Various speculations emerged since Ahmad Bambang Dwi Soetjipto and stripped of his position as Managing Director and Vice President Director of PT Pertamina. One of them is the attitude of 'corps' excessive which led to the emergence of resistance to the leader from the outside 'COMPANY' SOE oil and gas.
News Pertamina's internal resistance to the leader from outside the company actually been heard before Soetjipto removed. Lack of knowledge of the oil and gas industry often become easy targets for 'Toying' Dwi. However, it was denied by Vice President Corporate Communications Pertamina Wianda Pusponegoro. Wianda said there never was a wave of rejection of the leader comes from outside Pertamina. "Never had no resistance to anyone who was in charge of Pertamina," he said.
Wianda said that all employees of Pertamina is ready to cooperate with whoever is appointed as Managing Director and other leaders in the company. Previously, Pertamina's management also said it would remain solid and focused on achieving the set targets. Substitution directors will not affect the company's operations are run professionally. Tanri Abeng, Commissioner of Pertamina, Pertamina call has had an established organization, and ready to deal with various situations in internal and external.
With the systems and mechanisms that have been built, Tanri sure the company can continue to run properly and sustained. "Changes in the board of directors is prevalent in the organization of companies, including Pertamina. That is the usual dynamics. We believe Pertamina will be more solid, professional, and adhere to the corporate culture to ensure the achievement of the target, "he said.
Syamsu Alam, Upstream Director of Pertamina, confirmed the target of upstream oil and gas activities of the company will not change just because the turn of the chief executive. The reason, every target set for Pertamina has been approved by the commissioners and shareholders. According to him, the change of Pertamina President will not take a lot of influence, although there are some plans mastery of upstream oil and gas assets is still shaped the memorandum of understanding, such as the planned acquisition of Ab-Teymour field and Mansouri in Iran, and assets in Russia. "Changes in the management board does not necessarily have a direct impact on planned programs, including programs for the upstream oil and gas," he said.
This was justified Energy analyst Pri Agung Rakhmanto calling Pertamina target setting is not made only on consideration of the charm of a leader. However, it became the target of corporate fixed will run through the established system. "The policy of the Pertamina corporate policy, not a personal policy of the managing director or deputy managing director himself. As a corporation, Pertamina also has an established system, "he said.
EFFICIENCY & RESPONSIBILITIES
Yenni Andayani, Acting Director of Pertamina, also call will focus on efficiency in all sectors, and improve the performance of operations with due regard to health, safety and environment security (HSSE). In addition, Yenni will also ensure the realization of various investment on time and on target, as well as prepare human resources. "Pertamina will be focused and ready to realize the mandate of the shareholders, because Pertamina is a strategic state that must be maintained and supported together, in order to become a powerful state-owned enterprises, as well as be able to compete on a global level," he said.
Deputy of Financial Services, Survey Services and Consulting SOE Ministry Gatot Trihargo said Pertamina forward has a huge responsibility that should be solid manayemen strategls task. According to him, in accordance with the direction of the commissioner that internal communication is very important. "Today many pending decisions that must be resolved in the future. This team should be solid and continues to be an impact on overall company performance, "he said.
Observers energy of the Reformer Institute Pri Agung Rakhmato said Pertamina's performance over the last two years under the leadership Soetjipto pretty good. Some of the real breakthroughs such as the presence of fuel types Petralite and efficiency that can make a profit Pertamina improved although prices are declining.
Pri argue ideally managing director of Pertamina is a person who understands well the intricacies of the oil and gas industry, corporate business Pertamina know, and have no conflicts of interest. This was in line with the target set Pertamina step higher in 2017 compared with the realization in 2016. For the production of petroleum, Pertamina targets to produce 333,000 barrels per day, and 2.08 billion standard cubic feet per day (bscfd) gas.
The Company also raised its target even geothermal capacity 617 megawatts (MW) in 2017, that of the previous 512 MW in 2016 following the completion of the company's several geothermal projects. In the face of greater challenges and in order to Pertamina duty to support the National Energy Security Program, then there is no other way except Pertamina must immediately make the arrangement and determination in the ranks of the elite.
IN INDONESIAN
Siap Bekerja Sama dengan Pemimpin Baru
Beragam spekulasi muncul sejak Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang dicopot dari posisinya sebagai Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Pertamina. Salah satunya adalah sikap ‘korsa’ berlebihan yang menyebabkan munculnya resistensi terhadap pemimpin dari luar ‘PERUSAHAAN’ BUMN migas tersebut.
Kabar resistensi internal Pertamina terhadap pimpinan dari luar perusahaan sebenarnya sudah terdengar sebelum Dwi Soetjipto dicopot. Kurangnya pengetahuan terhadap industri migas sering menjadi sasaran empuk untuk ‘mempermainkan’ Dwi. Akan tetapi, hal itu dibantah oleh Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro. Wianda menyebutkan tidak pernah ada gelombang penolakan terhadap pemimpin yang berasal dari luar Pertamina. “Tidak pemah ada resistensi terhadap siapapun yang ditugaskan memimpin Pertamina,” katanya.
