google.com, pub-9591068673925608, DIRECT, f08c47fec0942fa0 Gresik Migas Loss Rp. 3.5 Billion - MEDIA MONITORING OIL AND GAS -->

Wednesday, March 8, 2017

Gresik Migas Loss Rp. 3.5 Billion



Predictions that Parliament Gresik Gresik Migas (GM) will go bankrupt begin to show the truth. Last year alone, state- owned Gresik in losses of up to Rp 3.5 billion. It is known after the Commission B DPRD Gresik held a meeting with the management of Gresik Migas.

In the meeting it was revealed, losses due to the cessation of gas supply from Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). He said the loss Gresik Migas should not be allowed. Therefore, the shareholders should seek solutions so Gresik Migas did not further burden the budget. "This we have heard from a few years ago. However, the peak in 2016, Gresik Migas big losers. Hence, the Commission B needs to have a chat with the commissioners and shareholders to get the correct information, "said a member of Commission B DPRD Gresik Zulfan Hashim.

Director of Gresik Migas Bukhari explains, losses of Rp 3.5 billion was accumulated since the cessation of gas supplies from WMO since March 2016. Until now Gresik Migas could not even operate normally. "Our loss of USD 3.5 billion in 2006 because of our main sources of income stalled. However, there is little income from the building that we have inaugurated last year to rent it to a third party, "said Bukhari.

He admitted, though gas supply had reached 17 MMBTU stopped, Gresik Migas can still sell gas ration of wells Lengowangi PPEJ JOB 1 at Holy Village, District Manyar. However, the sales value of the gas is small, only Rp 100 million per month.

As a result of the revenue dropped drastically, Gresik Migas has conducted a series of efficiency measures, mainly by reducing employee representative office in Jakarta. "To pay wages every month had no involvement," said Bukhari.

Gresik Migas gas initially receive rations of WMO by 17 MMBTU. However, along the way, Minister cut back to just 5 per MMBTU for assessing the performance Gresik Migas unsatisfactory. So if you have a real market, we are allowed to sell 17 MMBTU. But in fact, there is no market, "he explained.

On that basis, Bukhari ask shareholders to participate to find solutions. For there may be a new company allowed to continue to lose money and eventually closed.

IN INDONESIAN

Gresik Migas  Merugi Rp. 3,5 Miliar


Prediksi DPRD Gresik bahwa Gresik Migas (GM) akan bangkrut mulai menunjukkan kebenaran. Tahun lalu saja, badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Gresik itu mengalami kerugian hingga Rp 3,5 miliar. Hal ini diketahui setelah Komisi B DPRD Gresik menggelar pertemuan dengan manajemen Gresik Migas.

Dalam pertemuan terungkap, kerugian disebabkan berhentinya pasokan gas dari Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO). Dia mengatakan, kerugian Gresik Migas tidak boleh dibiarkan. Karena itu, para pemegang saham harus mencari solusinya agar Gresik Migas tidak semakin membebani APBD. “Ini pernah kami dengar sejak beberapa tahun lalu. Namun, puncaknya pada 2016, Gresik Migas merugi besar. Makanya, Komisi B perlu ngobrol dengan komisaris dan pemegang saham untuk mendapat informasi yang benar,” ujar anggota Komisi B DPRD Gresik Zulfan Hasyim.

Direktur Utama Gresik Migas Bukhari menjelaskan, kerugian sebesar Rp 3,5 miliar merupakan akumulasi sejak berhentinya pasokan gas dari PHE WMO sejak Maret 2016. Hingga saat ini Gresik Migas pun belum bisa beroperasi secara normal. “Kami rugi Rp 3,5 miliar pada 2006 karena sumber pendapatan utama kami terhenti. Namun, ada pendapatan kecil dari gedung yang kami resmikan tahun lalu dengan menyewakannya kepada pihak ketiga,” kata Bukhari.

Dia mengakui, meskipun pasokan gas yang sempat mencapai 17 MMBTU dihentikan, Gresik Migas masih bisa menjual gas jatah JOB PPEJ dari sumur Lengowangi 1 di Desa Suci, Kecamatan Manyar. Namun, nilai penjualan gas tersebut kecil, hanya Rp 100 juta per bulan.

Akibat pendapatan yang merosot drastis, Gresik Migas telah melakukan serangkaian langkah efisiensi, terutama dengan mengurangi pegawai kantor perwakilan di Jakarta. “Untuk membayar gaji pegawai setiap bulan sudah tidak ada Iagi," kata Bukhari.

Gresik Migas awalnya mendapat jatah gas dari PHE WMO sebanyak 17 MMBTU. Namun, dalam perjalanannya, Menteri ESDM mengurangi jatah menjadi hanya 5 MMBTU karena menilai kinerja Gresik Migas tidak memuaskan. Jadi kalau memiliki pasar sebenarnya kita diperbolehkan menjual 17 MMBTU. Tetapi nyatanya, tidak ada pasar," jelasnya.

Atas dasar itulah, Bukhari meminta pemegang saham agar ikut mencarikan solusi. Sebab tidak mungkin perusahaan yang baru berdiri dibiarkan terus merugi dan akhirnya tutup.

Koran Sindo, Page-8, Wednesday, March, 8, 2017

No comments:

Post a Comment

POP UNDER

Iklan Tengah Artikel 1

NATIVE ASYNC

Iklan Bawah Artikel