google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Recall News newspaper Saudia 49% Stake Sales Aramco - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Complete Graphic Design Course™

Tuesday, December 27, 2016

Recall News newspaper Saudia 49% Stake Sales Aramco



    A financial newspaper Saudi Arabia on Sunday (25/12) local time recall the news about the government's plans to sell 49% stake in state-owned oil company Aramco in the next 10 years. The news was published in the Saturday edition (24/12). "Al Eqtisadiah apologize for the information already published on Aramco," the statement said the newspaper, which, like most of the media in Saudi Arabia, close to the government. The Saturday edition of the daily quoted an official saying that the government will sell nearly half of the sole producer of the oil within 10 years.

"The shares will be sold and the time period is different from that mentioned in the article," said Al Eqtisadiah in the Sunday edition. Saudi seeks mendiversivikasikan economy which has been dependent on oil revenues. The Saudi government has announced budget cuts after deisit in 2015 swell
so USS 97 billion. The initial public offering or IPO Aramco scheduled runs in 2018. Initial sales by 5% stake in Aramco is expected to become the basis for state investment institutions with assets of approximately US $ 2 trillion.

    Aramco CEO Nasser Amin earlier said it will next year begin to publish quarterly financial reports. The goal is to attract potential investors. Al .Eqtisadiah on Saturday reported sales up 49% saharn Aramco aims to participate cut its budget deficit. Proceeds from the sale of these shares will be spent in the country and abroad by the state investment agency.

    The Saudi government this month agreed to cut oil production more than agreed with the members of the Organization of Petroleum Exporting Countries, or OPEC. The Saudi government last week announced a draft budget, which includes trimming subsidies to achieve budget balance by 2020. The government also would freeze major projects, cut ministerial salaries and freeze civil servant's salary. According to analysts, the budget deisit Arabia, which reached 15% of gross domestic product (GDP) is among the highest among emerging market countries.

    Arab News on Thursday (22/12) reported that subsidies for electricity, water and the like will be trimmed again. Meanwhile, Bloomberg News reported that the government consider raising the price of fuel oil (BBM). The Saudi government last year cut fuel subsidies and water; As well as the type of electrical service to cope with a surge in the budget deficit. However, the policy of cuts in subsidies inviting complaints from retailers, as sales fell.

IN INDONESIAN

Koran Saudia Tarik Berita Penjualan 49 % Saham Aramco

    Sebuah Surat kabar keuangan Arab Saudi pada Minggu (25/12) waktu setempat menaiik berita mengenai rencana pemerintah menjual 49% saham perusahaan minyak milik negara Aramco dalam 10 tahun ke depan. Berita tersebut dimuat di edisi Sabtu (24/ 12). “Al Eqtisadiah minta maaf karena informasi yang telanjur terbit mengenai Aramco,” bunyi pernyataan koran, yang sebagaimana sebagian besar media di Saudi, dekat dengan pemerintah. Edisi Sabtu harian tersebut mengutip ucapan seorang pejabat bahwa pemerintah akan menjual hampir separuh produsen tunggal minyak tersebut dalam waktu 10 tahun.

“Saham yang akan dijual dan jangka waktunya berbeda dengan yang disebutkan dalam artikel,” kata Al Eqtisadiah pada edisi Minggu. Saudi berupaya mendiversivikasikan perekonomiannya yang selama ini bergantung dari pendapatan minyak. Pemerintah Saudi sudah mengumumkan pemangkasan anggaran setelah deisit pada 2015 membengkak
jadi USS 97 miliar. Penawaran umum perdana atau IPO saham Aramco di jadwalkan berjalan pada 2018. Penjualan awal sebanyak 5% saham Aramco diperkirakan menjadi basis bagi lembaga investasi negara dengan aset sekitar US$ 2 triliun.

    CEO Aramco Amin Nasser sebelumnya mengatakan pihaknya tahun depan akan mulai mempublikasikan laporan keuangan kuartalan. Tujuannya untuk menarik para calon investor. Al  Eqtisadiah pada Sabtu melaporkan, penjualan hingga 49% saharn Aramco bertujuan untuk ikut memangkas defisit anggaran negara. Dana dari hasil penjualan saham tersebut akan dibelanjakan di dalam negeri maupun luar negeri oleh lembaga investasi negara tersebut.

    Pemerintah Saudi bulan ini sepakat memangkas produksi minyak lebih banyak dari yang disetujui bersama para anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak atau OPEC. Pemerintah Saudi pekan lalu mengumumkan rancangan anggaran, yang mencakup pemangkasan berbagai subsidi untuk mencapai perimbangan anggaran pada 2020. Pemerintah juga akan membekukan proyek-proyek besar, memangkas gaji menteri, dan membekukan kenaikan gaji pegawai negeri. Menurut kalangan analis, deisit anggaran Saudi yang mencapai 15% dari produk domestik bruto (PDB) termasuk yang tertinggi di antara negara pasar berkembang.

    Arab News pada Kamis (22/12) melaporkan bahwa subsidi listrik, air dan semacamnya akan dipangkas lagi. Sedangkan Bloomberg News melaporkan bahwa pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Pemerintah Saudi tahun lalu memangkas subsidi BBM dan air; listrik Serta layanan sejenis untuk mengatasi lonjakan defisit anggaran. Namun, kebijakan pemangkasan subsidi mengundang keluhan dari kalangan peritel, karena penjualan turun.

Investor Daily, Page-3, Tuesday, Dec, 27,2016

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel