google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Penurunan Harga Gas untuk Industri Kaca dan Keramik - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Saturday, December 10, 2016

Penurunan Harga Gas untuk Industri Kaca dan Keramik


    Pemerintah sedang mempertimbangkan fasilitas khusus untuk industri kaca dan keramik. Salah satunya, mengkaji penurunan harga gas. Kebijakan tersebut dibahas dalam rapat koordinasi menteri yang membicarakan industri strategis. November lalu, Kementerian ESDM menurunkan harga gas tiga industri, yaitu pupuk, petrokimia, dan baja, melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 40 Tahun 2016 tentang Harga Gas Bumi untuk Industri Tertentu.

    Dia melanjutkan, pemerintah menghadapi persoalan dalam penghitungan penurunan harga gas unuk dua industri tersebut Yakni, multiplier effect yang dapat timbul karena penurunan harga gas. Berdasar hitungan Kementerian ESDM, multiplier effect dari penurunan harga gas kedua sektor industri cukup kecil. Angka itu masih jauh jika dibandingkan dengan pupuk, kaca, dan petrokimia. Untuk tiga sektor yang sudah diputuskan, dampaknya terhadap peningkatan revenue bisa lebih dari 30 persen.

    Namun, dua sektor ini kurang dari itu. Namun, pihaknya bakal berusaha mengkaji penurunan harga gas tersebut. Kami akan lihat dari sisi industri hulu, mana yang bisa diefisienkan. Setelah itu, baru lihat, PNBP (penerimaan negara bukan pajak) bisa dikurangi atau tidak. Arcandra menambahkan, selain penurunan harga gas, pemerintah membahas apakah gas untuk industri itu termasuk bahan bakar atau bahan baku. Menurut dia, gas untuk industri pupuk, petrokimia, baja, dan logam tergolong gas bahan baku.

    Prioritas kami adalah gas untuk bahan baku, Bahan baku adalah industrinya petrokimia, pupuk, dan baja. Yang Iain masih berada dalam tahap gas sebagai bahan bakar. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ingin sektor penerima harga baru gas ditambah.

IN ENGLISH

Gas Price Decline for Glass and Ceramic Industries


    The government is considering a special facility for the glass and ceramics industries. One of them, reviewing the decline in gas prices. The policy was discussed at a coordination meeting to discuss strategic industry minister. Last November, the Ministry of Energy to lower gas prices three industries, namely fertilizers, petrochemicals, and steel, through the Minister of Energy and Mineral Resources No. 40 Year 2016 on Natural Gas Prices for Industry Specific.

He continued, the government faced problems in calculating the gas price decline transform these two industries Namely, the multiplier effect that can arise due to a decline in gas prices. Based on the count of the Ministry of Energy, the multiplier effect of a decline in gas prices both industries are quite small. The figure was still far behind when compared with fertilizer, glass, and petrochemical. For the three sectors that have been decided, the impact on revenue could increase more than 30 percent.

However, the two sectors is less than that. However, it will be trying to assess the decline in gas prices. We'll see on the side of the upstream industry, which can be made efficient. After that, a new view, non-tax revenues (non-tax revenue) may be reduced or not. Arcandra added, in addition to a decrease in gas prices, the government discussed whether the industry including gas for fuel or feedstock. According to him, gas for the fertilizer industry, petrochemical, steel, and metal raw material gas classified.

Our priority is the gas for feedstock, raw materials are petrochemical industry, fertilizers, and steel. That Iain is still in the stage of gas as a fuel. Minister of Industry Airlangga Hartanto want new price of gas sector plus receiver.

Jawa Pos, Page-6,Saturday,Dec,10,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel