Dozens of Residents Affected Land Explosion in Wonocolo still Evacuate
Explosive event Wonocolo land in the village, District Kedewan, Bojonegoro expected because the gas pressure in the soil. Pressure occurs because the local location is in the "anticline" that store the content of oil and gas. Geologists from Bojonegoro, Ir. Hadiarso Sjoekoer said, the explosion of land in the village Wonocolo, District Kedewan, it triggered strong pressure from below. According to him, if the pressure from below in the "anticline" it continues to strengthen, then that will happen next is a local location, will be out of oil by itself.
"The term oil out of the earth itself, or can be called" flowing "said alumnus Gajahnmda University (UGM) The on Friday (17/2).
Instead, according to him, if the pressure from below weakens, the soil conditions in a cracking location will subside and the development of ground cracks will stop. Not just cracked, but the ground around the neighborhood RT 07 / RW 02 is also sinkhole
PR 4 Field Asset Pertamina EP Cepu, Agus Amperiyanto, as manager of crude oil field in the village of Wonocolo denied that the cracked ground in the village of Wonocolo it causes no gas pipe exploded. "In the vicinity of the explosion there was no oil pipeline. We make sure not because of a burst pipe, "he added.
Meanwhile, Acting (Acting) Head of the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo explained, as many as 11 residents who inhabit the seven houses at the site are still displaced cracked soil in place
safe within about 1 kilometer from the scene.
BPBDs has provided food assistance to the displaced people. According to him, BPBDs will cooperate with the Oil and Gas Resources Development Cepu, Central Java, to conduct research to determine the exact cause of the occurrence of cracked ground in the local area.
"The results will be used for consideration of taking the next step. Currently the situation at the scene had calmed down, in contrast to yesterday afternoon residents still fear and panic, "he said.
IN INDONESIAN
Ahli Geologi Duga Karena Tekanan Gas
Belasan Warga Terdampak Ledakan Tanah di Wonocolo masih Mengungsi
Peristiwa ledakan tanah di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro diperkirakan karena tekanan gas yang ada di dalam tanah. Tekanan terjadi karena lokasi setempat berada di “antiklin” yang menyimpan kandungan migas. Ahli geologi asal Bojonegoro, Ir. Hadiarso Sjoekoer mengatakan, terjadinya ledakan tanah di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, itu dipicu adanya tekanan kuat dari bawah. Menurut dia, kalau tekanan dari bawah di kawasan “antiklin” itu terus menguat, maka yang akan terjadi selanjutnya yaitu dilokasi setempat, akan keluar minyak dengan sendirinya.
"Istilahnya minyak keluar sendiri dari perut bumi atau bisa disebut "flowing" kata alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut pada, Jumat (17/2).
Sebaliknya, menurut dia, kalau tekanan dari bawah melemah, maka kondisi tanah di lokasi yang retak akan mereda dan perkembangan retakan tanah akan berhenti. Bukan hanya retak, melainkan tanah di sekitar lingkungan RT 07/RW 02 tersebut juga mangalami penurunan tanah
Humas Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Agus Amperiyanto, selaku pengelola lapangan minyak mentah di Desa Wonocolo membantah kalau tanah retak di Desa Wonocolo itu penyebabnya ada pipa migas yang meledak. "Di sekitar ledakan tidak ada pipa minyak. Kami pastikan bukan karena pipa yang meledak," katanya menambahkan.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Andik Sudjarwo menjelaskan, sebanyak 11 warga yang menghuni tujuh rumah di lokasi tanah retak masih mengungsi di tempat yang aman berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.
BPBD telah memberikan bantuan sembako kepada warga yang mengungsi. Menurut dia, BPBD akan bekerja sama dengan Pengembangan Sumber Daya Migas Cepu, JawaTengah, untuk melakukan penelitian untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya tanah retak di kawasan setempat.
“Hasil penelitian akan dimanfaatkan untuk pertimbangan mengambil langkah selanjutnya. Saat ini situasi di lokasi kejadian sudah tenang, berbeda dengan sore kemarin warga masih ketakutan dan panik," tuturnya.
Harian Bangsa, Page-9, Saturday, Feb, 18, 2017
No comments:
Post a Comment