google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina Request Additional Split ONWJ - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, January 25, 2017

Pertamina Request Additional Split ONWJ



PT Pertamina Hulu Energi proposed increasing share of revenue (split) to new contracts Offshore North West Java (ONWJ). The reason is, there are costs that can not be depreciated (un depreciated cost) amounted to $ 453 million in the old contract is still wearing cost recovery scheme. President Director of Pertamina Hulu Energi Mount Sardjono Hadi said the contract ONWJ previously planned to be extended by the government and not be disconnected and then into a new contract with a gross scheme split. 

       So that the investment should be brought and had to be replaced during the life of the contract with the scheme cost recovery, can not be obtained by the company when the contract expires January 18 last. This fee is called later became undepreciated cost that reduces the economic ONWJ. No un depreciated cost that has not been solved $ 453 million. This included our proposals so that there is an additional split to us so un depreciated cost can be covered.

He explained, additional split is only one option to restore the economics of oil and gas blocks. However, this option is the easiest calls are given, although this option is still to be discussed with the government. If using an additional split, it should be ascertained whether the additional split in the first five years or 20 years into the future. This (additional split) to use discretion to make an additional 5%. However, he was reluctant to ascertain the exact number required additional split. Even on the top 5%, the government also opened space for the contract amendment.

The emergence of these un depreciated cost, can occur in other oil and gas blocks are terminated and replaced with a split contract gross scheme. It includes eight oil and gas blocks that have been declared assigned to Pertamina. However, he admitted that the amount of undepreciated cost will not be as big as in ONWJ.

Deputy Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Arcandra Tahar never mentioned the additional split for oil and gas companies. He said that investors feel the split earned enough, you can convey to the government. For results after inserting variable and progressive split split, is still open to change. If from the commercial, there is room for negotiation or less (additional) 5%.

This is in accordance with Article 7 of Regulation 8/2017 which became the basis for the gross split. In this policy is mentioned, when calculating the commercialization of the field does not reach a certain economic value, the contractor received an additional split a maximum of 5%. By contrast, in the calculation of the commercialization of the field exceeds to certain economies, the state may take an additional 5% split. The government noted the oil reserves in ONWJ recorded was 309.8 million barrels and gas 1.l14,9 billion cubic feet.

      Under the new contract, Pertamina agreed to provide funding of US $ 82.3 million during the first three years and $ 8.5 billion during the contract period of 20 years to work on the potential ONWJ. In addition, the contract also mentions the gross receipts from ONWJ amounted to US $ 14.8 billion in the country which is allotted US $ 5.7 billion.

General Manager of PT Pertamina Hulu Energy Offshore North West Java Irwansyah added, gross split scheme used in the contract, will not change the work plan and budget (work plan and budget / WP & B) agreed with SKK Migas. ONWJ oil and gas production in 2017 is targeted to be higher than last year

IN INDONESIAN

Pertamina Minta Tambahan Split Blok ONWJ


PT Pertamina Hulu Energi mengusulkan tambahan porsi bagi hasil (split) untuk kontrak baru Blok Offshore North West Java (ONWJ). Pasalnya, terdapat biaya yang tidak dapat disusutkan (un depreciated cost) sebesar US$ 453 juta pada kontrak lama yang masih memakai skema cost recovery. Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi mengatakan, kontrak Blok ONWJ sebelumnya direncanakan bakal diperpanjang oleh pemerintah, bukan diputus kemudian menjadi kontrak baru dengan skema gross split. 

    Sehingga investasi yang seharusnya di bawa dan sudah diganti selama masa kontrak dengan skema cost recovery, belum dapat diperoleh perusahaan saat kontrak berakhir 18 Januari lalu. Biaya ini disebutnya kemudian menjadi undepreciated cost yang mengurangi keekonomian Blok ONWJ. Ada un depreciated cost yang belum solved US$ 453 juta. Ini dimasukkan usulan kami supaya ada tambahan split ke kami agar un depreciated cost ini bisa tercover.

Dia menjelaskan, tambahan split hanya Salah satu opsi untuk mengembalikan keekonomian blok migas. Namun, opsi ini disebutnya merupakan yang paling mudah diberikan, meski opsi ini masih harus dibahas dengan pemerintah. Jika menggunakan tambahan split, perlu dipastikan apakah tambahan split pada lima tahun pertama atau 20 tahun ke depan. Ini (tambahan split) yang dapat menggunakan diskresi untuk dapat tambahan 5%. Namun, dirinya enggan memastikan berapa pastinya tambahan split yang dibutuhkan. Kalaupun on top 5%, pemerintah juga membuka ruang untuk amendemen kontrak.

Timbulnya un depreciated cost ini, dapat terjadi pada blok migas lain yang diputus kontraknya dan digantikan dengan kontrak skema gross split. Ini termasuk delapan blok migas yang telah dinyatakan ditugaskan ke Pertamina. Hanya saja, diakuinya besaran undepreciated cost itu tidak akan sebesar di Blok ONWJ.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar pernah menyinggung soal tambahan split bagi perusahaan migas ini. Dia mengungkapkan, investor yang merasa split yang diperoleh masih kurang, dapat menyampaikan ke pemerintah. Bagi hasil setelah memasukkan variable split dan progressive split, masih terbuka untuk diubah. Kalau dari komersial, ada ruang untuk negosiasi kurang lebih (tambahan) 5%.

Hal ini sesuai dengan Pasal 7 Peraturan Menteri 8/2017 yang menjadi dasar penerapan gross split. Dalam beleid ini disebutkan, ketika perhitungan komersialisasi lapangan tidak mencapai keekonomian tertentu, kontraktor mendapat tambahan split maksimal 5%. Sebaliknya, dalam perhitungan komersialisasi lapangan melebihi ke ekonomian tertentu, maka negara boleh mengambil tambahan split 5%. Pemerintah mencatat cadangan minyak di Blok ONWJ tercatat masih 309,8 juta barel dan gas 1.l14,9 miliar kaki kubik.

Dalam kontrak baru, Pertamina menyanggupi untuk memberikan dana sebesar US$ 82,3 juta selama tiga tahun pertama dan US$ 8,5 miliar sepanjang masa kontrak 20 tahun untuk menggarap potensi Blok ONWJ. Selain itu, kontrak juga menyebutkan penerimaan kotor dari Blok ONWJ sebesar US$ 14,8 miliar di mana yang merupakan jatah negara US$ 5,7 miliar. 

General Manager PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java Irwansyah menambahkan, skema gross split yang dipakai dalam kontrak, tidak akan mengubah rencana kerja dan anggaran (work plan and budget/WP&B) yang telah disepakati dengan SKK Migas. Produksi migas Blok ONWJ pada 2017 ini ditargetkan lebih tinggi dari tahun lalu

 Investor Daily, Page-9, Wednesday, Jan, 25, 2017



No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel