Saturday, December 3, 2016
November, ICP Turun Jadi US$ 43,25/Barel
Rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada November tercatat sebesar US$ 43,25 per barel, turun dari Oktober US$ 46,64 per barel. Sementara harga minyak sweet light crude (SLC) juga turun dari US$ 47,55 per bulan menjadi US$ 44,53 per bulan. Penurunan ICP ini sejalan dengan rata-rata harga minyak mentah utama di pasar internasional. Pada November lalu, harga minyak Brent (ICE) turun dari US$ 51,39 per barel menjadi US$ 47,08 per barel, WTI (Nymex) turun dari US$ 49,94 per barel menjadi US$ 45,76 per barel, dan Basket OPEC turun dari US$ 47,87 per barel menjadi US$ 43,14 per barel.
Menurut Tim Harga, Minyak lndonesia, penurunan harga minyak ICP Turun jadi US$ 413 mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh naiknya produksi dan turunnya permintaan. Kenaikan produksi minyak ini dilaporkan oleh International Energy Agency (IEA) yang menyatakan produksi minyak OPEC Oktober lalu naik menjadi sebesar 33,83 juta barel per hari (bph) dibandingkan September 33,60 juta bph. Laporan OPEC juga menyatakan adanya kenaikan produksi minyak menjadi 33,64 juta bph pada Oktober lalu dibandingkan bulan sebelumnya 33,4 juta bph.
Jumlah rig yang beroperasi juga mengalami peningkatan. Selama Oktober lalu, jumlah rig tercatat naik 42 unit menjadi 1.699 unit. Sementara proyeksi permintaan minyak mentah global, sesuai laporan OPEC, turun menjadi 94,4 juta bph pada Oktober lalu dibandingkan dengan bulan sebelumnya 94,39 juta bph,” kata Tim Harga Minyak Indonesia. Faktor lainnya adalah kenaikan stok minyak mentah dan olahannya di Amerika Serikat sepanjang November. Berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat, stok minyak mentah naik 5,5 juta barel menjadi 488,1 juta barel, gas oline naik 2,3 juta barel menjadi 26,2 juta barel, dan distillate naik 3,6 juta barel menjadi 154,2 juta barel, Penyebab lainnya adalah menguatnya nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang utama dunia, kemudian pesimisme pelaku pasar atas kesepakatan OPEC untuk mengurangi produksi,” jelas Tim Harga Minyak Indonesia.
Khusus Kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak juga didorong penurunan permintaan di T iongkok dan India. Berdasarkan data dari The Customs General Administration of China, impor minyak mentah Tiongkok pada Oktober lalu turun menjadi sebesar 243,25 juta barel dibandingkan September 279,37 juta barel, Penurunan permintaan produk minyak mentah juga terjadi pertama kalinya di India sejak 2014. Untuk pertama kalinya pada Oktober 2016 sejak September 2014 terjadi penurunan permintaan produk minyak di India sebesar 90 bph atau sebesar 2% dibandingkan awal tahun 2016,” ujar Tim Harga Minyak Indonesia.
IN ENGLISH
November, ICP Down So US $ 43.25 / barrel
The average price of crude oil Indonesia (Indonesian Crude Price / ICP) in November stood at US $ 43.25 per barrel, down from October US $ 46.64 per barrel. While the price of light sweet crude oil (SLC) also fell from US $ 47.55 per month to US $ 44.53 per month. The decrease ICP is in line with the average price of crude oil in the international market. In November, the price of Brent (ICE) dropped from US $ 51.39 per barrel to US $ 47.08 per barrel, WTI (NYMEX) fell from US $ 49.94 per barrel to US $ 45.76 per barrel, and the OPEC Basket down from US $ 47.87 per barrel to US $ 43.14 per barrel.
According to Tim Price, Oil Indonesia, the decline in oil prices ICP down to US $ 413 main crude in the international market caused by rising production and falling demand. The increase in oil production was reported by the International Energy Agency (IEA) stated last October OPEC oil production rose to Rp 33.83 million barrels per day (bpd) compared to 33.60 million bpd in September. The report also said the increase in OPEC oil production be 33.64 million bpd in October over the previous month to 33.4 million bpd.
The number of rigs in operation also increased. During October, the number of rigs rose by 42 units to 1,699 units. While global crude oil demand forecast, according to the OPEC report, dropped to 94.4 million bpd in October, compared with the 94.39 million bpd the previous month, "said Tim Price of Oil Indonesia. Another factor is the rise in crude stocks and processed in the United States during November. Based on reports the Energy Information Administration (EIA), United States, crude stocks rose 5.5 million barrels to 488.1 million barrels, gas oline rose 2.3 million barrels to 26.2 million barrels, and distillate rose by 3.6 million barrels be 154.2 million barrels, the other cause is the strengthening exchange rate of the US dollar against major world currencies, then the pessimism of market participants on OPEC agreement to cut production, "said Team Price of Oil Indonesia.
Lodging Asia-Pacific region, the decline in oil prices also boosted by a fall in demand in China and India. Based on data from the Customs General Administration of China, China's crude oil imports in October fell to Rp 243.25 million barrels from 279.37 million barrels September, decline in demand for crude oil products also occur the first time in India since 2014. For the first time in October 2016 since September 2014 a decline in demand for oil products in India by 90 bpd, or by 2% compared to the beginning of 2016, "said Team Price of oil Indonesia.
Investor Daily, Page-9, Saturday, Dec,3,2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment