google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pemerintah Berpeluang Beri lnsentif - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, November 3, 2016

Pemerintah Berpeluang Beri lnsentif

Pemerintah akan memberikan insentif kepada kontraktor agar tertarik menggarap wilayah kerja minyak dan gas bumi marginal dan non-konvensional yang selama ini tidak diminati para investor. Para investor diminta tuituk mengusulkan insentif yang mereka butuhkan dalam mengembangan blok migas non-konvensional seperti minyak serpih (shale oil) dan gas serpih (shale gas). Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, pihaknya akan mengaktifkan kembali wilayah kerja minyak dan gas bumi yang saat ini mati dan tidak aktif. Khusus untuk wilayah kerja migas nonkonvensional, katanya, pemerintah akan terusberupaya agar tidak sepi peminat.

Sebelumnya, CEO Ephindo Sammy Hamzah mengatakan, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah dengan menjadikan komponen skema bagi basil dan bonus tanda tangan yang turut dilelang. Dengan demikian, pelaku usaha bisa menetapkan sendiri skema bagi hasil dan bonus tanda tangan. Menurutnya, hal itu belum cukup membuat pengembangan blok migas non-konvensional semakin menarik. Pasalnya, pengembangan blok migas non-konvensional membutuhkan keleluasaan lebih.

Kendati Peraturan Menteri ESDM telah jalan di tempat. Skema bagi basil gross splitsliding scale yang dianggap cocok untuk pengembangan gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) dan shale hidrokarbon belum dilirik meski memiliki potensi. Pemerintah melelang tiga wilayah kerja migas non-konvensional yakni Blok Batu Ampar, Blok Raja, dan Blok Mas. Blok shale hidrokarbon Batu Ampar berada di Kalimantan Utara dengan luas wilayah 2.452 kilometer persegi.

Pada blok tersebut terdapat cadangan gas 7,08 tcf dan minyak 21,37 MMBO yang ditawarkan melalui lelang reguler. Sebagai komitmen awal, kontraktor harus melakukan studi geologi dan geofisika juga mengebor satu sumur eksplorasi. Pada lelang itu, skema bagi hasil dan bonus tanda tangan ditetapkan secara fleksibel. Blok gas metana batu bara, terdapat dua blok di Sumatra Selatan yang ditawarkan yakni Blok Raja seluas 580,5 kilometer persegi yang mengandung cadangan 0,92 tcf gas serta Blok Bunga Mas seluas 483,6 kilometer persegi dengan cadangan 1,92 tcf. Keduanya clitawarkan melalui penawaran langsung. Sammy menilai, Permen ESDM No. 38/2015 tentang Percepatan Pengembangan Wilayah Kerja Migas Nonkonvensional belum bisa diterapkan meskipun bisa membuat pengembangan blok migas non-konvensional melaju lebih cepat.

Bisnis Indonesia, Halaman : 30, Kamis, 3 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel