BP Indonesia will start the construction of liquefied natural gas (liquefied natural gas / LNG) Train-3 in Teluk Bintuni, West Papua at the end of this year. Tangguh Train-3 is targeted to begin operation in 2020.
Head of Country BP Indonesia Darmawan Syamsu said it was working on the preparation of the location (site preparation) This 3-Train project. In addition, it also still to disseminate to the surrounding community. According to the plan, construction of the project began in the third or fourth quarter of 2017.
"We expect all parties are ready, so before the end of the year could be construction. So far socialization too smoothly, "he said.
As reported earlier, contractors who worked on this project which is a consortium of PTT Tripatra Engineering. As for drilling scheduled to begin 2018-2019. Work on refineries and drilling will be integrated so that finished at the same time.
The development of Tangguh project will add one new LNG process facilities (Train 3) and the additional production capacity of 3.8 million tonnes per year (million tonnes per annum / mtpa), which makes a total capacity of LNG Tangguh to 11.4 mtpa.
This project will also add two offshore platforms, 13 new production wells, new LNG loading docks, and other supporting infrastructure. "First gas (first gas production) in 2020. Our commitment, Train-3 should terdeliver (finished)," Darmawan said.
Related to gas supply for electricity in Papua, it remains committed to channeling amounted to 20 million standard cubic feet per day / MMSCFD. BP also remained committed to supplying gas to fertilizer plants to be built in West Papua. Based on the commitment, gas for the fertilizer must flow in 2019.
"We see there is a possibility that sooner completed in 2019, when the infrastructure is ready, we give gas from existing," he said. Currently, Tangguh is operated with a capacity of 7.6 mtpa. According Darmawan, it plans to do routine maintenance (maintenance) on the existing train. Routine maintenance done once every year; "End of March is our preparation (maintenance), how long depends on the level of difficulty," he said.
The investment value of Tangguh LNG Train-3 to reach US $ 8 billion. BP has obtained a loan of US $ 3.7 billion to cover the needs of this investment. The Tangguh project loan facility made through methods Trustee Borrowing Scheme (TBS) with HSBC (New York) as trustee (Trustee) and HSBC (Jakarta) as a bank account in the country. This funding has received approval from the Foreign Commercial Loan team (PKLN) The Government of Indonesia.
As many as 75% of the production of LNG from Tangguh Train-3 sold to PT PLN. PLN will receive 688 cargoes of LNG Tangguh refinery during 2016-2033, ie as many as 12 cargoes in 2016, 20 cargoes per year during 2017-2019, and 44 cargo in the period 2020-2033. Other LNG buyers the Kansai Electric Power Company of 1 million tonnes per year.
IN INDONESIAN
Akhir Tahun, Konstruksi Kilang LNG Tangguh Train-3 Dimulai
BP Indonesia akan memulai konstruksi kilang gas alam cair (liquefied natural gas/ LNG) Tangguh Train-3 di Teluk Bintuni, Papua Barat pada akhir tahun ini. Kilang LNG Tangguh Train-3 ini ditargetkan mulai operasi pada 2020.
Head of Country BP Indonesia Darmawan Syamsu mengatakan, pihaknya sedang mengerjakan persiapan lokasi (site preparation) proyek Train-3 ini. Selain itu, pihaknya juga masih melakukan sosialisasi ke masyarakat sekitar. Rencananya, konstruksi proyek dimulai pada kuartal ketiga atau keempat 2017.
“Kami harapkan semua pihak siap, jadi sebelum akhir tahun sudah bisa konstruksi. Sejauh ini sosialisasi juga lancar,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, kontraktor yang menggarap proyek ini yakni konsorsium PTT Tripatra Engineering. Sementara untuk pengeboran sumur dijadwalkan dimulai 2018-2019. Pengerjaan kilang dan pengeboran ini akan diintegrasikan sehingga selesai pada saat bersamaan.
Proyek Pengembangan Kilang Tangguh akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train 3) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (million ton per annum/ mtpa) yang menjadikan kapasitas total kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa.
Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya. “First gas (produksi gas pertama) pada 2020. Komitmen kami, Train-3 ini harus terdeliver (selesai) ,” kata Darmawan.
Terkait pasokan gas untuk kelistrikan di Papua, pihaknya tetap berkomitmen menyalurkan sebesar 20 million standard cubic feet per day/ mmscfd. BP juga tetap berkomitmen akan memasok gas untuk pabrik pupuk yang akan dibangun di Papua Barat. Berdasarkan komitmen, gas untuk pupuk ini harus mengalir pada 2019.
“Kami melihatnya ada kemungkinan kalau lebih cepat selesai pada 2019, kalau infrastruktur sudah siap, kami beri gas dari eksisting,” katanya. Saat ini, Kilang Tangguh beroperasi dengan kapasitas sebesar 7,6 mtpa. Menurut Darmawan, pihaknya berencana melakukan perawatan rutin (maintenance) pada train eksisting. Perawatan rutin dilakukan satu kali setiap tahunnya; “Akhir Maret ini kami persiapan (maintenance), berapa lamanya tergantung tingkat kesulitan,” ujarnya.
Nilai investasi Kilang LNG Tangguh Train-3 mencapai USS 8 miliar. BP telah memperoleh pinjaman sebesar US$ 3,7 miliar untuk menutup kebutuhan investasi ini. Fasilitas pinjaman Proyek Tangguh dilakukan melalui metode Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat (trustee) dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri. Pendanaan ini telah mendapatkan persetujuan dari Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia.
Sebanyak 75% produksi LNG dari Kilang Tangguh Train-3 dijual ke PT PLN. PLN nantinya akan menerima 688 kargo dari Kilang LNG Tangguh selama 2016-2033, yakni sebanyak 12 kargo pada 2016, 20 kargo per tahun selama 2017-2019, dan 44 kargo pada periode 2020-2033. Pembeli LNG lainnya yakni Kansai Electric Power Company sebesar 1 juta ton per tahun.
Investor Daily, Page-9, Thursday, March, 9, 2017
No comments:
Post a Comment