google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Harga Minyak Kian Memanas - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Monday, December 5, 2016

Harga Minyak Kian Memanas


    Harga minyak mentah diprediksi kian memanas setelah adanya rencana pertemuan untuk membahas pemangkasan produksi antara OPEC dengan negara non OPEC seperti Rusia dan Oman. Pada perdagangan Jumat (2/12) WIB harga minyak WTI kontrak Januari 2017 berada di posisi US$ 51,68 per barel, naik 0,62 poin atau 0,1,21%. Sementara minyak Brent kontrak Februari 2017 bertahan di US$ 54,46 per barel, meningkat 0,52 poin atau 0,96%. Dalam rapat OPEC di Wina, Austria, organisasi memutuskan pemangkasan produksi sebesar 1,2 juta barel per hari menjadi 32,5 juta barel per hari mulai awal 2017. Pasar menyambut baik rencana ini sehingga melejitkan harga.

    Menteri Perminyakan dan Gas Oman Mohammad bin Hamad al Rumhy, mengatakan pihaknya sebagai salah satu negara non-OPEC akan menghadiri pertemuan bersama OPEC pada 10 Desember di Wina. Negara non-OPEC saat ini masih berdiskusi untuk memangkas produksi sebesar 3%-4%. Oman sebelumnya menyampaikan bersedia memangkas produksi antara 5%-10%. Adapun tingkat penambangan harian mencapai sekitar 1 juta barel per hari. Bila perjanjian pembatasan pasokan minyak mentah berjalan lancar, harga akan segera membaik ke dalam kisaran US$ 50--US$ 60 per barel pada 2017, papar Rumhy. OPEC berharap dengan pemangkasan produksi sekitar 1,2 juta barel per hari, negara non-OPEC dapat turut seita dengan pengurangan suplai baru sejumlah 600,000 barel per hari.

    Rusia menyampaikan pihaknya bisa mengurangi pasokan sekitar 300.000 barel per hari. Wakil Menteri Energi Rusia Kirill Molodtsov, menyampaikan akan menggunakan tingkat produksi periode November sebagai dasar dalam perjanjian pemangkasan suplai. Tingkat produksi minyak pada bulan lalu sebesar 11,23 juta barel per hari merupakan level tertinggi dalam hampir 30 tahun terakhir. Angka tersebut melonjak 500.000 barel per hari dari Agustus, sebelum Negeri Beruang Merah menjalin kesepakatan non formal dengan OPEC dalam perjanjian di Aljazair. Pertemuan itu dilakukan dalam Forum Energi Internasional pada 28 September lalu.

    Perjanjian kami akan terbentuk di sekitar angka ini [11,23 juta barel per hari]," tutur Molodtsov. Namun, tren peningkatan produksi minyak mentah di Rusia masih akan berlanjut. Pada Desember, rerata suplai baru diperkirakan sebesar 11,3 juta barel per hari. Leonid Fedun, Wakil Presiden Lukoil, perusahaan tambang minyak dan gas asal Rusia, mengatakan pemotongan produksi dari negaranya mungkin baru bisa terjadi pada kuartal Il/2017. Pasalnya, kondisi cuaca yang buruk membutuhkan lebih banyak minyak.

    Menurutnya, pemangkasan produksi juga cukup dilakukan dalam jangka waktu satu tahun untuk  menyeimbangkan pasar. Setelah itu, para produsen bisa memacu suplai kembali ke tingkat sebelumnya. Selain Rusia dan Oman, negara non-OPEC lainnya seperti Azerbaijan, Kazakhstan, Meksiko, dan Bahrain akan ikut Serta dalam kesepakatan pemangkasan -produksi. Wahyu Wibowo Laksono, Analis Central Capital Futures, mengatakan saat ini yang perlu diperhatikan adalah negara mana saja yang akan melakukan pembatasan produksi minyak dan berapa banyak yang akan dikurangi dari tiap-tiap negara.

    Menurutnya, negara produsen minyak pun tidak ingin kekurangan pangsa pasar. Dalam jangka menengah, harga minyak mentah akan bergerak dalam kisaran US$ 50-US$ 60 per barel. Adapun dalam jangka pendek level US$ 52 dan US$ 53,7 per barel menjadi target berikutnya.

IN ENGLISH

Oil Prices Increasingly Escalates


    Crude oil prices predicted more heat after their meeting plans to discuss with OPEC production cuts among non-OPEC countries such as Russia and Oman. In trading on Friday (2/12) WIB price of WTI oil contract in January 2017 is at US $ 51.68 per barrel, up 0.62 points or 0,1,21%. While Brent oil contract last February 2017 at US $ 54.46 per barrel, up 0.52 points, or 0.96%. In a meeting of OPEC in Vienna, Austria, the organization decided to cut production by 1.2 million barrels per day to 32.5 million barrels per day from the beginning of 2017. The market welcomed this plan that bolsters the price.

    Oman Ministry of Oil and Gas Mohammad bin Hamad al Rumhy, said it as one of the non-OPEC countries will attend a meeting with OPEC on December 10 in Vienna. Non-OPEC countries are still discussing to cut output by 3% -4%. Oman earlier expressed willing to cut production by between 5% -10%. The daily mining rate reached about 1 million barrels per day. When a treaty restrictions on supplies of crude oil to run smoothly, the price will soon improve in the range of US $ 50 - US $ 60 per barrel in 2017, said Rumhy. OPEC hopes with production cuts of 1.2 million barrels per day, non-OPEC countries can contribute to a reduction in new supply Seita some 600,000 barrels per day.

    Russia expressed it could reduce the supply of approximately 300,000 barrels per day. Russian Deputy Energy Minister Kirill Molodtsov, said it will use the production level in the base period of November as the supply cut agreement. The level of oil production in the last month amounted to 11.23 million barrels per day, the highest level in nearly 30 years. That number soared to 500,000 barrels per day of August, before the Red Bear State establish non-formal agreement with OPEC in the agreement in Algeria. The meeting was conducted in the International Energy Forum on 28 September.

    Our agreement will be formed around this figure [11.23 million barrels per day], "said Molodtsov. However, the upward trend in crude oil production in Russia will continue. In December, the average new supply is estimated at 11.3 million barrels per day . Leonid Fedun, vice president of Lukoil, oil and gas mining companies from Russia, said cutting production of the new country may be going on in the quarter Il / 2017. Because of inclement weather conditions require more oil.

    According to him, production cuts are also quite done within a period of one year to balance the market. After that, the producers can stimulate supply back to the previous level. Besides Russia and Oman, non-OPEC countries such as Azerbaijan, Kazakhstan, Mexico, and Bahrain will participate in the deal As well as trimming -production. Wahyu Wibowo Laksono, Central Capital Futures analyst, said today to note is which countries will narrow down the production of oil and how much will be deducted from each country.

    According to him, oil producing countries did not want to shortage of market share. In the medium term, crude oil prices will move in the range of US $ 50-US $ 60 per barrel. As for the short-term level of US $ 52 and US $ 53.7 per barrel to the next target

Bisnis Indonesia, Page-16, Monday, Dec,5,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel