President Joko Widodo finally chose Elia Massa Manik, Director of Holding Plantation, President Director of PT Pertamina replace Acting Director of Pertamina Yenni Andayani. Joko Widodo selection choice contrary to the Board of Commissioners of Pertamina.
The Board of Commissioners of Pertamina then handed. Pertamina Upstream Director Syamsu Alam, Director of Processing and Petrochemical Rachmad megaproject Hardadi, and Acting Managing Director of Pertamina Yenni Andayani. Although the opposite, in fact, Elijah not new to Pertamina.
He never became the President Director of PT Elnusa Tbk (ELSA), a subsidiary of PT Pertamina. To that end, Elia Massa committed to continuously improve the performance of Pertamina starred in 2016, the latest audited net profit of US $ 3.15 billion. The net profit increased by 122% compared to net profit in 2015.
So that the performance of 2017 can exceed the performance in 2016, Elia Massa Manik own ways, one of which focused on structuring a human resources (HR) company. According to him, the arrangement is not only the systems and structures, but also how to cultivate the name of a more holistic human condition. "So we can be more competitive ahead with managerial ability is much better," he said, Thursday (16/3).
He said the current fast-paced business world. Companies need and must prepare humans Pertamina could face a volatile environment that may be more powerful in the future. In addition, Elia will make the board of directors to be more solid and compact in order to accelerate and responsible for Pertamina sizable investment.
"I am also reminded, that the board does not have a personal interest. The key to a solid team is on the board of directors, there can be no vested interest, it certainly starts with me," he said. It also applies to him. In order to maintain the integrity, Elia even willing fired by shareholders Pertamina. "If I can not contribute, I'm off the mark, certainly my scolds, fired only when necessary," he said.
He also stressed the importance of good communication and transparency in the running of companies like Pertamina. So that the target as a world class company in 2025 can be realized. Indeed Pertamina in 2025 expects to reach oil and gas production by 1.81 MBOPD and geothermal by 2.2 gigawatts (GW).
In the sector of the sale of gas, Pertamina is targeting 2025 to sell gas at a volume of 3.67 MMSCFD, gas pipelines 10,000 km, the number of gas networks as much as 200 841 house connections, and the number of SPBGs as many as 175 pieces. For new and renewable energy sector (EBT), Pertamina is targeting Iistrik capacity installed in 2025 was 4.5 GW to 3.8 GW for gas and renewable energy.
Processing sector in 2025 is expected to reach 2 million barrels of oil per day. For infrastructure development and marketing will be built up oporasional up to 30 days and the number of retail outlets increased to 8,150 units.
Commissioner of Pertamina, Mr. Abeng told, that Elijah borkomunikasi well with other directors. "For example, interest rates do not just finance director who knows, all members of the board of directors know, do not work alone, alone," he said.
IN INDONESIAN
Nakhoda Baru Siap Menjaga Kesolidan Pertamina
Presiden Joko Widodo akhirnya memilih Elia Massa Manik, Direktur Utama Holding Perkebunan, sebagai Direktur Utama PT Pertamina menggantikan Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani. Pilihan Joko Widodo bertolak belakang dengan pilihan Dewan Komisaris Pertamina.
Dewan Komisaris Pertamina saat itu menyerahkan. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi, dan Plt Dirut Pertamina Yenni Andayani. Meski bertolak belakang, sejatinya, Elia bukan orang baru di Pertamina.
Dia pernah menjadi Presiden Direktur PT Elnusa Tbk (ELSA), anak usaha PT Pertamina. Untuk itu, Elia Massa berkomitmen terus meningkatkan kinerja Pertamina yang berkilau pada tahun 2016, yakni laba bersih yang telah diaudit sebesar US$ 3,15 miliar. Laba bersih tersebut meningkat sebesar 122% dibandingkan laba bersih tahun 2015.
Agar kinerja tahun 2017 bisa melebihi kinerja 2016, Elia Massa Manik memiliki cara, salah satunya fokus pada penataan sumber daya manusia (SDM) perusahaan. Menurutnya, penataan tidak hanya sistem dan struktur, tapi juga bagaimana menumbuhkan yang namanya kondisi SDM lebih holistik. “Sehingga kita bisa lebih bersaing ke depan dengan kemampuan manajerial yang jauh lebih baik," ungkap dia, Kamis (16/3).
Dia, menyatakan, saat ini dunia bisnis bergerak cepat. Perusahaan membutuhkan dan harus mempersiapkan manusia-manusia Pertamina yang bisa menghadapi volatile environment yang mungkin akan lebih dahsyat ke depan. Selain itu, Elia akan membuat dewan direksi menjadi lebih solid dan kompak agar bisa berakselerasi dan bertanggungjawab terhadap investasi Pertamina yang cukup besar.
"Saya juga mengingatkan, agar dewan direksi tidak memiliki kepentingan pribadi. Kunci tim yang solid adalah di direksi. tidak boleh ada vested interest, itu tentu dimulai dari diri saya," katanya. Hal itu juga berlaku pada dirinya. Demi menjaga integritas tersebut, Elia bahkan rela dipecat oleh pemegang saham Pertamina. “Kalau saya tidak bisa kontribusi, saya melenceng, tentu saya di tegur, bila perlu dipecat saja," tegasnya.
Dia juga menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan transparansi dalam menjalankan perusahaan seperti Pertamina. Sehingga target sebagai world class company di tahun 2025 bisa terwujud. Sejatinya Pertamina pada tahun 2025 menargetkan bisa mencapai produksi migas sebesar 1,81 MBOPD dan panas bumi sebesar 2,2 gigawatt (GW).
Di sektor penjualan gas, Pertamina menargetkan pada tahun 2025 bisa menjual gas dengan volume sebesar 3,67 mmscfd, jalur pipa gas sepanjang 10.000 km, jumlah jaringan gas sebanyak 200.841 sambungan rumah, dan jumlah SPBG sebanyak 175 buah. Untuk sektor energi baru dan terbarukan (EBT), Pertamina menargetkan kapasitas Iistrik terpasang tahun 2025 sebesar 4,5 GW untuk gas dan 3,8 GW untuk EBT.
Sektor pengolahan di tahun 2025 diharapkan mencapai 2 million barrel of oil per day. Untuk pengembangan infrastruktur dan marketing akan dibangun cadangan oporasional hingga 30 hari dan jumlah SPBU meningkat hingga 8.150 unit.
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng berpesan, agar Elia borkomunikasi dengan baik dengan direksi lain. "Misalnya, suku bunga jangan hanya direktur keuangan yang tahu, semua anggota direksi tahu, jangan bekerja sendiri, sendiri," kata dia.
Kontan, Page-14, Friday, March, 17, 2017
No comments:
Post a Comment