Thursday, December 15, 2016
JV Disepakati Pekan Depan
PT Pertamina berharap kesepakatan pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) untuk pengembangan kapasitas kilang Cilacap dengan Saudi Aramco dapat dilakukan pada 22 Desember 2016. Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi menjelaskan, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto dijadwalkan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco pada 22 Desember 2016 di Jakarta.
Hardadi tidak merinci isi pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuan tersebut direncanakan membahas kelanjutan proyek peningkatan dan perbaikan kapasitas Kilang Cilacap. Sementara itu, pembentukan perusahaan patungan dibutuhkan sebagai pelaksana proyek revitalisasi Kilang Cilacap. Pertemuan ini diharapkan menandatangani suatu perjanjian [pembentukan perusahaan patungan]. Tentu nanti diskusi apa yang ditawarkan lebih lanjut.
Hardadi menjelaskan, kedua belah pihak telah menjalin komunikasi dengan baik. Pertamina dan perusahaan migas milik Arab Saudi tersebut berkeinginan, untuk melanjutkan proyek Kilang Cilacap. Menurutnya, dalam diskusi yang dilakukan, kedua belah pihak merespons dengan Cukup baik kelanjutan proyek Kilang Cilacap. Kedua belah pihak mengisi klausul dengan sangat komprehensif. Pertamina dan Saudi Aramco telah memperpanjang kesepakatan atau head of agreement (HOA) yang menjadi dasar pembahasan proyek Kilang Cilacap.
Kesepakatan itu diperpanjang dari semula berakhir pada 26 November 2016 menjadi 31 Desember 2016. Dengan demikian dalam jangka waktu perpan- jangan tersebut keputusan soal kerja sama Pertamina dengan Aramco harus tercapai. Proyek peningkatan kapasitas Kilang Cilacap ditargetkan selesai pada 2022 dengan nilai investasi US$ 4,5 miliar. Kapasitas Kilang Cilacap akan dinaikkan menjadi 370.000 barel per hari (bph) dari saat ini 340.000 bph.
Pertamina sedang fokus untuk merealisasikan enam mega proyek kilang minyak. Keenam proyek telsebut terdili dari empat proyek peningkatan kapasitas atau refinery development master plan (RDMP) Kilang Balikpapan, Kilang Cliacap, Kilang Dumai, dan Kilang Balongan. Selain itu, Pertamina akan membangun dua kilang baru yaitu Kilang Tuban dan Kilang Bontang. Menurut Hardadi, proyekf revitalisasi kilang memiliki tingkat kesulitan 2-3 kali dibandingkan dengan kilang baru karena dibangun di tengah-tengah unit kilang yang telah ada dan beroperasi.
IN ENGLISH
Joint Venture Agreed next week
PT Pertamina expects the agreement to establish a joint venture (joint venture / JV) for the development of the capacity of the Cilacap refinery with Saudi Aramco can be done on December 22, 2016. Director of Processing and Petrochemical Pertamina megaproject Hardadi Rachmat explained, Pertamina president director Dwi Soetjipto scheduled to meet with the Chief Executive Officer (CEO ) Saudi Aramco on December 22, 2016 in Jakarta.
Hardadi did not specify the content of the meeting. According to him, the meeting planned to discuss the continuation and improvement projects increase the capacity of Cilacap. Meanwhile, the formation of joint ventures are needed as the executor of the Cilacap refinery revitalization project. The meeting is expected to sign an agreement [the joint venture]. Of course later discussion of what is on offer further.
Hardadi explained, the two sides have established good communication. Owned oil and gas company Pertamina and Saudi Arabia are eager to continue the Cilacap refinery project. According to him, in the discussions, both parties responded with Pretty good continuation of the Cilacap refinery project. Both sides filled with very comprehensive clause. Pertamina and Saudi Aramco has extended an agreement or a head of agreement (HOA), which became the basis of the discussion of the Cilacap refinery project.
The agreement was extended from the originally expired on 26 November 2016 to December 31, 2016. Thus the period and extending the decision on cooperation with Aramco Pertamina must be reached. The Cilacap refinery capacity building project is targeted for completion by 2022 with an investment of US $ 4.5 billion. The Cilacap refinery capacity will be increased to 370,000 barrels per day (bpd) from the current 340,000 bpd.
Pertamina is focused on the realization of the six mega oil refinery project. The sixth project telsebut terdili of four or refinery capacity enhancement project development master plan (RDMP) Balikpapan refinery, Cliacap Refinery, Refinery Dumai and Balongan refinery. In addition, the company will build two new refineries namely Tuban refinery and Bontang. According Hardadi, proyekf revitalization of the refinery has a difficulty level of 2-3 times compared with the new refinery built in time for the existing refinery units and operations.
Bisnis Indonesia, Page-30,Thursday, Dec,15,2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment