PT Pertamina reduce the number of wells to be drilled in the Mahakam block in this year, from 19 wells to eight wells. Nevertheless, the government-owned oil and gas company that guarantees this will not cause a significant decline in oil and gas production on the Mahakam block.
Pertamina Upstream Director Syamsu Alam said initially the company is planning to drill up to 19 wells this year to maintain oil and gas production on the Mahakam block remains stable. However, because there are regulatory issues, taxation, and others, the company was forced to cut the number of wells drilled.
"On the way there are regulations, there is taxation, and all sorts, so most likely we can do a maximum of eight wells," he said in Jakarta, Wednesday (15/3).
According to him, the reduction of the number of wells to be drilled this would not be a problem. Because the team Pertamina has calculated that cutting the number of wells will not cause the Mahakam block oil and gas production fell dramatically after 2017. Moreover, despite drilled this year, all 8 wells will be produced in 2018.
Related to the amount of investment made, admittedly Nature, will be reduced from the already planned. Initially set for drilling 19 wells investment of US $ 190 million. Unfortunately, he has not been able to ascertain how the budget investment needed. "When there is a US $ 190 million, there was drilling and there is some repair facility. But if drilling is reduced, it would have reduced (investment), "he said.
He added that Pertamina will soon begin drilling the well. Pertamina has 60-90 days to realize the plan. Because, Total has completed drilling of the well being of its quota.
Drilling can be done after the signing of the Agreement Bridging (BA) and the Funding Agreement (FA) by Pertamina and operator of the Mahakam block at this time, the Total E & P Indonesie and Inpex Corporation. The agreement has also been approved by the Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas).
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) began to enter into the Mahakam block in this year with the BA and FA's. The agreement bridging provisions governing the operations undertaken Total, as operator of existing in 2017 for the benefit of PT Pertamina Hulu Mahakam. Meanwhile, the funding agreement governing the financing mechanism Pertamina Hulu Mahakam (CMF) against the total operations conducted in accordance with BA.
Previously, Pertamina plans to drill 19 wells in the Mahakam block in 2017's. The investment will be disbursed estimated at US $ 180 million. With so expected gas production from the Mahakam block can be maintained, approximately 1,200 million standard cubic feet per day / MMSCFD and condensate of about 20 thousand barrels per day (bpd) in 2018 to 2019.
SKK Migas Deputy Head Zikrullah had stated that he will continue to oversee the operations of Pertamina done by this total. Because, all activities Total has been completed. Thus, Pertamina should immediately start running "his program"
However, he understands that the implementation of the program need preparation beforehand. The reason is, there needs to be mobilization of tools and materials. "Ideally direct means in accordance with the program," he said.
Earlier, the government has commissioned the Mahakam block Pertamina to work 100%. In the contract signed at the end of 2015, the company promises a signature bonus of US $ 41 million. In addition, state revenue from production bonuses include a $ 5 million of cumulative production of 500 million barrels of oil equivalent, amounted to US $ 4 million of cumulative production of 750 million barrels of oil equivalent and US $ 4 million of cumulative production of 1.000 million barrels of oil equivalent.
As for the first three-year investment plan, Pertamina pledged funds amounting to US $ 75.3 million. The details sequentially to US $ 1.3 million, and US $ 33.5 million, and US $ 40.5 million.
IN INDONESIAN
Pertamina Pangkas Pemboran Sumur di Blok Mahakam
PT Pertamina mengurangi jumlah sumur yang akan dibor di Blok Mahakam pada tahun ini, dari 19 sumur menjadi hanya delapan sumur. Meski demikian, perusahaan migas milik pemerintah itu menjamin hal ini tidak akan menyebabkan penurunan produksi migas signifikan di Blok Mahakam.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, awalnya perseroan memang berencana mengebor hingga 19 sumur pada tahun ini untuk menjaga produksi migas di Blok Mahakam tetap stabil. Namun, karena ada masalah peraturan, perpajakan, dan lainnya, perseroan terpaksa memangkas jumlah sumur yang dibor.
“Dalam perjalanan ada peraturan, ada perpajakan, dan segala macam, sehingga paling mungkin kami bisa lakukan maksimal delapan sumur,” kata dia di Jakarta, Rabu (15/ 3).
Menurutnya, pengurangan jumlah sumur yang dibor ini tidak akan menjadi masalah. Pasalnya, Tim Pertamina sudah menghitung bahwa pemangkasan jumlah sumur tidak akan menyebabkan produksi migas Blok Mahakam turun drastis setelah 2017. Apalagi, meski dibor tahun ini, ke-8 sumur ini akan diproduksikan pada 2018.
Terkait besaran investasi yang dikeluarkan, diakui Alam, akan berkurang dari yang sudah direncanakan. Pada awalnya, ditetapkan investasi untuk pemboran 19 sumur sebesar US$ 190 juta. Sayangnya, dia belum dapat memastikan berapa anggaran investasi yang dibutuhkan. “Saat ada US$ 190 juta, ada pemboran dan ada beberapa perbaikan fasilitas. Tetapi Kalau pemboran berkurang, pasti akan berkurang (investasi),” ujarnya.
Dia menambahkan, Pertamina akan segera mulai pengeboran sumur ini. Pertamina memiliki waktu 60-90 hari untuk merealisasikan rencana tersebut. Pasalnya, Total telah merampungkan pengeboran sumur yang menjadi jatahnya.
Pemboran sumur itu dapat dilakukan setelah ditekennya Bridging Agreement (BA) dan Funding Agreement (FA) oleh Pertamina dan operator Blok Mahakam saat ini, yakni Total E&P Indonesie serta Inpex Corporation. Kesepakatan tersebut juga sudah disetujui oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mulai masuk ke Blok Mahakam pada tahun ini dengan adanya BA dan FA ini. Ketentuan bridging agreement tersebut mengatur tentang pelaksanaan kegiatan operasi yang dilakukan Total, sebagai operator eksisting pada 2017 untuk kepentingan PT Pertamina Hulu Mahakam. Adapun, funding agreement mengatur tentang mekanisme pembiayaan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) terhadap kegiatan operasi yang dilakukan Total sesuai dengan BA.
Sebelumnya, Pertamina berencana membor 19 sumur di Blok Mahakam pada 2017 ini. Investasi yang akan dikucurkan diperkirakan sebesar US$ 180 juta. Dengan begitu diharapkan produksi gas bumi dari Blok Mahakam dapat dipertahankan, sekitar 1.200 million standard cubic feet per day/mmscfd dan kondensat sekitar 20 ribu barel per hari (bph) pada 2018-2019.
Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah sempat menuturkan, pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan kegiatan operasi Pertamina yang dilakukan oleh Total ini. Pasalnya, seluruh kegiatan Total sudah selesai dikerjakan. Sehingga, Pertamina harus segera mulai menjalankan “program miliknya"
Meski demikian, dia memahami bahwa pelaksanaan program butuh persiapan terlebih dahulu. Pasalnya, perlu ada mobilisasi alat dan materialnya. “Idealnya langsung, maksudnya sesuai dengan programnya,” ujar dia.
Sebelumnya, pemerintah telah menugaskan Pertamina untuk menggarap Blok Mahakam 100%. Dalam kontrak yang diteken pada akhir 2015, perseroan menjanjikan bonus tanda tangan US$ 41 juta. Selain itu juga penerimaan negara dari bonus produksi meliputi US$ 5 juta dari kumulatif produksi 500 juta barel setara minyak, sebesar US$ 4 juta dari kumulatif produksi 750 juta barel setara minyak, dan US$ 4 juta dari kumulatif produksi 1.000 juta barel setara minyak.
Sementara untuk rencana investasi tiga tahun pertama, Pertamina menjanjikan dana sebesar US$ 75,3 juta. Rinciannya secara berurutan US$ 1,3 juta, kemudian US$ 33,5 juta, dan US$ 40,5 juta.
Investor Daily, Page-9, Thursday, March, 16, 2017
No comments:
Post a Comment