PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Gas (Pertagas), telah merampungkan pembangunan tiga pipa transmisi di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Penambahan pipa diharapkan dapat meningkatkan volume gas yang didistribusikan Pertamina. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, perusahaan baru saja merampungkan pembangunan dua pipa, yakni Pipa Porong-Grati di Jawa Timur dan Pipa Muara Karang-Muara Tawar. Kedua pipa ini siap menyalurkan gas sesuai keinginan konsumen.
Pipa Muara Karang-Muara Tawar disebutnya akan mengalirkan gas dari unit penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) milik PT Nusantara Regas. Pertamina kini sedang melakukan persiapan dan comissioning pipa sepanjang 31,2 kilometer (km) itu dengan para stakeholder. Dalam data Pertagas, termasuk ekspansi ke Tegalgede, nilai investasi proyek pipa ini sebesar US$ 153 juta. Pipa Porong-Grati akan mengalirkan gas dari Santos Indonesia ke PT PLN. Pipa Porong-Grati memiliki kapasitas 120 mmscfd dan panjang 56 km.
Pipa ini mengalirkan gas sebesar 25 mmscfd dari Lapangan Peluang yang digarap Santos Indonesia ke PLT GU Grati. Pertagas tengah meminalisasi kesepakatan dengan PLN untuk penyaluran gas melalui Pipa Porong-Grati ini. Sebelumnya, Pertagas telah merampungkan pembangunan pipa dari Belawan ke Kawasan Industri Medan (KIM) hingga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. Pipa ini menyambung Pipa Arun-Belawan yang mengalirkan gas dari F asilitas Regasifikasi Arun di Aceh. Termasuk Pipa Arun-Belawan, nilai investasi pipa Belawan-KEK ini mencapai US$ 586 juta. Pertagas juga membangun Pipa Gresik-Semarang.
Pipa ini memiliki kapasitas 500 mmscfd dan panjang 1267 km. Saat ini, Pengerjaan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/ EPC) pipa ini baru mencapai 75% dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat ini. Rencananya, Pipa Gresik-Semarang akan mengalirkan gas dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru yang dikerjakan PT Pertamina EP Cepu ke industri Jawa Tengah. Namun, produksi pertama lapangan gas tersebut ditargetkan baru teijadi pada 2019, sementara Pipa Gresik-Semarang dapat beroperasi tahun depan. Menurut Wianda, Pertamina belum mendapat alokasi gas untuk menggantikan pasokan dari Lapangan Jambaran-Tiung Biru.
Pipa Gresik-Semarang merupakan bagian dari Pipa Transjawa. Proyek integrasi pipa gas Trans Jawa terdiri atas tiga proyek utama. Pertama, Jawa bagian Barat senilai US$ 300 juta dengan jalur Cirebon-KHT (84 km) dan Tegalgede-Muara Tawar (50 km). Kedua, Jawa bagian Utara senilai US$ 400 juta dengan jalur Cirebon-Semarang (255 km). Ketiga, Jawa bagian Timur senilai US$ 360 juta dengan jalur Semarang-Gresik (271 km) dan East Java Gas Pipeline (EJGP)-Grati senilai US$ 58 juta (22,1 km).
Penambahan pipa diharapkan memperbaiki kinerja bisnis gas. Pasalnya, sampai Kuartal - III 2016 lalu, kinerja Pertamina untuk bisnis gas masih di bawah target Per September lalu, transportasi gas perseroan tercatat 393,22 miliar kaki kubik (billion standard cubic feet/ BSCF) atau 94% dari target. Sementara kinerja regasifikasi gas tercatat 97% dari target atau sebesar 21.925,06 miliar british thermal unit (billion british thermal unit/ BBTU) . Sementara niaga gas turun menjadi 529,93 BBTU karena masalah harga yang affordable untuk pasar dan berkaitan dengan penyelesaian infrastruktur, kata Senior Vice President Gas and Power Pertamina Djohardi Angga Kusumah.
Menurut Wianda, kinerja bisnis gas akan membaik seiring selesainya pembangunan infrastruktur gas. Setelah tiga pipa transmisi tadi mulai beroperasi, volume gas yang diniagakan dan ditransportasikan Pertamina diperkirakan bakal naik. Semua investasi baru di infrastruktur gas termasuk ditujukan untuk meningkatkan volume transportasi dan niaga gas, termasuk volume regasifikasi.
IN ENGLISH
Pertamina Three Transmission Pipeline Completes US $ 826 Million
PT Pertamina, through its subsidiary, PT Pertamina Gas (Pertagas), has completed construction of three transmission pipelines in North Sumatra and Java. The addition of the pipe is expected to increase the volume of gas that is distributed by Pertamina. Vice President Corporate Communications of Pertamina Wianda Pusponegoro said the company has just completed the construction of two pipelines, the pipeline Grati Porong in East Java and Muara Karang Pipe-Muara Tawar. Both of these pipes are ready to deliver gas according to customer wishes.
Pipe-Muara Karang Muara Tawar calls will drain the gas from the storage unit and the floating (floating storage and regasification unit / FSRU) owned by PT Nusantara Regas. Pertamina is now doing the preparation and commissioning of pipeline, 31.2 kilometers (km) it with stakeholders. In the data Pertagas, including expansion into Tegalgede, this pipeline project investment value of US $ 153 million. Porong-Grati pipeline will carry gas from Santos Indonesia to PT PLN. Porong - Grati pipeline has a capacity of 120 MMSCFD and a length of 56 km.
This pipeline transports gas by 25 MMSCFD of Fields tilled Santos Indonesia Opportunity to PLTGU Grati. Pertagas middle meminalisasi agreement with PLN for distribution of gas through this pipeline Grati Porong. Previously, Pertagas has completed the construction of the pipeline from Belawan to Kawasan Industri Medan (KIM)/Medan Industry Zone to Special Economic Zones (SEZ) Sei Mangkei. This pipe connects Belawan Arun pipe that transports gas from Fasilitas Regasification Arun in Aceh. Including Arun Pipe-Belawan, the investment value of Belawan pipe-KEK reaches US $ 586 million. Pertagas also build a pipeline Gresik-Semarang.
This pipeline has a capacity of 500 MMSCFD and a length of 1267 km. Currently, the execution of engineering, procurement, and construction (engineering, procurement, and construction / EPC) This pipe has reached 75% and is targeted for completion in the near future. The plan, Semarang-Gresik pipeline will carry gas from Jambaran-Tiung Blue undertaken by PT Pertamina EP Cepu, Central Java industry. However, the first production is targeted for the new gas field teijadi in 2019, while the Semarang-Gresik pipeline could be operational next year. According Wianda, Pertamina has not received an allocation of the supply of gas to replace Fields Jambaran-Tiung Blue.
Semarang-Gresik pipeline is part of a pipe Trans Java. Integration project Trans Java gas pipeline consists of three major projects. First, the western part of Java, worth US $ 300 million with a path-KHT Cirebon (84 km) and Tegalgede-Muara Tawar (50 km). Second, Northern Java, worth US $ 400 million to Cirebon-Semarang lines (255 km). Third, East Java, worth US $ 360 million with the Semarang-Gresik (271 km) and East Java Gas Pipeline (EJGP) -Grati worth US $ 58 million (22.1 km).
Addition pipeline gas are expected to improve business performance. Because, until Quarter - III in 2016 and then, the performance of Pertamina's gas business is still below target As of last September, the gas transportation company recorded 393.22 billion cubic feet (billion standard cubic feet / BSCF) or 94% of the target. While gas regasification performance recorded 97% of the target or amounting to 21925.06 billion British thermal units (billion British thermal units / BBTU). While gas trading fell to 529.93 BBTU because of a problem for the affordable price and the market related to the completion of infrastructure, said Senior Vice President Gas and Power Pertamina Djohardi Angga Kusumah.
According Wianda, gas business performance will improve with the completion of the construction of gas infrastructure. After three transmission pipeline was put into operation, the volume of gas transported diniagakan and Pertamina expected to rise. All new investments in infrastructure, including gas intended to increase the volume of gas transportation and commerce, including regasification volume.
Investor Daily, Page 9, Monday, Nov, 21-2016
No comments:
Post a Comment