google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina: Exxon Teruskan Proyek East Natuna - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, November 10, 2016

Pertamina: Exxon Teruskan Proyek East Natuna

Pertamina mengklaim, salah satu anggota konsorsiumnya, ExxonMobil tetap meneruskan mega proyek Blok East Natnna. PT Pertamina dan anggota konsorsium siap menandatangani kontrak kerjasama atau production sharing contract (PSC) Blok East Natuna pada November ini. Konsorsium Blok East Natuna terdiri dari Pertamina, ExxonMobil, dan PTT Thailand. Soal pembagian saham akan ditentukan jika PSC sudah ditekan. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, ExxonMobil telah mendapatkan lampu hijau dari kantor pusat di Amerika Serikat untuk melanjutkan proyek East Natuna.

Jumat lalu kami meeting dan kelihatannya ada green light dari head office untuk bicara lebih mendetail mengenai East Natuna. Mudah-mudahan bisa selesaikan tandatangan PSC East Natuna. Bila proyek ini berlanjut, skemanya adalah memproduksi minyak dahulu, ketimbang gas. Sebelumnya konsorsium menginginkan gas dahulu yang diproduksi. Tapi, ternyata secara teknis produksi gas memerlukan waktu yang lama karena memiliki kandungan CO2 yang cukup besar. Sementara untuk produksi minyak bisa langsung dan diperkirakan 7.000 barel-15.000 barel per hari. Syamsu mengatakan, proyek ini memerlukan dana besar atau mencapai US$ 24 miliar (sekitar Rp 230 triliun).

IN ENGLISH

Pertamina: Exxon Forward Project East Natuna

Pertamina claims, one of the consortium members, ExxonMobil still continuing Block East Natnna mega project. PT Pertamina and the members of the consortium is ready to sign a contract of cooperation or production sharing contract (PSC) of East Natuna Block in November. Block East Natuna Consortium consisting of Pertamina, ExxonMobil, and PTT Thailand. About the distribution of shares will be determined if the PSC has been pressed. Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said ExxonMobil has a green light from its headquarters in the United States to continue the East Natuna project.

Last Friday we are meeting and there seems to be a green light from the head office to talk in more detail about the East Natuna. Hopefully it can accomplish East Natuna PSC signature. When the project is continued, the scheme is producing the first oil rather than gas. Previous consortium wants former manufactured gas. But, it is technically gas production requires a long time because it has a large enough CO2 content. As for oil production could directly and an estimated 7,000 barrel-15,000 barrels per day. Syamsu said, this project requires huge funds or US $ 24 billion (around Rp 230 trillion).

Kontan, Halaman : 14, Kamis, 10 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel