google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Pertamina President Must Expert in the Field of Oil and Gas - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Friday, February 10, 2017

Pertamina President Must Expert in the Field of Oil and Gas



General Meeting of Shareholders (AGM) PT Pertamina on Friday (3/2) decide dismissal Dwi Soetjipto and Ahmad Bambang  as managing director and deputy managing director of Pertamina. Pertamina president director seats currently filled by Executing the task (Plt), Yenni Andayani. The position of president is definitively itself will be decided no later than 30 days after termination.

Vice Chairman of Commission VII of the House of Representatives (DPR), Satya Yudha wanted, the new president of Pertamina will be filled by people who really experienced and have a good understanding in the field of oil and gas. What we want is to choose a president who truly great. Have a sufficient background in management and also great in the oil and gas sector. We do not want that later the new president should undergo a transition period, "he said.

According to him, the new president of Pertamina must also have the capability of previous leaders. Good management skills include experience in the field of oil and gas is believed to be quickly adapted to bring Pertamina compete in world oil and gas industry. "So should people who are ready right within the industry. Because remember termination or shift than the chief executive is highly anomalous. With Pertamina's performance soaring, with profits of around Rp 40 trillion, or about $ 2 billion, surpassing the Petronas which only USD 1, 6 billion.

IN INDONESIAN

Dirut Pertamina Harus Ahli di Bidang Migas


Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina Jumat lalu (3/2) memutuskan pemberhentian Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang sebagai direktur utama dan wakil direktur utama Pertamina. Kursi dirut Pertamina kini diisi oleh Pelaksana tugas (Plt), Yenni Andayani. Posisi dirut secara definitif sendiri akan diputuskan paling lambat 30 hari sejak pemberhentian.

Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Satya Yudha menginginkan, dirut baru Pertamina nantinya harus diisi oleh orang yang benar-benar berpengalaman dan mempunyai pemahaman yang baik di bidang minyak dan gas. Yang kami kehendaki adalah memilih seorang presiden direktur yang betul-betul hebat. Mempunyai latar belakang yang cukup di bidang manajemen dan juga hebat di sektor minyak dan gas bumi. Kita tidak menginginkan bahwa nanti presiden direktur yang baru harus mengalami masa transisi," katanya.

Menurutnya, dirut Pertamina yang baru juga harus memiliki kemampuan dari pemimpin sebelumnya. Kemampuan manajemen yang baik dilengkapi pengalamannya di bidang migas dipercaya bisa cepat beradaptasi membawa Pertamina bersaing di industri migas dunia. "Jadi harus orang yang siap betul di dalam industri itu. Karena mengingat pemutusan atau penggeseran daripada direktur utama ini sangat anomali. Dengan kinerja Pertamina yang membumbung tinggi, dengan laba sekitar Rp 40 triliun atau sekitar USD 2 miliar, melebihi Petronas yang hanya USD 1,6 miliar.

Harian Bangsa, Page-4, Monday, Feb, 6, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel