PT Pertamina Gas telah merampungkan pembangunan pipa gas di Porong, Sidoarjo hingga Grati, Pasuruan dan siap menyalurkan gas ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Vice President Corporate Communication PT Pertamina selaku induk usaha Pertagas Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan jaringan pipa Porong-Grati. Saat ini pipa sudah tertanam secara keseluruhan. Dia mengatakan, pihaknya tengah menunggu proses finalisasi kesepakatan dengan PLN untuk menyalurkan gas.
Sesuai target, pipa gas dapat beroperasi pada kuartal I 2016. Kapasitas terpasang pada pipa itu mencapai 120 MMscfd. Gas tersebut akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik gas dan uap unit pembangkit Grati sebesar 25 MMscfd milik PT Indonesia Power selaku anak usaha PLN sedangkan sisanya disalurkan ke industri dan rumah tangga di sekitar Pasuruan. Untuk pipa Porong-Grati dengan panjang 56 kilometer (km) ini Pertagas mendapat pasokan gas dari Santos sebesar 25 MMscfd hingga 2019, serta Husky Energy Limited sebesar 40 MMscfd. Sementara itu, Kangean Energy Indonesia Ltd (KEIL) akan memasok 100 MMscfd mulai 2021 sampai dengan 2024.
Untuk membangun pipa Porong-Grati, perusahaan menyiapkan investasi mencapai US$ 87 juta. Wianda juga mengatakan bahwa pihaknya telah merampungkan pembangunan pipa gas Muara Karang-Muara Tawar sepanjang 31,2 kilometer. Menurut Wianda, keseluruhan pipa sudah tertanam. Pipa gas Muara Karang-Muara Tawar akan diekspansi hingga ke Tegalgede sehingga panjangnya mencapai 70 km. Investasi yang diperlukan diprediksi mencapai US$ 155 juta.
Tahun ini Pertagas juga membangun pipa dari Grissik ke Pusri sepanjang 300 kilometer dengan diameter 20 inchi yang mengalirkan 160 MMscfd. Pipa sepanjang 70 kilometer berdiameter 20 inchi untuk mengalirkan gas sebesar 170 MMscfd. Dana yang dialokasikan senilai US$ 150 juta untuk membangun pipa Grissik-Pusri dan US$ 70 juta menyambung pipa Duri-Dumai. Jaringan pipa gas Grissik-Pusri dibangun agar bisa memasok kebutuhan ke Palembang dan sekitarnya.
Adapun, pembangunan infrastruktur ini akan menyentuh sampai ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api pada tahun depan. Menurut Wianda, seluruh investasi baru di bidang infrastruktur gas ditujukan untuk meningkatkan volume transportasi serta niaga gas. Termasuk volume regasifikasi.
IN ENGLISH
Porong-Grati pipeline Ready to Gas Stream
PT Pertamina Gas has completed the construction of a gas pipeline in Porong, Sidoarjo to Grati, Pasuruan and ready to deliver gas to PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Vice President Corporate Communications PT Pertamina as the parent company Pertagas Wianda Pusponegoro said it has completed the construction of the pipeline Porong-Grati. Currently the pipeline is embedded as a whole. He said it is waiting for the process of finalizing an agreement with PLN to supply gas.
Appropriate targets, the gas pipeline can operate in the first quarter of 2016. The installed capacity in the pipeline reached 120 MMSCFD. The gas will be supplied to meet the needs of power generation gas and steam generating units amounted to 25 MMSCFD Grati owned by PT Indonesia Power as a subsidiary of PLN, while the rest is supplied to industry and households around Pasuruan. For the Porong-Grati pipe with a length of 56 kilometers (km) is Pertagas receive gas supply from Santos by 25 MMSCFD by 2019, as well as Husky Energy Limited amounted to 40 MMSCFD. Meanwhile, Kangean Energy Indonesia Ltd (KEIL) will supply 100 MMSCFD began in 2021 until 2024.
To build the pipeline Grati Porong, the company will invest US $ 87 million. Wianda also said that it has completed the construction of a gas pipeline Muara Karang-Muara Tawar along 31.2 kilometers. According Wianda, the overall pipe is embedded. Muara Karang gas pipe-Muara Tawar be expanded up to Tegalgede that extends for 70 km. The investment required is estimated to reach US $ 155 million.
This year Pertagas also build a pipeline from Grissik Pusri to 300 kilometers with a diameter of 20 inches that drain 160 MMSCFD. Pipes along the 70 kilometer diameter of 20 inches to drain the gas of 170 MMSCFD. Funds allocated US $ 150 million to build the pipeline Grissik-Pusri and US $ 70 million pipeline connecting Duri-Dumai. Gas pipeline Grissik-Pusri built in order to supply to Palembang and surrounding areas.
Meanwhile, the construction of this infrastructure will touch up to the Special Economic Zone Tanjung Api-Api next year. According Wianda, all new investment in infrastructure aimed to increase the volume of gas transportation and gas trading. Including regasification volume.
Bisnis Indonesia, Page-30, Tuesday, Nov,22,2016
No comments:
Post a Comment