google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Kapasitas Kilang Cilacap Ditingkatkan - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Saturday, December 24, 2016

Kapasitas Kilang Cilacap Ditingkatkan


Saudi Aramco juga mengincar proyek kilang Dumai dan Balongan.

    PT Pertamina dan perusahaan minyak dan gas bumi  Arab Saudi, Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) membentuk perusahaan gabungan (joint venture) untuk mengembangkan proyek pembangunan peningkatan kapasitas kilang existing atau rejinery development master plan (RDMP) di Cilacap, Jawa Tengah. Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pembentukan joint venture menandai adanya kerja sama lebih pasti antara Pertamina dan Saudi Aramco terkait pembangunan kilang. Ini juga tindak lanjut dari rencana kedua perusahaan sejak Desember 2014

    Setelah membentuk perusahaan gabungan, langkah berikutnya adalah mempersiapkan desain dasar kilang (Basic Enginering Desain/BED), yang ditargetkan selesai Februari tahun depan. Sedangkan, untuk studi kelayakan pembiayaan bank sudah diselesaikan. Nilai Investasi RDMP RU IV Cilacap sebesar lima miliar dolar AS atau sekitar Rp 65 triliun. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2021 mendatang, lebih cepat dari rencana awal 2022. Kapasitas kilang Cilacap ditargetkan capai 400 ribu barel per hari (bph).

    Perjanjian kerja sama tersebut mencakup kepemilikan saham, pengembangan, dan pengoperasian kilang Cilacap di Jawa Tengah. Dwi menyebutkan, Pertamina memiliki 55 persen saham di RDMP Cilacap sementara Saudi Aramco mendapatkan 45 persen. Selain untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri, kerja sama Pertamina dan Saudi Aramco juga meningkatkan kompetensi kilang minyak di Indonesia untuk berkontribusi dalam peningkatan ketahanan energi.

     Saudi Aramco mengapresiasi kerja sama dengan Pertamina. President and Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco Amin Nasser rnenilai kerja sama ini memiliki prospek yang cerah dalam bisnis mereka. Ini mengingat Indonesia pasar yang bagus bagi para investor. “Ekonomi Indonesia terbesar di ASEAN, pasar yang baik untuk investasi. Ini langkah maju untuk kerja sama yg sudah terjalin,” kata Amin.

    Saudi Aramco juga mengincar proyek milik Pertamina lainnya. Setelah Cilacap, Saudi Aramco ingin bekerja sama dalam pengembangan Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat. Amin berharap banyak nilai yang didapatkan dari kilang Balongan dan Dumai. Amin mengatakan, pihaknya tertarik untuk terus berinvestasi di Indonesia. Saat ini, kapasitas
kilang Saudi Aramco mencapai 5,8 juta bph. Saudi Aramco berencana menambah kapasitas hingga 10 juta bph.

    Sebelumnya, Pertamina dan PT Wijaya Karya (WIKA) menandatangani kontrak site development dan new jetty construction untuk proyek RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan pada Kamis (1/12). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Mega-proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi dan Direktur Operasi II Wika Bambang Pramujo. WIKA terpilih sebagai pelaksana proyek setelah melalui proses tender Pertamina. Proyek ini untuk mendukung persiapan pembangunan Kilang RDMP RU V Balikpapan yang ditargetkan tuntas dalam 12 bulan terhitung sejak ditandatanganinya kontrak.

IN ENGLISH

The Cilacap refinery capacity Enhanced

Saudi Aramco is also eyeing Dumai and Balongan refinery project.

    PT Pertamina and oil and gas companies of Saudi Arabia, Saudi Arabian Oil Company (Saudi Aramco) to form joint ventures (JV) to develop the project development capacity of existing refineries or rejinery development master plan (RDMP) in Cilacap, Central Java. Pertamina President Director Dwi Soetjipto said the establishment of the joint venture marks a more definite cooperation between Pertamina and Saudi Aramco development related refineries. It is also a follow-up of the second plan the company since December 2014

    After forming the combined company, the next step is to prepare the basic design of the refinery (Basic Enginering Design / BED), which is targeted for completion in February next year. Meanwhile, bank financing for a feasibility study has been completed. Investment Value RDMP RU IV Cilacap five billion dollars or about Rp 65 trillion. The project is targeted for completion in the upcoming 2021, faster than the initial plan of 2022. The Cilacap refinery capacity is targeted to reach 400 thousand barrels per day (bpd).

    The cooperation agreement includes the ownership, development, and operation of the refinery in Cilacap in Central Java. Dwi said, Pertamina has a 55 percent stake in Cilacap RDMP while Saudi Aramco get 45 percent. In addition to meeting domestic energy needs, cooperation Pertamina and Saudi Aramco also improve the competence of an oil refinery in Indonesia to contribute to the improvement of energy security.

    Saudi Aramco appreciates cooperation with Pertamina. President and Chief Executive Officer (CEO) Saudi Aramco Amin Nasser assess this cooperation has a promising future in their business. Indonesia is considering the good market for investors. "The Indonesian economy in ASEAN, a good market for investment. This is a step forward for the cooperation that already exists, "said Amin.

    Saudi Aramco is also eyeing other projects owned by Pertamina. After Cilacap, Saudi Aramco want to cooperate in the development of Dumai refinery in Riau, and Balongan refinery in Indramayu, West Java. Amin expect much value obtained from the Balongan refinery and Dumai. Amin said it is keen to continue to invest in Indonesia. Currently, Saudi Aramco refinery's capacity to 5.8 million bpd. Saudi Aramco plans to increase capacity to 10 million bpd.

    Previously, Pertamina and PT Wijaya Karya (WIKA) signed a new contract jetty site development and construction for the project RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan on Thursday (1/12). The signing was done by the Director of Mega-projects Processing and Petrochemical Rachmad Hardadi Pertamina and Director of Operations II Wika Bambang Pramujo. WIKA was selected as project manager after going through the bidding process Pertamina. The project is to support the preparation of the construction of refineries RDMP RU V Balikpapan is expected to be completed within 12 months from the signing of the contract.

Republika, Page-13- Friday, Dec, 23, 2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel