Saturday, December 17, 2016
Dapat Penugasan, Pertamina Percepat Pembangunan Kilang Bontang
PT Pertamina menyambut baik terbitnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 7935 K/10/MEM/ 2016 tentang penugasan kepada Pertamina dalam pembangunan dan pengoperasian kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. Dalam Kepmen ESDM tersebut, pemerintah juga menetapkan kapasitas kilang minyak sebesar 300.000 barel per hari (bph). Dari kapasitas tersebut, diharapkan dapat diproduksikan bensin minimal sebanyak 60.000 bph dan solar dengan dengan produksi minimal 124.000 bph dengan standar minimal Euro IV.
Pertamina juga diberikan mandat untuk mengintegrasikan kilang BBM tersebut dengan peirokimia dan dalam pelaksanaan pembangunannya dapat bekerja sama dengan badan usaha lain. Adapun hasil produksi kilang tersebut diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Terkait dengan keputusan itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan kesiapan perseroan dalam melaksanakan penugasan tersebut. Pertamina optimistis dapat melakukan percepatan pembangunan Kilang Bontang.
Pertamina optimistis dapat menyelesaikan proyek lebih cepat karena kami tidak memulai proyek tersebut dari nol. Dari skala 10, kami sudah ada di titik 5 atau 6,” kata Wianda. Sebelumnya, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan, NGRR Bontang akan berdampingan dengan fasilitas Kilang LNG Bontang yang dioperasikan PT Badak NGL dan telah tersedia lahan yang akan menjadi lokasi kilang. Selain ketersediaan lahan yang sangat krusial, beberapa fasilitas dan infrastruktur pendukung operasi kilang LNG, seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, tangki penyimpanan, dan fasilitas umum lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian kilang NGRR Bontang nantinya.
Dari sisi lahan yang saat ini sangat krusial dalam pelaksanaan proyek, kami tidak perlu lagi melakukan pengadaan dan itu dapat menghemat Waktu. Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk Kilang LNG Bontang juga dapat dukung proyek kilang BBM, sehingga pembangunan NGRR Bontang tidak perlu dimulai dari nol,” ujar Hardadi. Dengan penugasan ini, pemilihan mitra pembangunan kilang ditargetkan dipercepat menjadi akhir 2017. Pertamina juga segera mempersiapkan bankable feasibility study (BFS) yang juga ditarget selesai pada 2017. Apabila BFS selesai, Pertamina berharap awal 2018 penyiapan lahan sudah bisa dimulai sehingga pekerjaan fisik NGRR Bontang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023.
IN ENGLISH
Get Assignments, Pertamina Accelerate Bontang Refinery
PT Pertamina welcome the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) No. 7935 K / 10 / MEM / 2016 on assignment to Pertamina in the construction and operation of an oil refinery in Bontang, East Kalimantan. In the Energy and Mineral Resources Decree, the government also set a refining capacity of 300,000 barrels per day (bpd). Of that capacity, is expected to be produced a minimum of 60,000 bpd of gasoline and diesel fuel with a minimum production of 124,000 barrels per day with a minimum of Euro IV standards.
Pertamina also given the mandate to integrate with peirokimia oil refineries and in the implementation of development can work together with other business entities. The results of the refinery production is prioritized to meet domestic demand. Related to that decision, Vice President Corporate Communications of Pertamina Wianda Pusponegoro company expressed readiness in carrying out the assignment. Pertamina is optimistic it can accelerate the development of Bontang.
Pertamina is optimistic it can finish projects more quickly because we did not start the project from scratch. On a scale of 10, we were already on the point of 5 or 6, "said Wianda. Earlier, the Director of Processing and Petrochemical megaproject Hardadi Rachmat said, NGRR Bontang facility will be adjacent to the Bontang LNG plant operated by PT Badak NGL and has available land that will be the location of the refinery. In addition to the availability of land are crucial, facilities and supporting infrastructure LNG plant operations, such as 21 units of high quality boiler, power plant, storage tanks, and other public facilities can be used to support the operation of the refinery NGRR Bontang later.
In terms of land which today is very crucial in the implementation of the project, we no longer need to procure and it can save you time. Several world-class facility that is now used for the Bontang LNG plant can also support oil refinery project, so that the development NGRR Bontang not need to start from scratch, "said Hardadi. With this appointment, the selection of development partners refinery is targeted accelerated to the end of 2017. Pertamina also immediately prepare a bankable feasibility study (BFS), which is also targeted for completion in 2017. When the BFS is completed, Pertamina hopes early in 2018 as land preparation can be started so that the work can be physically NGRR Bontang started on time at the end of 2019 and completed mid-2023.
Investor Daily, Page-9, Saturday, Dec,17,2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment