Harga Rendah, Eksplorasi untuk Temukan Cadangan Sangat Minim
Produksi minyak siap jual atau lifting pada 2016 mencapai 821.800 barrel per hari, membaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang tidak mencapai target. Target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 sebesar 820.000 barrel per hari. Namun, tingkat pengembalian cadangan minyak di Indonesia masih di bawah 50 persen. Dalam pemaparan kinerja hulu minyak dan gas bumi 2016 oleh Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Z Yunus, sejak 2007, produksi minyak siap jual selalu di bawah target yang ditetapkan dalam APBN.
Baru kali ini, produksi siap jual bisa lebih besar dari target ditetapkan dalam APBN. Sumbangan minyak dari Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Ltd sangat berarti bagi capaian lifting minyak tahun ini. Kontribusi penting minyak siap jual datang dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, yang tahun ini sumbangannya rata-rata 185.000 barrel per hari. Lainnya datang dari Blok Rokan oleh Chevron, Blok Mahakam yang dikelola Total, dan Blok Offshore Northwest Java oleh Pertamina Hulu Energi,” ujar Taslim.
Tahun ini ada penemuan cadangan migas baru di Lapangan Sidayu, Blok Pangkah, yang dioperasikan Saka Indonesia Pangkah Ltd. Lapangan tersebut memiliki cadangan migas 300 juta barrel setara minyak dan merupakan penemuan besar setelah Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Lapangan Sidayu terletak di lepas pantai Laut Jawa, tepatnya di utara Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Bila pengajuan rencana pengembangan lapangan tahun depan, paling cepat lapangan tersebut bisa dikuras minyaknya pada 2019,” ujar Taslim.
Dari sisi tingkat pengembalian cadangan, kondisi di Indonesia belum memuaskan karena secara rata-rata hanya 35,8 persen. Tingkat pengembalian cadangan sebesar 35,8 persen, artinya dari setiap minyak dan gas yang dikuras di Indonesia, cadangan baru yang ditemukan hanya 35,8 persen. Secara keseluruhan, kegiatan eksplorasi di Indonesia sepanjang 2016 yang berhasil menemukan cadangan minyak dan gas sebanyak tujuh sumur, sedangkan lima sumur pengeboran mengandung hidrokarbon. Adapun tujuh sumur pengeboran gagal menemukan cadangan.
Mengenai kondisi sektor hulu migas di Indonesia, menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, saat ini belum begitu menggembirakan akibat faktor harga minyak yang rendah. SKK Migas mencatat, rata-rata harga minyak sepanjang 2016 adalah 39,15 dollar AS per barrel. Diperkirakan kondisi pada 2017 tidak akan jauh berbeda dengan kondisi di sepanjang 2016. Komaidi menambahkan, perusahaan tetap lebih banyak membelanjakan modalnya untuk kegiatan produksi daripada eksplorasi yang sangat berisiko. Apalagi, ongkos eksplorasi yang gagal sepenuhnya ditanggung perusahaan.
Sementara kegiatan perawatan sumur dan kerja ulang sumur masih ditanggung negara dalam perhitungan cost recovery. ”Tiadanya penemuan baru, saya kira wajar di tengah harga minyak yang rendah. Porsi investasi untuk eksplorasi kurang dari 10 persen, sedangkan sisanya dipakai untuk produksi,” kata Komaidi.
IN ENGLISH
Improved Oil Production
Low price, Exploration for Discover Reserves Very SkimpyOil production ready for sale or lifting in 2016 reached 821.8 thousand barrels per day, improved compared with previous years which did not reach the target. Targets set in the State Budget in 2016 amounted to 820,000 barrels per day. However, the rate of return of oil reserves in Indonesia is still below 50 percent. In the presentation of the performance of the upstream oil and gas in 2016 by the Head of Public Relations Unit Special Upstream Oil and Gas (SKK Migas) Taslim Z Yunus, since 2007, oil production is ready to sell always below the target set in the budget.
Only this time, the production of ready to sell could be greater than the target set in the budget. Donations oil from the Cepu block managed by ExxonMobil Cepu Ltd is very meaningful for oil lifting this year's achievements. An important contribution of oil ready for sale coming from Banyu Urip, Cepu, which this year is an average contribution of 185,000 barrels per day. Others came from Rokan Block by Chevron, Total managed on the block, and the Offshore Northwest Java by Pertamina Hulu Energi, "says Taslim.
This year there is the discovery of new oil and gas reserves in the Field Sidayu, Pangkah block, which is operated Saka Indonesia Pangkah Ltd. The field has gas reserves of 300 million barrels of oil equivalent and is a great invention after the Banyu Urip, Cepu. Sidayu field located off the coast of Java Sea, precisely in the north Gresik, East Java. If the submission of the field development plan next year, the fastest of the field can be drained of oil in 2019, "said Taslim.
In terms of the return on reserves, the conditions in Indonesia have not been satisfactory because on average only 35.8 percent. The return on reserves amounted to 35.8 per cent, meaning that of every oil and gas are depleted in Indonesia, new reserves are found only 35.8 percent. Overall, the exploration activities in Indonesia throughout 2016 managed to find oil and gas reserves as much as seven wells while drilling five wells containing hydrocarbons. The drilling of seven wells failed to find a backup.
On the condition of upstream oil and gas sector in Indonesia, according to Executive Director ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, currently not so encouraging due to the low oil price factor. SKK Migas noted, the average oil price throughout 2016 was 39.15 dollars per barrel. It is estimated that in 2017 conditions will not be much different from the conditions in the whole 2016. Komaidi added, the company still spend more capital for production rather than exploration is very risky. Moreover, the cost of exploration that failed entirely borne by the company.
While maintenance activities wells and rework wells are still borne by the state in the calculation of cost recovery. "The lack of new discoveries, I think it's perfectly amid low oil prices. The investment for the exploration of less than 10 percent, while the rest is used for production, "said Komaidi.
Kompas, Page-17, Saturday, Dec, 24, 2016
No comments:
Post a Comment