Wianda menuturkan seluruh karyawan Pertamina siap bekerja sama dengan siapa pun yang ditunjuk menjadi Direktur Utama dan pimpinan lainnya di perusahaan. Sebelumnya, manajemen Pertamina juga menyatakan akan tetap solid dan fokus mencapai target yang telah ditentukan. Pergantian direksi tidak akan memengaruhi operasional perusahaan yang dijalankan secara profesional. Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina, menyebut Pertamina telah memiliki organisasi yang mapan, dan siap menghadapi berbagai situasi di intemal maupun eksternal perusahaan.
Dengan sistem dan mekanisme yang telah dibangun, Tanri yakin perusahaan dapat tetap berjalan dengan baik dan berkelanjutan. “Perubahan jajaran direksi lazim terjadi di organisasi perusahaan, termasuk Pertamina. Itu adalah dinamika biasa. Kami meyakini Pertamina akan semakin solid, profesional, dan teguh kepada budaya perusahaan dalam memastikan pencapaian target,” katanya.
Syamsu Alam, Direktur Hulu Pertamina, menegaskan target kegiatan hulu migas perseroan tidak akan berubah hanya karena pergantian direktur utama. Alasannya, setiap target yang ditetapkan untuk Pertamina telah mendapatkan persetujuan komisaris dan pemegang saham. Menurutnya, pergantian Direktur Utama Pertamina tidak akan membawa pengaruh banyak, meskipun ada beberapa rencana penguasaan aset hulu migas yang masih berbentuk nota kesepahaman, seperti rencana akuisisi lapangan Ab-Teymour dan Mansouri di Iran, dan aset di Rusia. “Perubahan dalam jajaran manajemen tidak serta merta berdampak langsung terhadap program yang telah direncanakan, termasuk untuk program-program hulu migas,” ujarnya.
Hal itu dibenarkan Pengamat Energi Pri Agung Rakhmanto yang menyebut penetapan target kerja Pertamina tidak dibuat hanya berdasarkan pertimbangan pesona seorang pimpinan. Namun, itu menjadi target korporasi yang tetap akan berjalan melalui sistem yang mapan. “Kebijakan Pertamina kan kebijakan korporasi, bukan kebijakan personal direktur utama atau wakil direktur utama sendiri. Sebagai sebuah korporasi, Pertamina juga telah memiliki
sistem yang mapan,” katanya.
EFISIENSI & TANGGUNG JAWAB
Yenni Andayani, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina, juga menyebut akan fokus melakukan efisiensi di seluruh sektor, dan meningkatkan kinerja operasi dengan tetap memperhatikan aspek health, safety security and environment (HSSE). Selain itu, Yenni juga akan memastikan realisasi berbagai investasi tepat waktu dan tepat sasaran, serta menyiapkan sumber daya manusia. “Pertamina akan fokus dan siap merealisasikan amanat pemegang saham, karena Pertamina adalah BUMN strategis yang hams dijaga dan didukung bersama, agar menjadi BUMN kuat, serta mampu bersaing di level global,” ujamya.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan Pertamina ke depan punya tanggung jawab yang sangat besar sehingga tugas strategls manayemen harus solid. Menurutnya, sesuai dengan arahan komisaris bahwa komunikasi internal sangat penting. “Saat ini banyak keputusan tertunda yang harus diselesaikan ke depan. Tim ini harus solid dan berlanjut agar berdampak pada kinerja perusahaan keseluruhan,” ujarnya.
Pengamat energi dari Reformer Institute Pri Agung Rakhmato mengatakan kinerja Pertamina selama dua tahun terakhir di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto cukup bagus. Beberapa terobosan riil itu seperti hadirnya BBM jenis Petralite dan melakukan efisiensi yang mampu membuat laba Pertamina membaik walaupun harga minyak sedang menurun.
Pri berpendapat idealnya direktur utama Pertamina adalah sosok yang memahami dengan baik seluk-beluk industri migas, mengenal bisnis korporasi Pertamina, dan tidak memiliki konflik kepentingan. Hal itu sejalan dengan langkah Pertamina yang mematok target yang lebih tinggi pada 2017 dibandingkan dengan realisasi pada 2016. Untuk produksi minyak bumi, Pertamina menargetkan mampu memproduksi 333.000 barel per hari, dan 2,08 billion standard cubic feet per day (bscfd) gas.
Perusahaan bahkan juga menaikkan target kapasitas panas bumi menjadi 617 megawatt (MW) pada 2017, yang dari sebelumnya 512 MW pada 2016 menyusul tuntasnya beberapa proyek geothermal perseroan. Dalam menghadapi tantangan yang semakin besar tersebut dan dalam rangka tugas Pertamina untuk mendukung Program Ketahanan Energi Nasional, maka tak ada jalan lain kecuali Pertamina harus segera melakukan penataan dan penetapan di jajaran elitenya.
Bisnis Indonesia, Page-10, Friday Feb, 17, 2017
No comments:
Post a Comment