The Government adds lnpex contract in Masela to seven years. So, lnpex contract which should expire in 2028, will increase to 2035. The demand for production to 9.5 million tons per year was not granted and only by 7.5 million tons per year. Currently the government is waiting for a response lnpex Corporation about incentives that.
Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar said that according to the agreement that was discussed by the Coordinating Minister for maritime, Luhut Binsar Pandjaitan. Even in accordance with the negotiations carried out in Japan some time ago. "It has been decided. Later submitted by the Coordinating Minister, said Arcandra at the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Just so you know, this agreement is shorter than the demand lnpex Corporation. Masela been asked time replacement for 10 years with a production capacity of 9.5 MTPA. The Ministry of Energy and Mineral Resources until recently it was still waiting for an official decision from lnpex related offers government incentives. Arcandra disclose, on an informal basis in fact there is an agreement between the government and the contractor.
But still have to wait for a decision formally Inpex scheduled to be delivered in the near future. We wait for letter of lnpex. Letter from Inpex, I have received, I have not checked, what has been approved. Including capacity, how long we renew the contract period.
IN INDONESIAN
ESDM Menambah Kontrak, lnpex Segera Menjawab
Pemerintah menambah kontrak lnpex di Blok Masela menjadi tujuh tahun. Jadi, kontrak lnpex yang mestinya berakhir pada tahun 2028, akan bertambah menjadi tahun 2035. Sedangkan permintaan produksi menjadi 9,5 juta ton per tahun tidak dikabulkan dan hanya diberi 7,5 juta ton per tahun. Saat ini pemerintah sedang menunggu tanggapan lnpex Corporation soal insentif itu.Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyatakan, kesepakatan itu sesuai dengan yang dibicarakan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan juga sesuai dengan negosiasi yang dilakukan di Jepang beberapa waktu lalu. Sudah diputuskan. Nanti disampaikan oleh Pak Menteri Koordinator, kata Arcandra di Kantor Kementerian ESDM.
Asal tahu saja, kesepakatan tersebut lebih pendek dibandingkan permintaan lnpex Corporation. Operator Blok Masela ini meminta waktu penggantian selama 10 tahun dengan kapasitas produksi 9,5 MTPA. Kementerian ESDM sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari lnpex terkait penawaran pemerintah dalam pemberian insentif. Arcandra mengungkapkan, secara informal sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah dan pihak kontraktor.
Namun tetap masih harus menunggu keputusan secara formal yang rencananya akan diserahkan lnpex dalam waktu dekat. Kita menunggu Surat dari lnpex. Surat dari Inpex, saya belum terima, saya belum cek, apa yang sudah disetujui. Termasuk kapasitas, berapa lama kita perpanjang masa kontrak.
Terkait penambahan masa kontrak, sudah sesuai secara teknikal. Yakni kontraktor berhak mendapatkan masa perpanjangan agar bisa memastikan keekonomian proyek tersebut. Permintaan insentif dari lnpex juga agar bisa meningkatkan internal rate of return (IRR) proyek Masela hingga 15%. Tapi, kita tidak pernah mematok IRR 15%, yang wajar kurang dari itu," ujar Arcandra. Adapun revisi plan of development (POD) harus tahun 2017-2018 dan keputusan final investasi (FID) harus kuartal I-2019.
Kontan, Page-14, Friday, Jan, 6, 2017
No comments:
Post a Comment