google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Peningkatan Produksi asih Tunggu Revisi Amdal - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, November 8, 2016

Peningkatan Produksi asih Tunggu Revisi Amdal

ExxonMobil Cepu Limited menyatakan realisasi peningkatan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu menjadi 200 ribu bph masih menunggu revisi dokumen analisis dampak lingkungan (Amdal). Pasalnya, dalam Amdal yang ada, Blok Cepu hanya diizinkan diproduksikan maksimal 185 ribu bph. Vice President Public and Government Affair's ExxonMobil Cepu Limited Erwin Maryoto mengatakan, secara prinsip, peningkatan produksi menjadi 200 ribu bph itu sudah disetujui pemerintah.

Namun, pihaknya tidak bisa serta merata menaikkan produksi Blok Cepu tanpa merevisi Amdal terlebih dahulu. Jika Amdal sudah disetujui, disebutnya tidak akan membutuhkan waktu lama untuk menggenjot produksi Blok Cepu menjadi 200 ribu bph. Saat ini pun, produksi minyak di blok tersebut sudah stabil di kisaran 185 ribu bph. Jika pemerintah menargetkan produksi rata-rata setahun blok migas di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur ini sebesar 200 ribu bph pada 2017, peningkatan produksi harus dimulai dari awal tahun.

Pihaknya sendiri sudah siap menaikkan produksi minyak di Blok Cepu. Apalagi, peningkatan produksi ini tidak membutuhkan penambahan alat yang cukup signitikan. Kapasitas produksi fasilitas yang ada masih dapat disesuaikan. Sehingga, tidak perlu ada tambahan investasi untuk mendorong produksi Blok Cepu menjadi 200 ribu bph. Terkait kapasitas fasilitas produksi, penampungan, dan bongkar muat terapung (floating production, storage, and offloading/ FPSO) Gagak Rimang yang didesain dengan asumsi puncak produksi Blok Cepu 185 ribu bph, Erwin menyatakan sudah diantisipasi.

Pihaknya telah membahasnya antisipasi yang dilakukan dengan PT Pertamina EP Cepu, selaku anak usaha PT Pertamina untuk menghindari terjadinya top tank (tangki penuh). Bisa pakai kapal tanker yang lebih besar. Yang mengambil (minyak) paling banyak kan Pertamina. Peningkatan produksi Blok Cepu merupakan Salah satu keputusan dalam rapat pemerintah dengan Komisi VII DPR RI. Desakan itu mengemuka lantaran resiko lain dari tidak digenjotnya produksi Blok Cepu adalah semakin besarnya impor minyak mentah.

Selain itu, Blok Cepu juga menjadi andalan mengejar target produksi tahun depan sebesar 815 ribu bph. Lapangan Banyu Urip diharapkan dapat menghasilkan 450 juta barel minyak selama masa operasi proyek. Dalam beberapa dekade terakhir, Lapangan Banyu Urip merupakan proyek minyak terbesar di Indonesia. Saat ini, komposisi saham di Blok Cepu adalah ExxonMobil Cepu Limited sebagai operator memiliki saham 45%, PT Pertamina EP Cepu 45%, serta empat Badan Usaha Milik Daerah 10%. Keempat BUMD itu yaitu PT Blora Patragas Hulu, PT Petrogas Jatim Utama Cendana, PT Asri Darma Sejahtera, dan PT Sarana Patra Hulu Cepu.

Investor Daily, Halaman : 9, Selasa, 8 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel