google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Tak Ekonomis, Blok East Kalimantan Kurang Diminati - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, November 11, 2016

Tak Ekonomis, Blok East Kalimantan Kurang Diminati

Blok East Kalimantan yang telah dinyatakan kontraknya tidak akan diperpanjang oleh Chevron Indonesia Company (CICO), tidak diminati oleh perusahaan migas lain. Pasalnya, blok ini tak lagi ekonomis untuk dikembangkan. Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengatakan, perseroan telah dipanggil Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) soal nasib Blok East Kalimantan tersebut. Mengingat lokasi blok yang berada di antaran Blok Mahakam dan Blok Sanga-Sanga, Blok East Kalimantan dapat diintegrasikan dengan kedua blok tersebut.

Tetapi sebetulnya kalau bicara soal keekonomian saja, mungkin tidak terlalu menarik. Daerah itu biar siapa saja tidak ada yang tertarik. Salah satu hal yang ditanyakan Kementerian ESDM kepada perseroan adalah usulan soal Blok East Kalimantan ini. Dia menyebut penyebab pengembangan Blok East Kalimantan tak ekonomis yakni beban dana ASR dari kontrak kerja sama (production sharing contract/ PSC) sebelumnya. CICO selaku operator Blok East Kalimantan saat ini telah menyatakan tidak akan memperpanjang PSC yang berakhir pada 24 Oktober 2018 nanti.

Chevron tidak menjabarkan alasannya tidak melanjutkan kontrak. Pada saat kontrak berakhir, Chevron tercatat telah menggarap blok di Kalimantan Timur ini selama 50 tahun mengingat PSC diteken pada 1968. Menurut data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Blok East Kalimantan memproduksi minyak sebesar 17,76 ribu barel per hari (bph) sampai Agustus 2016 ini. Dalam keterangan resminya sebelumnya, Chevron menyatakan akan tetap menjaga kelangsungan operasi Blok East Kalimantan sampai kontrak berakhir.

Blok East Kalimantan merupakan produsen minyak terbesar kesembilan pada tahun ini. Pada 2016, realisasi produksi minyaknya telah melampaui target yang ditetapkan sebesar 15,2 ribu bph. Sementara pada tahun depan, blok ini ditargetkan dapat menghasilkan minyak lebih tinggi, yakni 17,7 ribu bph. Chevron juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan investasi di Indonesia. Chevron akan terus mendukung Indonesia mengembangkan sumber daya energi secara selamat, efisien, dan andal. Pada 31 Agustus lalu, Chevron mengumumkan produksi pertama dari Lapangan Bangka.

IN ENGLISH

Not Economical, Block East Kalimantan Less Interest

Block East Kalimantan which has been declared the contract will not be extended by Chevron Indonesia Company (CICO), not interested in other oil and gas companies. Because the block is no longer economical to deploy. PT Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said the company has called the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) about the fate of the Block East Kalimantan. Given the location of the block is located in the Mahakam block conduction and Sanga-Sanga, East Kalimantan block can be integrated with both blocks.

But actually when it comes to economics, it might not be too appealing. Let anyone that area no one was interested. One might ask the Ministry of Energy to the company was the suggestion about this block East Kalimantan. She calls the cause of development uneconomic Block East Kalimantan namely ASR fund expenses of cooperation contracts (production sharing contract / PSC) before. CICO as the operator of Block East Kalimantan has now said it will not extend the PSC which ended on October 24, 2018 later.

Chevron does not elaborate on the reasons not to continue the contract. At the time the contract expires, Chevron noted to have worked on this block in East Kalimantan for 50 years given the PSC was signed in 1968. According to the Special Task Force of Upstream Oil and Gas (SKK Migas), Block East Kalimantan oil production amounted to 17.76 thousand barrels per day (bpd) until August 2016. In a previous official statement, Chevron said it would maintain continuity of operation Block East Kalimantan until the contract expires.

Block East Kalimantan is the ninth largest oil producer this year. In 2016, the realization of oil production has exceeded the set target of 15.2 thousand bpd. While in the next year, this block is targeted to produce oil higher, at 17.7 thousand bpd. Chevron also confirmed its commitment to continue investing in Indonesia. Chevron will continue to support Indonesia to develop energy resources safely, efficiently, and reliably. On Aug. 31, Chevron announced first production from Bangka Field.

Investor Daily, Halaman : 9, Jumat, 11 Nop 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel