Together SKK Migas Pertamina, Total E & P Indonesie and Inpex Corportion has agreed Mahakam Bridging Agreement (BA) and funding agreement (FA). The deal was done in order to maintain continuity of production after the end of the Mahakam block contract with Total.
"The agreement further strengthens the commitment of the parties to make the post-2017 transition of operatorship to Total Pertamina Hulu Mahakam (PHM) can run smoothly," said VP of Corporate Communications of Pertamina, Wianda Pusponegoro, in a written statement yesterday.
CMF began to enter the Mahakam block in 2017 with BA and FA. In bridging the provisions of the agreement is set of the operations carried Total, as operator that already exist in 2017 for the benefit of PHM. Funding agreement PHM arrange financing mechanisms on operations undertaken Total E & P Indonesie according to BA.
Wianda explain the approval of SKK Migas signed March 3, 2017, after the final draft of BA and PA sent on February 21, 2017. The draft was discussed PHM, Total and Inpex since mid-2016.
"The transition to the Mahakam block operatorship PHM will sustain production," he said. With the BA Total will conduct exploitation activities in 2017 for the benefit of CMF with the principle of no gain no loss with funding from the CMF. Meanwhile, funding from the CMF to the Total is set in PA, with PHM and Total will open a joint account in the name of joint.
On the other hand, Pertamina expects the Iranian government could decide the assignment of the management of two oil and gas blocks in Iran in 2017. By doing so, companies can operate quickly on Iranian territory this year.
Pertamina Upstream Director Syamsu Alam explained that the company has already submitted a proposal to the government of Iran in order to manage the two oil and gas blocks. At present, the management is awaiting a decision on the proposal is being submitted.
"I've sent a letter. We can not force. We wait. Explicitly, said Syamsu Alam, there had been a strong signal of the oil and gas blocks awarded to Pertamina hisa this year.
IN INDONESIAN
Pertamina-Total Sepakati Peralihan Blok Mahakam
VP of Corporate Communication of Pertamina
Wianda Pusponegoro
SKK Migas Bersama Pertamina, Total E&P Indonesie dan Inpex Corportion telah menyepakati Mahakam Bridging Agreement (BA) dan funding agreement (FA). Kesepakatan itu dilakukan demi menjaga kesinambungan produksi Blok Mahakam pasca berakhirnya kontrak dengan Total.
“Persetujuan itu semakin memperkuat komitmen para pihak untuk menjadikan peralihan operatorship pasca-2017 dari Total kepada Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dapat berjalan mulus dan lancar,” kata VP of Corporate Communication of Pertamina, Wianda Pusponegoro, dalam keterangan tertulis kemarin.
PHM mulai masuk Blok Mahakam pada 2017 dengan adanya BA dan FA. Dalam ketentuan bridging agreement tersebut diatur tentang pelaksanaan kegiatan operasi yang dilakukan Total, sebagai operator yang sudah ada pada 2017 untuk kepentingan PHM. Funding agreement mengatur mekanisme pembiayaan PHM atas kegiatan operasi yang dilakukan Total E&P Indonesie sesuai dengan BA.
Wianda menjelaskan persetujuan dari SKK Migas ditandatangani 3 Maret 2017, setelah final draft BA dan PA dikirim pada 21 Februari 2017. Draf itu telah dibahas PHM, Total, dan Inpex sejak pertengahan 2016.
“Peralihan operatorship Blok Mahakam ke PHM akan menjaga kesinambungan produksi,” katanya. Dengan BA tersebut, Total akan melakukan kegiatan eksploitasi pada 2017 untuk kepentingan PHM dengan prinsip no gain no loss dengan pendanaan dari PHM. Sementara itu, pendanaan dari PHM kepada Total diatur dalam PA, dengan PHM dan Total akan membuka joint account atas nama bersama.
Di sisi lain, Pertamina mengharapkan pemerintah Iran bisa memutuskan penugasan pengelolaan dua blok minyak dan gas yang ada di Iran pada 2017. Dengan begitu, perusahaan bisa beroperasi secara cepat di wilayah Iran pada tahun ini.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menerangkan perseroan sudah mengajukan proposal ke pemerintah Iran agar bisa mengelola dua blok migas. Pada saat ini manajemen sedang menunggu keputusan atas proposal yang sedang diajukan.
“Saya sudah kirim surat. Kami tidak bisa memaksa. Kami tunggu. Secara eksplisit, kata Syamsu Alam, memang sudah ada sinyal kuat blok migas tersebut hisa diberikan kepada Pertamina di tahun ini.
Media Indonesia, Page-18, Tuesday, March, 14, 2017
No comments:
Post a Comment