Thursday, December 8, 2016
Pemerintah Tolak Dua Permintaan Inpex
Pemerintah memutuskan tidak memenuhi dua permintaan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) Blok Masela, yakni Inpex Corporation. Dua permintaan perusahaan asal Jepang tersebut terkait dengan perpanjangan kontrak 10 tahun dan peningkatan kapasitas produksi hingga 9,5 juta ton per tahun (mtpa). “Bersama Kementerian ESDM kami sudah memutuskan tidak memenuhi dua permintaan Inpex. Itu diputuskan setelah dilakukan perhitungan.
Inpex minta kompensasi perpanjangan kontrak 10 tahun, tapi kita sudah ada jalan keluarnya. Tidak kita kasihlah kalau 10 tahun,” tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan. Permintaan tambahan kapasitas produksi gas Blok Masela tidak bisa dipenuhi. Sebelumnya, Inpex meminta kompensasi perpanjangan kontrak selama 10 tahun. Hal itu diminta karena lnpex menganggap pemerintah yang meminta revisi skema pengembangan Blok Masela dari di laut (offshore) menjadi di darat (onshore). Karena itu, masa kontrak pengelolaan Blok Masela diminta lnpex mundur dari yang semestinya rampung 2028 menjadi 2038.
Selain itu, Inpex ingin menaikkan kapasitas produksi gas Blok Masala dari 7,5 juta mtpa menjadi 9,5 juta mtpa. Namun, pemerintah menyanggupi permintaan Inpex terkait dengan biaya penggantian masa produksi (cost recovery). “Cost recovery sudah US$ 1,4 miliar,” imbuhnya. Menteri ESDM Ignasius Jonan menambahkan pamerintah masih mempertimbangkan kenaikan kapasitas produksi Blok Masela dan kompensasi moratorium kontrak lnpex. “Kira-kira lebih sih dari 7,5 juta mtpa, tapi tidak banyak karena ada juga permintaan Kementerian Perindustrian agar gas dari sana dialokasikan untuk industri hilir, misalnya petrokimia. Ini lagi dihitung tambahannya,” papar Jonan. Kompensasi waktu Inpex berkontrak di Blok Masela juga masih dihitung. “Dalam hitungan kita tidak sampai segitu. Kita akan kasih, tapi tidak 10 tahun,” imbuh Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar.
IN ENGLISH
Government Refuses Two Requests Inpex
The government decided not to meet two demands contractor cooperation contract (PSC) Masela, namely Inpex Corporation. Two Japanese companies demand related to 10-year contract extension and increased production capacity to 9.5 million tonnes per annum (mtpa). "Together with the Ministry of Energy we have decided not to meet two requests Inpex. It was decided after calculation.
Inpex asked for compensation for the contract extension of 10 years, but we had no way out. Not us is love if 10 years, "said Coordinating Minister for maritime Luhut B Pandjaitan. Request additional Masela gas production capacity could not be fulfilled. Earlier, Inpex seeks compensation for 10-year contract extension. It was requested because lnpex government considers requesting a revision of the Masela block development schemes at sea (offshore) be on land (onshore). Therefore, future management contract Masela asked lnpex retreat of which should be completed in 2028 into 2038.
In addition, Inpex want to increase gas production capacity of 7.5 million block Masala mtpa to 9.5 million mtpa. However, the government undertakes Inpex request related to the replacement cost of the production period (cost recovery). "Cost recovery is already US $ 1.4 billion," he added. EMR Minister Ignatius Jonan adding the governments are still considering the increase in production capacity and compensation moratorium Masela lnpex contract. "Roughly more hell than 7.5 million mtpa, but not much because there is also a growing demand for the gas from the Ministry of Industry, there is allocated for downstream industries, such as petrochemicals. This again is calculated enhancements, "said Jonan. Compensation at the time of contract Inpex Masela also still counted. "In a matter of us not to much. We will love, but not 10 years, "added Vice Minister of Energy and Mineral Resources, Arcandra Tahar.
Media Indonesia, Page-18,Tuesday, Dec,6,2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment