Ministry of Energy and Mineral Resources is discussing a continuation of management of eight work areas of oil and gas that will end his contract in 2018. This year is the deadline for the Ministry of Energy to make a decision. The minister, at least one year prior to expiry (of the contract) is already decided. So there is time for the transition, said Director of Upstream Oil and Gas, Single.
Based on data from the Ministry of Energy, the contract will expire next year is Tuban Block-run Joint Operation Body JOB) Pertamina-Petrochina East Java, Sanga-Sanga-run Virginia Indonesia Company (Vico), Block South East Sumatra by CNOOC, Block Ogan Ogan by JOB Pertamina-Talisman, Block B and Block North Sumatra Offshore (NSO) by Pertamina, Central Block by Total, and Block East Kalimantan by Chevron.
The region is out of contract until the end of this year is the Offshore North West Java (ONWJ), Block Lematang, Mahakam Block, and Block Attaka. Ministry gives the entire concession area to Pertamina, except Block Lematang management followed by PT Medco E & P According to the Minister of Energy and Mineral Resources No. 15 Year 2015, Pertamina has the privilege to manage the block that has been out of contract.
But, according to Sole, Pertamina must submit a request for proposal first. Of the eight blocks, Pertamina proposed extending the Block B, Block NSO, Tuban Block, and Ogan Ogan. In Tuban, Pertamina will invest US $ 80 million. The working area of proven reserves estimated 6,000 million barrels of oil equivalent per day (MBOEPD).
In Ogan Ogan JOB, Pertamina plans to invest up to US $ 200 million. This blocks production recorded 3 MBOEPD and reserves of approximately 2,000 MBOEPD. We also want to increase its interest in two of this JOB, "Pertamina spokesman, Wianda Pusponegoro, some time ago.
The company is also eyeing BlokSanga-Sanga ownership for its gas potential is quite large, which is about 2.232 million stock tank barrels (MSTB) for oil. Gas reserves of 448.96 billion cubic feet (BSCF). However, Pertamina compete with Vico applying for a contract extension. Other blocks are targeted Pertamina East Kalimantan.
Pertamina Upstream Director Syamsu Alam plans to combine the management with Block Attaka so economical. "If administered alone, it is not economically viable." The ministry is still considering the proposal Pertamina. If the proposal is accepted, Single said Block development Attaka and East Kalimantan will be merged into a cooperation contract. Later managing how, decided to stay the Minister.
Deputy Minister of Energy Arcandra Tahar remind contractors that obtain working area termination should be offered 10 percent ownership to local government participation. "The essence of his termination that all enterprises entered.
IN INDONESIAN
Nasib 8 Blok Migas Segera Diputuskan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tengah membahas kelanjutan pengelolaan delapan Wilayah kerja minyak dan gas bumi yang akan berakhir masa kontraknya pada 2018. Tahun ini adalah batas akhir bagi Kementerian Energi untuk membuat keputusan. Menteri itu, paling tidak satu tahun sebelum habis (masa kontrak) sudah putuskan. Jadi ada waktu, untuk transisi, ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Tunggal.Berdasarkan data Kementerian Energi, kontrak yang bakal expired tahun depan adalah Blok Tuban yang dikelola Joint Operation Body JOB) Pertamina-Petrochina East Java, Blok Sanga-Sanga yang dikelola Virginia Indonesia Company (Vico) , Blok South East Sumatera oleh CNOOC, Blok Ogan Komering oleh JOB Pertamina-Talisman, Blok B dan Blok North Sumatera Offshore (NSO) oleh Pertamina, Blok Tengah oleh Total, dan Blok East Kalimantan oleh Chevron.
Adapun Wilayah yang habis masa kontraknya hingga akhir tahun ini adalah Blok Offshore North West Java (ONWJ), Blok Lematang, Blok Mahakam, dan Blok Attaka. Kementerian memberikan seluruh konsesi area tersebut kepada Pertamina, kecuali Blok Lematang yang pengelolaannya dilanjutkan oleh PT Medco E&P Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 15 Tahun 2015, Pertamina memiliki hak istimewa untuk mengelola blok yang telah habis masa kontraknya.
Tapi, menurut Tunggal, Pertamina harus mengajukan proposal permintaan terlebih dulu. Dari delapan blok itu, Pertamina mengusulkan perpanjangan Blok B, Blok NSO, Blok Tuban, dan Ogan Komering. Di Tuban, Pertamina bakal menanam modal sebesar US$ 80 juta. Cadangan terbukti Wilayah kerja ini diperkirakan 6.000 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD).
Di JOB Ogan Komering, Pertamina berencana berinvestasi hingga US$ 200 juta. Produksi blok ini tercatat 3 MBOEPD dan cadangan sekitar 2.000 MBOEPD. Kami juga ingin menambah kepemilikan di dua JOB ini," kata juru bicara Pertamina, Wianda Pusponegoro, beberapa waktu lalu.
Perseroan juga mengincar kepemilikan BlokSanga-Sanga karena potensi gasnya cukup besar, yaitu sekitar 2.232 juta stok tangki barel (MSTB) untuk minyak. Cadangan gasnya sebesar 448,96 miliar kaki kubik (BSCF). Namun Pertamina bersaing dengan Vico yang mengajukan permohonan perpanjangan kontrak. Blok lain yang disasar Pertamina adalah East Kalimantan.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam berencana menggabungkan pengelolaannya dengan Blok Attaka supaya ekonomis. “Kalau dikelola sendiri-sendiri, tidak ekonomis.” Kementerian masih mempertimbangkan usul Pertamina. Jika usul diterima, Tunggal mengatakan, pengembangan Blok Attaka dan East Kalimantan bakal digabung menjadi satu kontrak kerja sama. Nanti pengelolaannya bagaimana, tinggal diputuskan Menteri ESDM.
Wakil Menteri Energi Arcandra Tahar mengingatkan, kontraktor yang memperoleh Wilayah kerja terminasi harus menawarkan 10 persen kepemilikan partisipasi kepada pemerintah daerah.“Pokok-nya semua terminasi itu BUMD masuk
Koran Tempo, Page-16, Thursday,Jan, 5, 2017
No comments:
Post a Comment