PLN is building 12 gas-powered generator.
Ministry of Energy and Resources, Mineral Resources plans to hold an open tender distribution of gas in the province of Papua and West Papua in the second half of this year. The gas will be used for power generation needs.
"Open bid we coordinate with PLN. Hopefully, the second semester began tender, "said Director General of Oil and Gas, I Gusti Nyoman Wiratmaja
Eventually, gas from Tangguh refinery units I and II will be transported by ship LNG mini. Ships deliver gas to a nearby dock, and then supplied to the power plant. Tangguh refinery in Bintuni Bay, West Papua, managed by BP Berau Ltd. Wiratmaja call this scheme as a virtual pipeline.
Earlier, Head of the Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas), Amien Sunaryadi, said the allocation of gas from Papua has been approved by 20 million standard cubic feet per day (MMSCFD). BP joint studies have been done since the end of 2015 PLN.
SKK Migas predicts construction could begin in 2018. When the construction phase takes two years, it is estimated that in 2020 the gas plant could begin operating. Papua is the region with the highest electricity deficit figures. PLN recorded more than 60 per cent of Papua has not been electricity.
"Later infrastructure such as docks, roads could be built to use the state budget. Society only pay for the electricity to components of gas tariffs, fees, transportation, and plant depreciation costs. "
The plan, the vessel receiving gas from LNG hub in Fakfak. In that area, PLN will build a floating storage unit (FSU) with a capacity of 18 thousand cubic meters of gas. FSU deliver gas to the LNG ship which then sailed towards mini Sorong, Raja Ampat, Manokwari, Nabire, Jayapura and Biak, then back to Fakfak will sail regularly to the pier every two weeks. TerminaI LNG facility will be built at the receiving dock destination.
Regional Director of PLN East Java and Bali, Amin Subekti, said the terminal was small.
PLN, will use gas as fuel 25 plants. A total of 12 units are being built, the Mobile Power Plant (MPP) Manokwari 20 megawatts (MW), Power Machines. Gas (PLTMG) Manokwari 40 MW PLTMG Biak 15 MW MPP Jayapura 50 MW PLTMG Jayapura Peaker 40 MWPLTG Sorong 30 MW, PLTMG Bintuni 10 MW MPP Nabire 20 MW MPP Fakfak 10 MW MPP Timika 30 MW PLTMG Raja Ampat 10 MW and PLTMG Merauke 20 MW Energy Minister Ignatius Jonan promised to build a variety of plants in Papua with a capacity of 158 MW by 2019 to support 15 thousand new subscribers.
IN INDONESIAN
Tender Distribusi Gas Papua Dibuka Tahun Ini
PLN sedang membangun 12 pembangkit bertenaga gas.
Kementerian Energi dan Sumber, Daya Mineral berencana menggelar tender terbuka pendistribusian gas di Provinsi Papua dan Papua Barat pada paruh kedua tahun ini. Gas akan dipakai untuk kebutuhan pembangkit listrik.
“Open bid kami koordinasikan dengan PLN. Harapannya, semester II nanti mulai tender,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, I Gusti Nyoman Wiratmaja
Nantinya, gas dari kilang Tangguh unit I dan II bakal diangkut dengan kapal LNG mini. Kapal mengirim gas ke dermaga terdekat, kemudian dialirkan ke pembangkit listrik. Kilang Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, dikelola oleh BP Berau Ltd. Wiratmaja menyebut skema ini sebagai virtual pipeline.
Sebelumnya, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, mengatakan alokasi gas Papua sudah disetujui sebesar 20 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Studi sudah dilakukan BP bersama PLN sejak akhir 2015.
SKK Migas memprediksi pembangunan pembangkit bisa dimulai pada 2018. Bila tahap konstruksi memakan waktu dua tahun, diperkirakan pada 2020 pembangkit gas bisa mulai beroperasi.
Papua adalah wilayah dengan angka defisit listrik tertinggi. PLN mencatat lebih dari 60 persen wilayah Papua belum teraliri listrik.
“Nanti infrastruktur seperti dermaga, jalan, bisa dibangun pakai APBN. Masyarakat hanya membayar listrik untuk komponen tarif gas, ongkos, transportasi, dan biaya depresiasi pembangkit.”
Rencananya, kapal menerima gas dari LNG hub di Fakfak. Di daerah itu, PLN akan membangun floating storage unit (FSU) berkapasitas 18 ribu meter kubik gas. FSU mengirim gas ke kapal LNG mini yang kemudian berlayar menuju Sorong, Raja Ampat, Manokwari, Nabire, Jayapura, dan Biak, lalu kembali ke Fakfak Kapal akan berlayar rutin ke dermaga tiap dua pekan. Fasilitas terminaI LNG penerima akan dibangun di dermaga tujuan.
Direktur PLN Regional Jawa Timur dan Bali, Amin Subekti, mengatakan terminal itu berskala kecil. PLN,akan menggunakan gas sebagai bahan bakar 25 pembangkit. Sebanyak 12 unit di antaranya sedang dibangun, yakni Mobile Power Plant (MPP) Manokwari 20 megawatt (MW), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin. Gas (PLTMG) Manokwari 40 MW PLTMG Biak 15 MW MPP Jayapura 50 MW PLTMG Jayapura Peaker 40 MWPLTG Sorong 30 MW, PLTMG Bintuni 10 MW MPP Nabire 20 MW MPP Fakfak 10 MW MPP Timika 30 MW PLTMG Raja Ampat 10 MW dan PLTMG Merauke 20 MW Menteri Energi Ignasius Jonan berjanji membangun beragam pembangkit di Papua dengan kapasitas 158 MW hingga 2019 untuk menunjang 15 ribu pelanggan baru.
Koran Tempo Page-21, Wednesday, March, 8, 2017
No comments:
Post a Comment