PT Pertamina EP prepare expenditufre operation (OPEX) for US $ 1.3 billion to increase production of old oil and gas fields. One effort to increase production is the advanced stage of depletion mechanisms alias enhanced oil recovery (EOR).
Daily Acting President Director of Pertamina EP Nana Abdul Manaf claimed, the use of EOR is not widely used in this year, because of the investment spent quite expensive. Therefore EOR technique only used in some oil and gas fields alone. As Jirak Field, South Sumatra which began last year.
In the field, the company will use EOR schemes in 21 wells. Currently in the process Jirak Field has reached 6.7%. "To use these EOR, Pertamina EP must issue an investment of US $ 3.9 million," he said, in the exposure of the company's performance in 2016, on Wednesday (22/3).
With EOR techniques Nana sure, Jirak Field production could reach 421 billion cubic feet per day of gas in 2018. In addition to Fields Jirak, Pertamina EP will also use EOR techniques for oil and gas fields that have been passed through water flooding techniques (secondary dewatering, water injected into the reservoir). Among these field Tanjung, Rantau Field, Cape Jiman field, and Fields Lyrics in Riau.
Currently, the fields managed by Pertamina EP has shifted to the recovery of secondary and tertiary recovery alias is no longer the primary recovery. "Era shifted to the secondary and tertiary surfactan. So we use it, "he said.
For EOR field eksisiting Nana said, Pertamina EP is no longer in need of new investment. This is because there has been flooding water facilities that have been built previously.
Meanwhile, this year's production target is 83 865 barrels of oil per day, up from 2016 by 83 674 bpd. 1,042 MMSCFD gas production, up from last year's 989 MMSCFD Capital expenditure (capex) Pertamina EP this year reached $ 778 million.
Business development capex of around US $ 94 million. Workover investment consisting of US $ 56.8 million, drilling development wells amounted to US $ 22.4 million and the remaining US $ 14.4 million for the production facility investment. Pertamina EP also set aside an investment of US $ 684 million for exploration, workover, drilling of development wells, production facilities, and others.
Pertamina EP 2017 revenue target of US $ 2.81 billion, higher than the realization in 2016 of US $ 2.49 billion. While the target of a pretax profit of $ 1.03 billion, higher than US $ 835 million.
IN INDONESIAN
Genjot Produksi, Pertamina EP Menggunakan EOR
PT Pertamina EP menyiapkan operation expenditufre (opex) sebesar US$ 1,3 miliar untuk meningkatkan produksi dari lapangan migas tua. Salah satu upaya meningkatkan produksi adalah dengan mekanisme pengurasan tahap lanjutan alias enhanced oil recovery (EOR).
Pelaksana Tugas Harian Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengaku, penggunaan EOR tidak banyak digunakan pada tahun ini, karena investasi yang dikeluarkan cukup mahal. Untuk itu teknik EOR hanya digunakan di beberapa lapangan migas saja. Seperti Lapangan Jirak, Sumatra Selatan yang mulai dilakukan pada tahun lalu.
Di lapangan tersebut, Pertamina akan menggunakan skema EOR di 21 sumur. Saat ini proses di Lapangan Jirak sudah mencapai 6,7%. "Untuk menggunakan EOR tersebut, Pertamina EP harus mengeluarkan investasi sebesar US$ 3,9 juta," kata dia, dalam pemaparan kinerja perusahaan tahun 2016, Rabu (22/3).
Dengan teknik EOR Nanang yakin, produksi Lapangan Jirak bisa mencapai 421 billion cubic feet per day gas pada tahun 2018 nanti. Selain Lapangan Jirak, Pertamina EP juga akan menggunakan teknik EOR untuk lapangan-lapangan migas yang telah melewati teknik water flooding (pengurasan sekunder, yakni air di injeksikan ke dalam reservoir). Di antaranya lapangan Tanjung, Lapangan Rantau, lapangan Tanjung Jiman, dan Lapangan Lirik di Riau.
Saat ini, lapangan-lapangan yang dikelola Pertamina EP telah bergeser ke secondary recovery dan tertiary recovery alias bukan lagi primary recovery. ”Eranya bergeser ke secondary dan tertiary surfactan. Makanya kami menggunakan itu," katanya.
Untuk EOR di lapangan eksisiting Nanang mengungkapkan, Pertamina EP tidak lagi membutuhkan investasi baru. lni karena sudah ada fasilitas water flooding yang sudah dibangun sebelumnya.
Sementara, untuk target produksi tahun ini adalah 83.865 barel minyak per hari, naik dari 2016 sebesar 83.674 bph. Produksi gas 1.042 mmscfd atau naik dari realisasi tahun lalu 989 mmscfd Capital expenditure (capex) Pertamina EP tahun ini mencapai sebesar US$ 778 juta.
Capex pengembangan bisnis sekitar US$ 94 juta. Terdiri investasi workover sebesar US$ 56,8 juta, pengeboran sumur pengembangan sebesar US$ 22,4 juta dan sisanya US$ 14,4 juta untuk investasi fasilitas produksi. Pertamina EP juga menyisihkan investasi US$ 684 juta untuk eksplorasi, workover, pemboran sumur pengembangan, fasilitas produksi, dan lain.
Target pendapatan 2017 Pertamina EP senilai US$ 2,81 miliar, naik dari realisasi 2016 sebesar US$ 2,49 miliar. Sementara target keuntungan sebelum pajak sebesar US$ 1,03 miliar lebih besar dibanding US$ 835 juta.
Kontan, Page-14, Thursday, March, 23, 2017
No comments:
Post a Comment