PT Pertamina will finalize proposals for work on oil and gas blocks Ab Teymaur and Mansouri in Iran in the near future.
Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said it had prepared a proposal that contains study the technical aspects of the bid and financial aspects to work on both the oil and gas field run by the National Iranian Oil Company (NIOC). According to him, Pertamina will meet with NIOC in advance to discuss and complement the contents of the proposal before it is submitted. "Target proposal was completed in late February, but perhaps we can be faster," he said
Syamsu can not be sure when the proposal evaluation can be completed as it depends on the NIOC. He explained that there are two other competitors were also eyeing the same block in Iran. Although Pertamina is the first company that expressed interest in managing the two giant oil field, still needed further assessment by NIOC which company can be an operator.
In addition, the company has also sent a proposal to develop Russkoye field project in Russia belongs to Rosneft. Syamsu targeting, in the first quarter / 2017, the government-owned oil and gas company that is already approved and Russian companies to manage the block. "Rosneft been sent, we talk more intense communication for what it's worth," said Syamsu.
In Russkoye field, Pertamina controls the shares of 37.5%. Syamsu hope that the company can carry 35,000 barrels of crude oil per day to meet the needs of fuel oil (BBM) nationwide. When the company get production from operations in the three countries, namely Iraq, Algeria, and Malaysia. Supply and Iraq came from West Qurna 1 field with 178 active wells. On the block, ExxonMobil controls the shares of participation 32.69% and is the operator, 32.69% PetroChina, Shell 19.62%, International Pertamina Exploration and Production (PIEP) controls 10%, and the South Oil Company (SOC) Iraq 5%.
In Algeria, PIEP controls 65% stake MLN Field, while Talisman 35%. Meanwhile, in the field HMK there are several partners such as Sonatrach (37.74%), Anadarko (18.13%), PIEP (16.9%), Talisman (9.10%), ENI (9.065%), and Maersk (9.065%).
Pertamina also has oil and gas assets in Malaysia ie Block K, Kikeh Block, Block SNP, Block SK309 and SK311 block. On the block, Pertamina bemtitra with Gil Murphy, Petronas, ConocoPhillips, and Shell. The company's average production of oil fields abroad as much as 123,000 barrels of oil equivalent (barrels of oil equivalent per day / boepd) which is 87,000 bpd of oil and 215 MMSCFD gas.
Pertamina is targeting the contribution of oil fields abroad this year rose to 127,000 boepd then rose again to 700 boepd in 2025 through the addition of new assets.
FIELD Poleng
Meanwhile, Poleng Field located in East Java province which is managed by PT Pertamina EP produces 2,858 bpd of oil in 2016, or 100.5% above the target in the Work Plan and Budget (CBP) 2,843 bpd. Personal Mahagunabangsa, Operation & Production Director of PT Pertamina EP, said the production was 140% after managed by PT Pertamina EP in 2013 compared with the previous operator.
He explained, production Poleng Field earned and four production wells platform is the platform AW, BW was built approximately 42 years ago, then CW and DW platform, as well as the first platform for processing is Poleng Production Platform, built in 2007. "Although the field our governance is relatively old, we are optimistic to be able to produce oil and gas in accordance with the target set. And thank god we are grateful for 2016, Poleng field able to exceed the target, "he said.
Meanwhile, the company is targeting oil production Poleng Fields 3,088 bpd this year. Pertamina EP optimistic with the targets set for the level of oil production until January 29, 2017 has reached 2,983 bpd.
IN INDONESIAN
Pertamina Bersaing dengan 2 Kompetitor
PT Pertamina bakal merampungkan proposal untuk menggarap blok minyak dan gas bumi Ab Teymaur dan Mansouri di Iran dalam waktu dekat.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan proposal yang berisi kajian aspek teknis dan tawaran dari aspek finansial untuk menggarap lapangan kedua blok migas yang dikelola oleh National Iranian Oil Company (NIOC). Menurutnya,Pertamina akan bertemu dengan NIOC terlebih dahulu guna membahas dan melengkapi isi dari proposal tersebut sebelum diserahkan. “Target proposal selesai akhir Februari, tetapi mungkin kami bisa lebih cepat,” katanya
Syamsu belum dapat dapat memastikan kapan evaluasi proposal dapat diselesaikan karena bergantung dari pihak NIOC. Dia menjelaskan, ada dua kompetitor lain yang juga mengincar blok yang sama di Iran. Meskipun Pertamina merupakan perusahaan pertama yang menyatakan minatnya untuk mengelola dua lapangan minyak raksasa tersebut, masih diperlukan penilaian lebih jauh oleh NIOC perusahaan mana yang dapat menjadi operator.
Selain itu, perseroan juga telah mengirimkan proposal untuk mengembangkan proyek lapangan Russkoye di Rusia milik Rosneft. Syamsu menargetkan, pada kuartal I/2017, perusahaan milik pemerintah sektor migas itu sudah mendapatkan persetujuan dan perusahaan Rusia untuk mengelola blok tersebut. “Rosneft sudah kami kirim, kami lagi komunikasi intens untuk bicara berapa nilainya,” kata Syamsu.
Di Lapangan Russkoye, Pertamina menguasai saham 37,5%. Syamsu berharap agar perseroan bisa membawa minyak mentah 35.000 barel per hari untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) nasional. Saat perseroan mendapatkan produksi dari operasi di tiga negara yakni Irak, Aljazair, dan Malaysia. Pasokan dan Irak berasal dari Lapangan West Qurna 1 dengan 178 sumur aktif. Pada blok tersebut, ExxonMobil menguasai saham partisipasi 32.69% dan menjadi operator, PetroChina 32,69%, Shell 19,62%, Pertamina Internasional Eksplorasi dan Produksi (PIEP) menguasai 10%, dan South Oil Company (SOC) Iraq 5%.
Di Aljazair, PIEP menguasai 65% saham Lapangan MLN, sedangkan Talisman 35%. Sementara itu, di Lapangan HMK terdapat beberapa mitra seperti Sonatrach (37,74%), Anadarko (18,13%), PIEP (16,9%), Talisman (9,10%), ENI (9,065%), dan Maersk (9,065%).
Pertamina juga memiliki aset migas di Malaysia yaitu Blok K, Blok Kikeh, Blok SNP, Blok SK309, dan Blok SK311. Pada blok tersebut, Pertamina bemtitra dengan Murphy Gil, Petronas, ConocoPhillips, dan Shell. Produksi rata-rata perseroan dari lapangan minyak di luar negeri sebanyak 123.000 barel setara minyak (barrel oil equivalent per day/boepd) yakni 87.000 bph minyak dan gas 215 MMscfd.
Pertamina menargetkan kontribusi dari lapangan minyak di luar negeri pada tahun ini naik menjadi 127.000 boepd kemudian naik lagi menjadi 700 boepd pada 2025 melalui penambahan aset baru.
LAPANGAN POLENG
Sementara itu, Poleng Field yang terletak di Provinsi Jawa Timur yang dikelola PT Pertamina EP menghasilkan minyak 2.858 bph pada 2016 atau 100.5 % di atas target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2.843 bph. Pribadi Mahagunabangsa, Operation & Production Director PT Pertamina EP, mengatakan, produksi tersebut lebih tinggi 140% setelah dikelola oleh PT Pertamina EP mulai 2013 dibandingkan dengan operator sebelumnya.
Dia menjelaskan, produksi Poleng Field didapatkan dan 4 platform sumur produksi yaitu platform AW, BW yang dibangun kurang lebih 42 tahun yang lalu, kemudian platform CW dan DW, serta 1 platform untuk pemrosesan yaitu Poleng Production Platform yang dibangun pada 2007. “Meskipun lapangan yang kami kelola relatif tua, kami tetap optimistis untuk bisa memproduksikan minyak dan gas bumi sesuai dengan target yang ditentukan. Dan Alhamdulillah kami bersyukur selama 2016, lapangan Poleng mampu melampaui target yang ditetapkan tersebut,” katanya.
Sementara itu, perusahaan menargetkan produksi minyak Lapangan Poleng tahun ini 3.088 bph. Pertamina EP optimistis dengan target yang ditentukan tersebut karena tingkat produksi minyak hingga 29 Januari 2017 sudah mencapai 2.983 bph.
Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, Feb, 9, 2017
No comments:
Post a Comment