PT Pertamina masih mengkaji dan bernegosiasi dengan investor terkait pembangunan proyek Terminal Regasifikasi LNG di Bojonegara, Banten. Namun, dapat dipastikan bahwa keberadaan proyek tersebut bakal mampu menurunkan harga jual gas, khususnya di wilayah Jawa bagian barat, serta memperkuat infrastruktur gas Pertamina. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menjelaskan, infrastruktur yang dibangun oleh swasta itu nantinya akan digunakan oleh Pertamina. Pada proyek tersebut, Pertamina memiliki requirement tertentu, seperti soal tarif.
Menurutnya, Pertamina tidak menutup kemungkinan untuk masuk dalam proyek tersebut. Dwi menekankan bahwa proyek Terminal Regasifikasi LNG Bojonegara harus lebih efisien dari proyek yang sudah ada. Sumber gas yang akan diolah nantinya bisa berasal dari berbagai tempat, seperti dari proyek Tangguh ataupun impor. Menurut Dwi, proyek infrastruktur energi tersebut tidak bersifat eksklusif.
Sebelumnya Direktur Gas, Energi Baru dan Terbarukan Pertamina Yenni Andayani pernah mengatakan, PT Bumi Saranan Migas (BSM) yang merupakan anak usaha Kalla Group menawarkan kerja sama pembangunan LNG Receiving Terminal sejak awal 2014. Kemudian, dengan pertimbangan sejalan dengan rencana bisnis, Pertamina menyambut tawaran itu. Proyek Terminal Regasifikasi gas alam cair/LNG darat (onshore ) itu memiliki kapasitas 500 juta kaki kubik per hari/mmscfd.
IN ENGLISH
LNG Regasification Terminal Gas Prices Can Press
PT Pertamina is still reviewing and negotiating with investors related to the construction project at the LNG Regasification Terminal Bojonegara, Banten. However, it is certain that the existence of the project will be able to reduce gas prices, particularly in the western part of Java, as well as strengthening its gas infrastructure. Pertamina President Director Dwi Soetjipto explained that the infrastructure built by the private sector that will be used by Pertamina. In the project, Pertamina has certain requirements, such as the matter of tariffs.
According to him, Pertamina is possible to enter in the project. Dwi stressed that Bojonegara LNG Regasification Terminal project should be more efficient than existing projects. Gas source that will be processed later can come from various places, such as from the Tangguh project or import. According to Dwi, energy infrastructure projects are not mutually exclusive.
Previously Director of Gas, Renewable Energy and Pertamina Yenni Andayani once said, PT Bumi proposition Migas (BSM), which is a subsidiary of Kalla Group offers development cooperation LNG Receiving Terminal since early 2014. Then, in consideration of line with the business plan, Pertamina welcomed the offer that. Regasification Terminal Project liquefied natural gas (LNG) land (onshore) it has a capacity of 500 MMSCFD
Koran Sindo, Page-19, Monday, Nov, 21-2016
No comments:
Post a Comment