google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Mampu Operasikan Lapangan Migas di Laut Dalam - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, November 2, 2016

Pertamina Mampu Operasikan Lapangan Migas di Laut Dalam

PT Pertamina dinilai memiliki kemampuan mumpuni untuk mengoperasikan lapangan migas di laut dalam. Salah satu buktinya adalah kesuksesan dala mengelola Blok Offshore North West Java (ONWJ) dan Blok West Madura Offshore (WMO). Sepanjang tahun lalu produksi minyak dan gas dari kedua blok tersebut bahkan memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengamat migas dari ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan Pengelolaan Blok ONWJ dan Blok WMO menunjukkan Pertamina memiliki kemampuan yang kompetitif dengan perusahaan-perusahaan migas lainnya.

Menurut Komaidi, Pertamina juga memiliki kemampuan dalam pengelolaan ladang migas di laut dalam seperti Blok Nunukan yang berlokasi di laut dalam di Kalimantan Utara. Hasil produksi Blok Nunukan terdiri tas gas sebesar 60 MMSCFD dan minyak 1.800 BOPD. Proyek ini sangat strategis karena Pertamina mengelola proyek migas di laut dalam. Dia menjelaskan tidak seluruh blok yang diambil alih Pertamina sesukses seperti ONWJ. Ada wilayah-wilayah migas lainnya tertentu yang mengalami penurunan produksi seiring penurunan kemampuan alamiah. Pertamina juga harus selektif terhadap blok yang habis kontraknya.

Kalau masih menarik secara bisnis dan memiliki kemampuan yang cukup bisa diambil tapi kalau secara ekonomi tidak cukup menguntungkan juga tidak perlu dipaksakan masuk. Tahun ini, SKK Migas menetapkan target produksi PHE ONWJ sebesar 37.300 BOPD dan 163 MMSCFD. Hingga Mei 2016, PHE ONWJ membukukan catatan produksi sebesar 37.112 BOPD dan 172,5 MMSCFD. SKK Migas menargetkan produksi dari Blok WMO yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) sebesar 9.300 BOPD untuk minyak dan sebesar 102,6 MMSCFD gas bumi.

Sampai Mei 2016 tercatat produksi minyak mencapai 10.411 BOPD atau 111,9 persen dari WP&B Revisi 2016 dan produksi gas sebesar 105,735 MMSCFD atau 103 persen dari target WP&B Revisi 2016. Blok ONWJ memasok gas bagi PT PLN sekitar 100-120 MMSCFD ke PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok dan dari gas itu PLN memproduksi daya sekitar 450 megawatt (MW). Kepala Divisi Humas SKK Migas Taslim Z Yunus, sebelumnya menyatakan besarnya risiko dalam pengelolaan laut dalam menjadi alasan bagi SKK Migas untuk tidak banyak menyerahkan pengelolaan blok-blok yang tingkat kesulitannya tinggi kepada Pertamina. Selain itu, perusahaan-perusahaan migas raksasa asing punya keahlian yang mumpuni.

Investor Daily, Halaman : 9, Selasa, 1 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel