google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Beware Parties Take Profit at Pertamina - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Tuesday, February 14, 2017

Beware Parties Take Profit at Pertamina



Government asked to be wary of those who want to take advantage of personal and group of Pertamina. Moreover, state-owned oil and gas is currently working on projects worth hundreds of trillions of rupiah. "There are things we need to be aware that the party who wanted to take personal advantage of funds group by leveraging the release of public concern over the issue outside the local elections," said the Chairman of the Economic Association of Political Economy (AEPI) Salamuddin Daeng in Jakarta, Wednesday (8/2).

The dismissal of Managing Director and Deputy Managing Director of Pertamina that seem abrupt, according to him, raises a big question mark in the community. According Salamuddin, in an atmosphere of national political turmoil is now an opportunity for certain strongholds to seize positions in strategic positions Pertamina.

Moreover, SOE is currently designing mega projects worth Rp 700 trillion, which is The mega project in the administration of president Jokowi, after 35 thousand megawatt electricity project.

"Seizing this position would be interpreted society in order to secure their projects at Pertamina," he said.

Meanwhile, Chairman of the Federation of Trade Unions BUMN Bersatu who is also Vice Chairman Gerindra Arief Poyuono suspect a large number of agenda by the oil mafia group that used to be a parasite in Pertamina and now almost be said can not move slightly after Petral dissolved.

"I reminded the President Joko Widodo do not fall into the trap of the mafia oil and gas will make Pertamina as an Automatic Teller Machine (ATM) politics, because the energy sovereignty of targeted programs will be a total failure, "he said.

Candidates Managing Director

Member of Commission VII of the House of Representatives Dito Ganinduto argued, the position of managing director of Pertamina must be filled by someone who has the experience and ability in the field of oil and gas, as well as qualified managerial ability. "It is a necessity because Pertamina challenge ahead is very heavy, especially at a time when oil prices uncertain, plus Pertamina has targeted self-sufficiency in fuel, "said Dito.

Dito also reminded that the president is chosen not by lobbies. "If the president is chosen from outside Pertamina, it means that the results lobbies. It certainly was not skilled in the art (oil), especially if capital is as close to power. I am worried Pertamina only be used as material for a "party" only. Ideals make Pertamina a large company would be in vain, "he said.

According Dito, Pertamina president should be filled from the inside Pertamina itself, which is a career officer. "People in the ability of oil and gas Pertamina has been tested. In addition, he had understood the culture at Pertamina and acceptable and cooperate with employees. Select integrity and good managerial abilities. I believe in Pertamina many decent people, "he said.

IN INDONESIAN

Waspadai Pihak yang Ambil Keuntungan di Pertamina


Pemerintah diminta mewaspadai pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dan kelompok dari Pertamina. Apalagi, BUMN migas ini sedang menggarap proyek yang bernilai ratusan triliun rupiah. “Ada hal perlu kita waspadai yakni pihak pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi dana kelompok dengan memanfaatkan lepasnya perhatian publik atas masalah di luar Pemilihan Kepala Daerah,” kata Ketua Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng di Jakarta, Rabu (8/2). 

Pemecatan Dirut dan Wakil Dirut Pertamina yang terkesan mendadak, menurut dia, menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Menurut Salamuddin, dalam suasana kemelut politik nasional sekarang ini menjadi kesempatan bagi kubu-kubu tertentu untuk merebut jabatan jabatan strategis di Pertamina.

Apalagi BUMN ini sedang merancang mega proyek senilai Rp 700 triliun yang merupakan mega projek terbesar dalam era pemerintahan presiden Jokowi, setelah proyek listrik 35 ribu megawatt.

“Perebutan jabatan ini tentu akan dimaknai masyarakat dalam rangka mengamankan proyek-proyek mereka di Pertamina,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang juga Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menduga adanya sejumlah agenda besar oleh sekelompok mafia migas yang dulu menjadi parasit di Pertamina dan sekarang hampir dikatakan tidak bisa berkutik setelah Petral dibubarkan.

“Saya mengingatkan agar Presiden Joko Widodo jangan masuk dalam jebakan para mafia migas yang akan menjadikan Pertamina sebagai Automatic Teller Machine (ATM) politik, karena program kedaulatan energi yang ditargetkan akan gagal total,” katanya.

Calon Dirut

Anggota Komisi VII DPR RI Dito Ganinduto berpendapat, posisi direktur utama Pertamina harus diisi oleh orang yang memiliki pengalaman dan kemampuan di bidang migas, serta memiliki kemampuan manajerial yang mumpuni. “Ini merupakan sebuah keharusan karena tantangan Pertamina ke depan sangat berat, apalagi di saat harga minyak yang masih belum menentu, ditambah lagi Pertamina punya target swasembada BBM,” kata Dito.

Dito juga mengingatkan bahwa dirut yang dipilih bukan hasil lobbies. “Kalau dirut yang dipilih dari luar Pertamina, itu berarti hasil lobbies. Sudah pasti bukan yang ahli di bidangnya (migas), apalagi kalau modalnya karena dekat dengan kekuasaan. Saya khawatir Pertamina hanya dijadikan bahan untuk "pesta" saja. Cita-cita menjadikan Pertamina perusahaan besar akan sia-sia,” katanya.

Menurut Dito, sebaiknya dirut Pertamina diisi dari orang dalam Pertamina sendiri, yang merupakan pejabat karir. “Orang dalam Pertamina dari sisi kemampuan migas sudah teruji. Selain itu, dia sudah mengerti kultur di Pertamina dan bisa diterima serta bekerja sama dengan karyawan. Pilih yang memiliki integritas dan kemampuan manajerial yang baik. Saya yakin di Pertamina banyak orang yang layak,” katanya.

Investor Daily, Page-9, Friday, Feb, 10, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel