google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina LPG Import 5 Million Tons - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Thursday, January 19, 2017

Pertamina LPG Import 5 Million Tons


New Contract ONWJ Block

PT Pertamina recorded imports of liquefied petroleum gas / LPG this year will reach more than 5 million metric tons, up 13.12% from last year's 4.42 million metric tons. Therefore, Pertamina will import LPG from the United States. Deputy CEO Ahmad Bambang said, the problem of supply is a key issue of the company's LPG business. Because the national needs continue to rise each year and the domestic supply continues to decrease, so that the dependence on imports is also increasing.

"Of the 7 million tonnes of needs, imported LPG is already more than 65%. The tendency is the share of imports will rise from year to year. It should be solved jointly, "he said. Senior Vice President of Integrated Supply Chain Daniel Purba added that last year, imports of LPG was recorded at 66.3% of consumption. This year, Indonesia is increasingly reliant on imports to the volume that has exceeded 70%. "Import of LPG this year about 5 million metric tons, of the total estimated consumption of about 7 million metric tons," he said.

With the high dependency on imports, he explained, LPG import contracts made for the medium term of about one year to make it more stable. Volume of LPG with the model contract reached 90% of total imports. While the rest, ie approximately 10%, Pertamina will buy from the spot market. So from 10 cargoes of LPG were imported each month, about 1-2 cargoes from the spot market. This is to anticipate the domestic production of LPG and downs. If it's big enough domestic production, we do not take the spot, "said Daniel.

Director of Downstream Oil and Gas Directorate General of Oil and Gas Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Setyorini Tri Hutami said the government's policy is to give energy to people, Even to meet the needs to be imported. Therefore, the government continues to encourage the use of LPG as a cleaner. Except in East Indonesia, conversion to LPG already covers almost the entire area. Number of shared starter pack has reached 57 million. "So indeed LPG consumption continues to rise each year," he said.

The government recorded a growth of LPG consumption reached 13% per year. In 2012, the total consumption of LPG recorded only 5 million tonnes. This figure continues to rise to 5.6 million tons in 2013, 6.09 million tons in 2014, 6.37 million tons in 2015, and touched 6.67 million tons last year. LPG imports also continue to increase following the consumption, which amounted to 2.58 million tons in 2012, 3.22 million tons in 2013, 3.7 million tons in 2014, 4 million in 2015, and 4.42 million tons last year.

As in the Asia-Pacific market, imports of LPG call Daniel, most of the countries of the Middle East. However, with the operation of the Panama Canal connecting the Pacific Ocean and the Atlantic, LPG from the United States will begin to flood the Asia-Pacific market. It also will try to import LPG from the United States. "Cargo-LPG cargo from the United States is expected to more attractive so that could be a competitor sources that exist for this," he said.

       Daniel explained, the price of LPG from the United States more cheap predictable because using a different benchmark. During this time the price of LPG in the Asia Pacific region refers to the CP Aramco, while in the US the price of LPG based at Mont Belvieu. In the past when there was no Panama Canal, LPG imports from the United States is not economical because the cost of transportation is high enough. "LPG is very cheap and the United States competed with that of the Middle East though it was plus freight (freight) 30-day trip," he explained.

Renewable energy

With the reduction in the supply of LPG, the government began to look for other energy stead. One of them is by conducting a study of young converts coal into dimethyl ether is low in calories of the same nature with LPG.

"It is certain that this modification (dimethyl ether) can be used in the household," he said. He said he would continue the conversion to LPG while looking for another energy that can replace LPG. Ahmad Bambang added, dimethyl ether is worth so renewables because Indonesia has the potential of young low-calorie coal is quite large. In addition, dimethyl substitute for LPG but with a cheaper price 20%.

In addition, dimethyl ether has also been used as fuel for heavy trucks in the United States. "Now being studied everything, including about the technology. If the technology to change the existing one.

IN INDONESIAN

Kontrak Baru Blok ONWJ

Pertamina Impor LPG 5 Juta Ton


PT Pertamina mencatat impor gas minyak cair/LPG tahun ini bakal mencapai lebih dari 5 juta metrik ton, naik 13,12% dari realisasi tahun lalu 4,42 juta metrik ton. Untuk itu, Pertamina bakal mengimpor LPG dari Amerika Serikat. Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, masalah pasokan merupakan isu utama dari bisnis LPG perseroan. Pasalnya, kebutuhan nasional terus naik setiap tahunnya dan pasokan dalam negeri terus berkurang, sehingga ketergantungan impor juga terus meningkat.

“Dari 7 juta ton kebutuhan, impor LPG sudah lebih dari 65%. Kecenderungannya porsi impor akan naik dari tahun ke tahun. Ini harus dipecahkan bersama-sama,” kata dia. Senior Vice President Integrated Supply Chain Daniel Purba menambahkan, pada tahun lalu, impor LPG tercatat sebesar 66,3% dari konsumsi. Pada tahun ini, Indonesia semakin bergantung pada impor dengan volumen yang sudah melebihi 70%. “Impor LPG tahun ini sekitar 5 juta metrik ton, dari total perkiraan konsumsi sekitar 7 juta metrik ton,” ujar dia. 

Dengan tingginya ketergantungan impor, jelas dia, kontrak impor LPG dibuat untuk jangka menengah sekitar satu tahunan agar lebih stabil. Volume LPG dengan kontrak model ini mencapai 90% dari total impor. Sementara sisanya, yakni sekitar 10%, Pertamina akan membeli dari pasar spot. Sehingga dari 10 kargo LPG yang di impor setiap bulannya, sekitar 1-2 kargo dari pasar spot. Ini untuk mengantisipasi produksi LPG dalam negeri yang naik turun. Kalau memang produksi dalam negeri cukup besar, kami tidak ambil spot,” kata Daniel.

Direktur Pembinaan Hilir Migas Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Setyorini Tri Hutami mengatakan, kebijakan pemerintah adalah memberikan energi yang lebih baik bagi masyarakat, Walaupun untuk memenuhi kebutuhan harus dari impor. Karenanya, pemerintah terus mendorong pemanfaatan LPG karena lebih bersih. Kecuali di Indonesia Timur, konversi ke LPG sudah mencakup hampir seluruh daerah. Jumlah paket perdana yang dibagikan telah mencapai 57 juta. “Sehingga memang konsumsi LPG terus naik setiap tahunnya,” kata dia. 

Pemerintah mencatat pertumbuhan konsumsi LPG mencapai 13% per tahun. Pada 2012, total konsumsi LPG tercatat hanya 5 juta ton. Angka ini terus naik menjadi 5,6 juta ton pada 2013, 6,09 juta ton pada 2014, 6,37 juta ton pada 2015, dan menyentuh 6,67 juta ton pada tahun lalu. Impor LPG juga terus meningkat mengikuti konsumsi, yakni sebesar 2,58 juta ton pada 2012, 3,22 juta ton pada 2013, 3,7 juta ton pada 2014, 4 juta pada 2015, dan 4,42 juta ton pada tahun lalu. 

Seperti di Pasar Asia Pasifik, impor LPG sebut Daniel, sebagian besar dari negara-negara Timur Tengah. Namun dengan mulai beroperasinya Terusan Panama yang menghubungkan Samudera Pasifik dan Atlantik, LPG dari Amerika Serikat bakal mulai membanjiri Pasar Asia Pasifik. Pihaknya juga akan mencoba impor LPG dari Amerika Serikat. “Kargo-kargo LPG dari Amerika Serikat ini diharapkan lebih menarik sehingga bisa menjadi kompetitor sumber-sumber yang ada selama ini,” kata dia.

Daniel memaparkan, harga LPG dari Amerika Serikat diprediksi lebih murah lantaran menggunakan patokan yang berbeda. Selama ini harga LPG di Asia Pasifik mengacu pada CP Aramco, sementara di Amerika Serikat harga LPG berpatokan pada Mont Belvieu. Dulu saat belum ada Terusan Panama, impor LPG dari Amerika Serikat tidak ekonomis lantaran biaya transportasi cukup tinggi. “LPG Amerika Serikat sangat murah dan berkompetisi dengan yang dari Timur Tengah meski sudah ditambah freight (ongkos angkut) perjalanan 30 hari,” jelasnya.

Energi Pengganti 

Dengan semakin berkurangnya pasokan LPG, pemerintah mulai mencari energi lain sebagai penggantinya. Salah satunya yakni dengan melakukan kajian mengubah batubara muda rendah kalori menjadi dimetil eter yang sifatnya sama dengan LPG.

“Perlu modifikasi tertentu agar ini (dimetil eter) bisa dipakai di rumah tangga,” kata dia. Pihaknya tetap akan melanjutkan konversi ke LPG sembari mencari energi lain yang dapat menggantikan LPG. Ahmad Bambang menambahkan, dimetil eter ini layak jadi energi pengganti lantaran Indonesia memiliki potensi batubara muda rendah kalori yang cukup besar. Selain itu, dimetil dapat menggantikan fungsi LPG namun dengan harga yang lebih murah 20%. 

Selain itu, dimetil eter ini juga sudah dimanfaatkan sebagai bahan bakar truk-truk besar di Amerika Serikat. “Sekarang sedang dikaji semuanya, termasuk soal teknologinya. Kalau teknologinya untuk mengubah sendiri sudah ada.

Investor Daily, Page-9, Wednesday, Jan, 18, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel