia objected to lower oil production target in the draft budget. OPEC in order to be able to reach an agreement, Indonesia shortly suspend its membership. Analysts from Goldman Sachs, Barclays, and ANZ agreed oil prices would quickly rise above US $ 50 a barrel if OPEC reached agreement. If not, the weakness is expected to reach around US $ 40. Meanwhile, crude oil prices likely to reach a level of US $ 50 a barrel if OPEC meeting resulted in an agreement production cut at least 700,000 barrels per day to cope with surplus supply in the market.

    In trading on Wednesday (30/11) at 23:30 pm, the price of WTI oil contract in January 2017 is at US $ 48.71 per barrel, up 3.48 points, or 7.69%. While Brent oil contract in January 2017 at US $ 50.11 per barrel, up 3.73 points, or 8.04%. Deddy Yusuf Siregar, Asia Tradepoint Futures analyst, said the OPEC official meeting on 30 November 2016, are very sensitive to the continuity of the price of crude oil in the market. Most members are optimistic that the meeting can reach a significant agreement. Earlier, OPEC is already moving toward a deal cut production at its meeting in Algeria on September 28, 2016.

    Organization states would cut production by 700,000 barrels per day to get to 32.5 million-33 million barrels per day. However, not all members agree because of problems that plagued each country. As a result they keep pushing the amount of new supply. There is still negative news concerning Iran and Iraq, while maintaining production quotas. While most members agreed to cut output by 700000-800000 barrels per day, said Dedi.

    According to the agreement the production cuts will directly have a positive impact on prices, though restrictions have not been implemented. Because, OPEC has never withhold supply in the last 8 years so that the restrictions on the supply agreement will be responded by the market. With a projected OPEC would cut production, and then followed by the other producing countries, the crude oil market began to rise from the surplus. Until the end of 2016, the price of WTI oil is still likely to reach US $ 50 per barrel.

Bisnis Indonesia, Page-1, Thursday, Des, 1,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel