PT Pertamina perusahaan migas milik negara, memiliki peluang besar untuk mengelola Blok Sanga-Sanga setelah kontrak wilayah kerja minyak dan gas bumi yang berlokasi di Kalimantan Timur tersebut berakhir pada Agustus 2018. Pengamat energi dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan, peluang Pertamina itu karena ada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 15/2015 dan Permen ESDM No. 30/2016 tentang Pengelolaan Wilayah Kerja Migas yang Akan Berakhir Kontrak Kerja Samanya. Pertamina menjadi satu-satunya KKKS [kontraktor kontrak kerja sama] yang dapat mengajukan perrnohonan pengelolaan terhadap semua WK [wilayah kerja] yang habis masa kontraknya.
Saat PT Vico Indonesia menjadi operator Blok Sanga-Sanga. Hak partisipasi Sanga-Sanga dikuasai BP East Kalimantan 26,25%, Lasmo Sanga Sanga 26,25%, Virginia Indonesia Co. LLC. 7,5%, OPICOIL Houston Inc. 20%, Universe Gas & Oil Company 4,37%, dan Virginia International Co. LLC. sebesar 15,63%. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), per 30 Juni 2016, blok tersebut telah menyumbang lifting atau produksi minyak siap jual 18.000 barel per hari (bph) dan gas 31.000 barel setara minyak per hari (boepd). Ketua Komisi VII DPR Gus Irawan Pasaribu mengatakan, Pertamina sudah cukup berpengalaman di sektor hulu migas. Keuangan perseroan itu, juga kuat untuk mendukung operasional Blok Sanga-Sanga. Jadi seharusnya peluang Pertamina [mengambil alih Blok Sanga-Sanga] lebih besar. Apalagi kita juga berharap BUMN berperan lebih besar. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, perusahaan minyak nasional itu sudah memasukkan proposal untuk pengelolaan Blok Sanga-Sanga ke SKK Migas.
Selain Sanga-Sanga, Pertamina juga berencana untuk mengambil alih Blok East Kalimantan yang akan berakhir kontraknya pada Agustus 2018. Saat ini, Blok East Kalimantan dikelola oleh PT Chevron Indonesia Company. Kebetulan East Kalimantan di utara dan selatan ada Mahakam dan ada juga Sanga-Sanga. Secara keseluruhan jadi satu kompleks, nanti diintegrasikan. Kementerian ESDM menargetkan tahun ini sudah ada keputusan nasib Blok Sanga-Sanga setelah kontraknya berakhir.
Tujuannya agar ada kepastian investasi bagi operator di blok yang sudah beroperasi selama 50 tahun itu. Syamsu menuturkan, Blok East Kalimantan tidak cukup menarik bagi kontraktor. Pada awal 2016, Chevron sebagai operator memilih untuk mengembalikan East Kalimantan kepada pemerintah. Kalau kami bicara soal keekonomian saja, mungkin tidak terlalu menarik, tetapi daerah itu buat siapa saja tidak ada yang tertarik.
IN ENGLISH
Pertamina attracted Block Sanqa-Sanqa
PT Pertamina, the state-owned oil and gas company, has a great chance to manage Sanga-Sanga after contract working area of oil and gas are located in East Kalimantan ended August 2018. Observers energy of ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro said Pertamina's chances because there Regulation Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No. 15/2015 and ESDM No. 30/2016 on the Management of Oil and Gas Work Will End Cooperation Contract. Pertamina to be the only PSC [cooperation contracts] should apply to all management perrnohonan WK [work area] is out of contract.
When PT Vico Indonesia became operator of Block Sanga-Sanga. Sanga-Sanga participation rights controlled by BP East Kalimantan 26.25%, Lasmo Sanga Sanga 26.25%, Virginia Indonesia Co. LLC. 7.5%, OPICOIL Houston Inc. 20%, Universe Gas & Oil Company 4.37%, and Virginia International Co. LLC. amounting to 15.63%. Based on data Unit Special Upstream Oil and Gas (SKK Migas), as of June 30, 2016, the block has been accounted for lifting or production of oil ready to sell 18,000 barrels per day (bpd) of gas and 31,000 barrels of oil equivalent per day (boepd). Chairman of House Commission VII Gus Irawan Pasaribu said, Pertamina has enough experience in the upstream oil and gas sector. The company's financial, it is also robust to support the operation of Sanga-Sanga. So should the opportunity Pertamina [take over the Sanga-Sanga] bigger. Moreover, we also expect SOEs play a larger role. Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said the national oil company that had submitted proposals for the management of Sanga-Sanga to SKK Migas.
In addition to Sanga-Sanga, Pertamina also plans to take over Block East Kalimantan that will end his contract in August 2018. Currently, Block East Kalimantan managed by PT Chevron Indonesia Company. Incidentally East Kalimantan in the north and the south there Mahakam and there is also Sanga-Sanga. Overall become a complex, integrated later. The Ministry of Energy and Mineral Resources is targeting this year has been no decision Sanga-Sanga fate after the contract expires.
The goal is that no investment certainty for operators in the block which has been operating for 50 years. Syamsu said, Block East Kalimantan is not attractive enough for the contractor. In early 2016, Chevron as operator chose to return to the East Kalimantan government. When we talk about economics, it might not be too exciting, but for anyone that area no one was interested.
Bisnis Indonesia, Halaman : 30, Kamis, 10 Nop 2016
No comments:
Post a Comment