Saturday, December 3, 2016
Pertahankan Lifting 17 Ribu Barrel/Hari
Harga minyak yang terus menurun, membuat banyak pihak berpikir, para perusahaan pengeboran akan menurunkan produksinya. Namun kenyataannya hal itu tidak terjadi. Salah satunya yang ditekankan Petronas Carigali Ketapang II Ltd. Perusahaan asal Negeri Jiran Malaysia ini berupaya mempertahankan produksi minyak mereka tetap di angka 17 ribu barel per hari. Langkah ini dilakukan sebagai wujud komitmen mereka kepada pemerintah, dalam hal ini SKK Migas. Humas SKK Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Priandono Hernanto mengatakan kondisi harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan memang cukup berpengaruh terhadap industri migas nasional. Dampaknya, dalam beberapa tahun terakhir lifting minyak nasional terus mengalami penurunan. Tetapi di Jawa Timur tidak.
Produksi minyak Jatim masih cukup bagus dan tidak mengalami penurunan. Sampai saat ini, ada sekitar 13 K3S yang sudah beroperasi di wilayah Jatim, salah satunya adalah Petronas yang terletak di Utara Sampang,” terang Priandono dalam kegiatan Silahturahmi SKK Migas Perwakilan Jabanusa-Petronas Carigali Ketapang II Ltd Bersama pemangku kepentingan Provinsi Jatim di Surabaya beberapa waktu lalu. Saat ini produksi minyak mereka mencapai 17 ribu Barrel per hari sedangkan gas 15,4 MMSCFD.
Ini membuat Petronas menjadi penghasil minyak terbesar kedua di wilayah SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) setelah ExxonMobil Cepu Ltd di Blok Cepu. Petronas salah satu yang cukup besar. Dan ini membuat wilayah Jabanusa rnenjadi penyumbang minyak yang cukup besar yakni sekitar 20% di sumbang dari Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) yang ada wilayah Jabanusa, dengan target produksi minyak Nasional 800 ribu Barrel per hari,” ungkap Priandono.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Andiono Setiawan, Senior CAA Manager Petronas Carigali Ketapang II Ltd, dimana pihaknya akan tetap konsisten pada produksi minyak maksimal saat ini yakni 17 ribu Barrel per hari. Sebab Petronas juga menjadi penyumbang ke-8 terbesar untuk minyak nasional. Harga yang cenderung rendah tak menghalangi komitmen yang kami buat dengan SKK Migas,” ungkapnya. Sementara itu Yopie Hidayat, mantan Juru Bicara Wakil Presiden Jusuf Kalla di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang hadir sebagai pembicara menyampaikan bahwa saat ini masyarakat Indonesia jangan terlalu tergantung pada sektor sumberdaya alam termasuk minyak dan gas.
Sebab banyak negara penghasil minyak dan gas kini kolaps karena kurang mampu menangani atau menerapkan manajemen yang strategis. Indonesia harus belajar dan berkaca pada kejadian benua Afrika yang memiliki berlimpah sumber daya alam tetapi masih juga tak berkembang. Untuk itu dibutuhkan manajemen yang baik hingga perizinan yang lebih singkat sehingga memudahkan investor masuk ke Indonesia.
IN ENGLISH
Keep Lifting 17 Thousand Barrels / Day
Oil prices continue to decline, making many people think, the drilling company will reduce production. But in reality it does not happen. One of them is emphasized Petronas Carigali Ketapang II Ltd. Companies from the neighbor country Malaysia is trying to maintain their oil production remained at number 17 thousand barrels per day. This step was taken as a manifestation of their commitment to the government, in this case SKK Migas. PR SKK Migas Java, Bali and Nusa Tenggara Priandono Hernanto said conditions in world oil prices continue to decline is enough to affect the national oil and gas industry. The impact, in recent years the national oil lifting steadily declining. But in East Java is not.
Oil production Java is still pretty good and does not degrade. Until now, there are about 13 K3S already operating in the area of East Java, one of which is Petronas located in the North Sampang, "said Priandono in activities Silahturahmi SKK Migas Representative Jabanusa-Petronas Carigali Ketapang II Ltd. Together stakeholders East Java in Surabaya some time then. Currently oil production reached 17 thousand Barrels per day while 15.4 MMSCFD gas.
It makes Petronas become the second largest oil producer in the region SKK Migas Jawa Bali and Nusa Tenggara (Jabanusa) after ExxonMobil Cepu Ltd in Cepu. Petronas one big enough. And this makes the area Jabanusa rnenjadi oil contributors that is large enough for about 20% in discordant of Cooperation Contract (K3S) existing Jabanusa region, with a production target of 800 thousand Barrel National oil per day, "said Priandono.
The same thing also expressed by Andiono Setiawan, CAA Senior Manager of Petronas Carigali Ketapang II Ltd, where it will remain consistent to the maximum oil production today that 17 thousand Barrels per day. For Petronas has also become the largest contributor to the 8th to the national oil. Low prices tend not deter the commitment that we made with SKK Migas, "he said. Meanwhile Yopie Hidayat, the former Spokesperson Vice President Jusuf Kalla in the era of the leadership of President Susilo Bambang Yudhoyono, who was present as a speaker said that now the people of Indonesia should not be too dependent on natural resource sectors including oil and gas.
For many oil and gas producing countries now collapsed because less capable of handling or applying strategic management. Indonesia should learn and reflect on the events that the African continent has abundant natural resources but they are also not growing. That requires good management to permit shorter making it easier for investors to enter Indonesia.
Duta Masyarakat, Page-16, Saturday, Dec,3,2016
Kuli Google Adsense, Admob, Android Developer, ternak tuyul online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment