google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Green light for Total E & P Indonesie - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Monday, March 13, 2017

Green light for Total E & P Indonesie


Operator Mahakam block

Total E & P lndonesie chance to get back to managing the Mahakam block, after the government sent a signal opening the possibility. Minister of Energy and Mineral Resources (ESDM) Ignatius Jonan said that Total could again become carriers after 2017, when Pertamina was not interested.

Total could hold talks with Pertamina associated with it. Meanwhile, the Special Unit of Upstream Oil and Gas (SKK Migas) will bridge the two sides.

"The total may be carriers. So I say, try to talk with the government later facilitated SKK Migas, if for example Total invite Pertamina into a joint operator. If Pertamina does not want to manage the Mahakam block, Total also can manage, but I guess a mix [joint operations], "he said on the sidelines of the visit in the Mahakam block, Friday (10/3).

Currently, Total E & P Indonesie operate the Mahakam block with a stake of participation of 50% and 50% lnpex. After 2017, PT Pertamina through PT Pertamina Hulu Mahakam be the operator and own 90% of shares and 10% participation of the Regional Government of East Kalimantan.

SKK Migas head Amien Sunaryadi say if later Total interested in becoming operators return, the cooperation contract does not need to be amended. According to him, it depends on the talks carried out by Pertamina as the new contractor with Total as the existing contractor.

The opportunity for Total, he said, based on the desire to address concerns that the current conditions can not be achieved with the new contractor. Amien not answer directly possible reasons Total return operate the Mahakam block.

Meanwhile, President Director & General Manager of Total E & P Indonesie, Arividya Noviyanto said these opportunities should be discussed first with the headquarters. Problem share ownership opportunities for greater participation to 39%, Total will refer to the results of the economic study beforehand. "If the percentage, we will convey to the head office later discussed again, with the Minister ESDN and Pertamina," he said.

According to him, during the transition period has been discussed about the effort to maintain production, including human resources. Issues long-term contracts with buyers of gas until 2022, which should be guaranteed supply, discussed with Pertamina. "Although it is transferred, we also talk to it," he said. Until this news was revealed, Pertamina has not been answered.

IN INDONESIAN

OPERATOR BLOK MAHAKAM

Lampu Hijau untuk Total E&P Indonesie


Total E&P lndonesie berpeluang kembali mengelola Blok Mahakam, setelah pemerintah mengirim sinyal terbukanya kemungkinan tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan Total bisa saja kembali menjadi operator setelah 2017, bila Pertamina tidak berminat. 

Total bisa melakukan pembicaraan dengan Pertamina terkait dengan hal tersebut. Adapun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan menjembatani kedua belah pihak. 

“Total boleh menjadi operator. Makanya saya bilang, coba bicara dengan pemerintah nanti difasilitasi SKK Migas, kalau misalnya Total mengajak Pertamina menjadi operator bersama. Kalau Pertamina tidak mau mengelola Blok Mahakam, Total yang mengelola juga bisa, tetapi saya kira campuran [operasi bersama],” ujarnya di sela-sela kunjungan di Blok Mahakam, Jumat (10/3).

Saat ini, Total E & P Indonesie mengoperasikan Blok Mahakam dengan kepemilikan saham partisipasi sebesar 50% dan lnpex 50%. Setelah 2017, PT Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Mahakam menjadi operator serta menguasai 90% saham partisipasi dan 10% Pemerintah Daerah Kalimantan Timur.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan bila nantinya Total berminat menjadi operator kembali, kontrak kerja sama tidak perlu diamendemen. Menurutnya, hal itu tergantung pada pembicaraan yang dilakukan Pertamina sebagai kontraktor baru dengan Total sebagai kontraktor eksisting. 

Terbukanya peluang bagi Total, menurutnya, didasari oleh keinginan untuk menjawab kekhawatiran bahwa kondisi saat ini tidak bisa tercapai dengan adanya kontraktor baru. Amien tidak menjawab secara langsung alasan kemungkinan Total kembali mengoperasikan Blok Mahakam. 

Sementara itu, President Director & General Manager Total E & P Indonesie, Arividya Noviyanto mengatakan peluang ini harus dibicarakan terlebih dahulu dengan kantor pusat. Soal peluang kepemilikan saham partisipasi yang lebih besar menjadi 39%, Total akan merujuk pada hasil kajian keekonomian terlebih dahulu. “Kalau masalah persentasenya, akan kami sampaikan ke head office nanti diskusikan lagi, dengan Menteri ESDN dan Pertamina,” katanya.

Menurutnya, selama masa transisi sudah dibahas mengenai upaya mempertahankan produksi, termasuk juga sumber daya manusia. Masalah kontrak jangka panjang dengan pembeli gas hingga 2022 yang harus dijamin pasokannya, dibahas dengan Pertamina. “Walaupun ditransfer, kami juga bicara itu,” katanya. Hingga berita ini diturunkan, pihak Pertamina belum menjawab.

Bisnis Indonesia, Page-1, Monday, March, 13, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel