There is a large project that awaits the new managing director of Pertamina, the oil refinery
When there are no obstacles, the Ministry of State-Owned Enterprises (SOEs) will officially announce the President Director of PT Pertamina today (16/3). The announcement coincides with the General Meeting of Shareholders (AGM), which is one of the agenda was the decision about the determination of Pertamina's new helmsman.
Well, whoever is elected, the boss of the largest oil company in Indonesia is carrying a very heavy task. According to Deputy Energy, Logistics, Regions and Tourism at the same Pertamina Commissioner Edwin Hidayat Abdullah, one of the first tasks to be carried Pertamina brand-new leadership is to make a compact enterprise management through consolidation measures.
Understandably, one of the issues that make Dwi Sucipto frozen out of the number one seat this company is no harmonious relationship with other Pertamina directors, especially the Deputy Director of which was held by Ahmad Bambang.
Director of the new Pertamina will have to be able to create harmony in the leadership and management. If the management board is compact and can be united capital. Related names of candidates for the number one in Pertamina, Edwin reluctant to openly, because it has not held the AGM. "Look decision (GMS)," said Edwin.
Some of the names that was appearing March 9, 2017, are: Elisa Masa Manik, Elia Massa Manik, CEO PTPN Holding, Rachmad Hardadi, Director of Mega Project Processing and Petrochemicals, Syamsu Alam Pertamina Upstream Director and Acting (Acting) President Director of Pertamina Yenni Andayani ,
Saving Base Earnings
With the new boss, at least, Pertamina performance achieved last year can at least be maintained. "We have a tough task ahead, namely to build a refinery," said Edwin Wednesday (15/3).
Based on the unaudited financial report Pertamina, the state's petroleum revenues gained Us $ 35.45 billion last year. Down compared to 2015 amounted to US $ 41.76 billion. However, operating profit rose and 2015 of US $ 3.92 billion to US $ 6.17 billion in 2016. Net income also increased from US $ 1.42 billion to $ 3.14 billion.
One key to success is the saving of Pertamina's performance. SOE Minister Rini M Soemarno said, last year, Pertamina generate savings (savings) to Rp 26 trillion. This is not out of 2,661 innovation Pertamina 2016. He hoped that the existing patented innovations.
Acting Director of Pertamina Yenny Andayani claims, innovation and technology have become part of Pertamina. He hopes this move will continue, of course with the new management.
IN INDONESIAN
Pekerjaan Rumah Utama Bos Pertamina Menjaga Kekompakan
Ada proyek besar yang menanti direktur utama Pertamina baru, yakni kilang minyak
Bila tidak ada hambatan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengumumkan secara resmi Direktur Utama PT Pertamina pada hari ini (16/3). Pengumuman bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang salah satu agendanya adalah keputusan soal penentuan nahkoda Pertamina yang baru.
Nah, siapapun yang terpilih, bos perusahaan minyak terbesar di Indonesia ini membopong tugas yang sangat berat. Menurut Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata sekaligus Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah, salah satu tugas pertama yang akan diemban pimpinan anyar Pertamina ini adalah membuat kompak manajemen perusahaan lewat langkah konsolidasi.
Maklum, salah satu isu yang membuat Dwi Sucipto terdepak dari kursi nomor satu perusahaan ini adalah tidak ada hubungan harmonis dengan direksi Pertamina lain, khususnya Wakil Direktur Utama yang saat itu dijabat oleh Ahmad Bambang.
Direktur Utama Pertamina yang baru nanti harus bisa menciptakan keharmonisan di jajaran pimpinan dan manajemen. Bila jajaran manajemen kompak dan bersatu ini bisa menjadi modal. Terkait nama-nama calon orang nomor satu di Pertamina itu, Edwin enggan buka-bukaan, karena belum menggelar RUPS. "Lihat saja keputusan (RUPS)," jelas Edwin.
Beberapa nama yang sempat yang muncul 9 Maret 2017, adalah: Elisa Masa Manik, Elia Massa Manik, CEO PTPN Holding, Rachmad Hardadi, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia, Syamsu Alam Direktur Hulu Pertamina dan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani.
Hemat Pangkal Laba
Dengan bos baru, paling tidak, kinerja Pertamina yang diraih tahun lalu minimal bisa dipertahankan. "Kami mempunyai tugas berat ke depan, yakni membangun kilang, " kata Edwin Rabu (15/3).
Berdasarkan laporan kinerja keuangan Pertamina unaudited, BUMN perminyakan ini memperoleh Pendapatan Us$ 35,45 miliar tahun lalu. Turun dibanding 2015 sebesar US$ 41,76 miliar. Namun laba operasi naik dan 2015 US$ 3,92 miliar menjadi US$ 6,17 miliar di 2016. Laba bersih juga meningkat dari US$ 1,42 miliar menjadi US$ 3,14 miliar.
Salah satu kunci Sukses kinerja Pertamina adalah penghematan. Menteri BUMN Rini M Soemarno bilang, tahun lalu, Pertamina menghasilkan saving (penghematan) hingga Rp 26 triliun. Ini tidak lepas dari 2.661 inovasi Pertamina 2016. Ia berharap, inovasi tersebut ada yang dipatenkan.
Plt Direktur Utama Pertamina Yenny Andayani mengklaim, inovasi dan teknologi sudah jadi bagian Pertamina. Ia berharap langkah ini akan terus berlanjut, tentu dengan manajemen baru.
Kontan, Page-14, Thursday, March, 16, 2017
No comments:
Post a Comment