The Ministry of Energy in cooperation with the Ministry of Industry are discussing the import of gas for industry
After issuing the regulation governing the import of liquefied natural gas / LNG for power generation, the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) was preparing similar rules for the perpetrators of domestic industry. Director General of Oil and Gas at the Energy and Mineral Resources IGN Wiratmaja Puja says, there will be LNG import rules for the industry. However, it asked the domestic industry to be patient waiting for the rules that stage prepared by the government. "We are preparing the regulations," said Wiratmaja
Director of Upstream Chemical Industry Ministry (Kemperin) Muhammad Khayam also said that his office is still under coordination with relevant EMR. gas imports. In such coordination is no agreement when the EMR that will provide licensing for the industry which will import gas. While the Kemperin that will apply for permission of gas for industry players.
In addition to licensing, the government also discussed regasification required to import gas. Now, the government wants the industry to be able to run the regasification. "It must have or utilize an existing one. We want to coordinate with EMR," said Khayam. So far, the government has yet to discuss or determine the type of industry is allowed to import gas. You see, it still had to think about the form of LNG gas supplies in the domestic market. Do not let the LNG did not sell in the local market.
In addition, the government has also projected that gas production will decline because of the gas reserves in Indonesia dwindling. So plan the opening of gas imports for this industry right steps to anticipate the growing domestic demand swells. "In the future, not only the industrial sector which needs gas, but it could be the other," said Khayam.
The government has actually projected that by 2019 the next, Indonesia preparing to start LNG imports. Although these rules are being discussed, he said LNG imports are likely not going to happen this year. Unless the government wants to do shock therapy in the domestic gas market through ways to cut gas prices are still quite high. As for today's new government lowered the price of industrial gas for the three types of businesses namely fertilizer, steel and petrochemicals. In fact, the government actually had to lower the price of gas for the seven industrial gas users in the country.
Four other industries that have not cut the price of its gas industry is glass, ceramics, rubber gloves, and oleochemical. Khayam said in a closed meeting last week has filed two other industries, namely glass and ceramics to immediately enjoy the drop in gas prices. With so new five industry sectors that can enjoy a decrease in gas. Unfortunately, he did not specify when the determination of gas price declines for both firms will apply. Clearly, if this happens there will be 86 companies that can get a gas price reduction of these five sectors. Meanwhile, two other industrial sectors, namely rubber gloves and oleochemical will soon follow. But he did not specify when the precise moment.
IN INDONESIAN
ESDM akan Memperluas Izin Impor Gas
Kementerian ESDM bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian sedang membahas impor gas bagi industri
Setelah menerbitkan Peraturan Menteri yang mengatur impor gas alam cair/LNG untuk pembangkit listrik, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menyiapkan aturan sejenis bagi para pelaku industri domestik. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, bakal ada aturan impor LNG bagi industri. Hanya saja, pihaknya meminta industri domestik bersabar menanti aturan yang tahap disiapkan pemerintah. "Kami sedang mempersiapkan regulasinya," kata Wiratmaja
Direktur Industri Kimia Hulu Kementerian Perindustrian (Kemperin) Muhammad Khayam juga menyebutkan pihaknya masih tahap koordinasi dengan ESDM terkait. impor gas. Dalam koordinasi tersebut ada kesepakatan bila ESDM yang akan memberikan perizinan bagi industri yang akan mengimpor gas. Sementara pihak Kemperin yang akan mengajukan permohonan izin gas bagi para pelaku industri.
Selain perizinan, pemerintah juga membahas regasifikasi yang diperlukan untuk mengimpor gas. Nah, pemerintah ingin industri harus bisa menjalankan regasifikasi tersebut. "Ini harus punya atau memanfaatkan yang sudah ada. Kami ingin berkoordinasi dengan ESDM," kata Khayam. Sejauh ini, pemerintah masih belum membahas atau menentukan jenis industri mana saja yang boleh mengimpor gas. Soalnya, pihaknya masih harus memikirkan pasokan gas berbentuk LNG di pasar domestik. Jangan sampai LNG tidak laku di pasar lokal.
Selain itu, pemerintah juga sudah memproyeksikan bakal terjadi penurunan produksi gas karena cadangan gas di Indonesia semakin menipis. Jadi rencana pembukaan impor gas bagi industri ini langkah tepat untuk mengantisipasi permintaan domestik yang makin membengkak. "Ke depan, tidak cuma sektor industri saja yang membutuhkan gas, tapi bisa yang lain," kata Khayam.
Pemerintah sebenarnya telah memproyeksikan, pada tahun 2019 mendatang, Indonesia bersiap memulai impor LNG. Meski aturan ini sedang dalam pembahasan, ia bilang kemungkinan besar impor LNG belum akan terlaksana tahun ini. Kecuali jika pemerintah ingin melakukan shock therapy di pasar gas dalam negeri lewat cara memangkas harga gas yang masih cukup tinggi. Adapun saat ini pemerintah baru menurunkan harga gas industri untuk tiga jenis usaha yakni industri pupuk, baja serta petrokimia. Padahal, sejatinya pemerintah harus menurunkan harga gas bagi tujuh industri pengguna gas dalam negeri.
Empat industri lain yang belum terpangkas harga gas-nya adalah industri kaca, keramik, sarung tangan karet, dan oleochemical. Khayam bilang dalam rapat terbatas pekan lalu telah diajukan dua industri lain yaitu kaca dan keramik untuk segera menikmati penurunan harga gas. Dengan begitu baru lima sektor industri yang bisa menikmati penurunan gas. Sayang, ia tidak merinci kapan penetapan penurunan harga gas bagi kedua industri bakal berlaku. Yang jelas, bila ini terjadi bakal ada 86 perusahaan yang bisa mendapatkan penurunan harga gas dari kelima sektor tersebut. Sementara dua sektor industri lain, yaitu sarung tangan karet dan oleochemical akan segera menyusul. Tapi ia tidak merinci kapan waktu pastinya.
Kontan, Page-14, Tuesday, Feb, 7,2017
No comments:
Post a Comment