DRILLING OIL AND GAS WELLS
PT Pertamina Hulu Mahakam, a subsidiary of PT Pertamina plans to cut drilling new wells in the Mahakam block into eight wells of 19 wells previously for reasons all the field economy. Pertamina Upstream Director Syamsu Alam estimates, execution of drilling new wells in the Mahakam block will not be in accordance with the work plan and budget 2017 have been set at last year's 19 wells. According to him, factors such as taxation create a company to recalculate the activities to be conducted in the Mahakam block.
He targeted, the number of new wells drilled this year only eight wells or down to 50%. Pertamina Hulu Mahakam as the new operator of the Mahakam issued a budget of US $ 180 million. Syamsu not mention in detail the regulations that led to the economic value of the project in the Mahakam block down. To keep the oil and gas production, the government will issue regulations to keep the cost of investment in the transitional period covered by the new contractor.
Conditions were assessed will decrease the economic field because it is a burden to the new contractor. Pertamina is the operator of oil and gas blocks located in East Kalimantan that began January 1, 2018.
"At the beginning there were about 19 wells that we could execute, but on the way, no regulation, no taxes and all kinds-all manner so most likely we can do a maximum of eight," he said after attending the Awards APQ 2017, Wednesday (15/3 ).
Since the signing of a joint agreement with Total and Inpex on Monday (13/3), Pertamina has a 60-90 day deadline for the start of activities for the work executed and funded by Total is already completed at the end of last week.
Syamsu projected reduction activities will also reduce the funds allocated US $ 180 million. He said that the reduced number of wells to be drilled this year will not affect the production of oil and gas in the block. Because the drilling in this new year that affect the production next year.
Average gas production in the Mahakam block around 1,635 million cubic feet per day (MMSCFD) and 63,000 barrels of oil per day (bpd). The Mahakam block is the first production in 1974. Production comes from the Mahakam block gas field Peciko, Tunu, Tambora, Sisi Nubi, and South Mahakam.
Meanwhile, President Director of PT Pertamina Hulu Energi Mount Sardjono Hadi said, this year the company only focus on activities in the working area which has got an extension of certainty as the Offshore North West Java and West Madura Offshore Block.
According to him, such as activities in other blocks in the North Sumatra Offshore (NSO), Aceh; Block B, Aceh; Block Siak, Riau; Block Kampar, Riau; Joint Operating Body East Java, East Java; and Joint Operating Entity Bumi Siak Pusako, Riau which reduced because of low oil prices.
"So for some blocks were about to run out, we did not do a great activity for related depreciation," he said. He said, PHE net profit target this year of US $ 151 million, down from the achievements of 2016 by $ 191 million.
According to him, the target reduction in net income was due to no fees to be paid this year. Special earnings before interest, taxes, depreciation and amortization, and the company's revenue is targeted to increase.
IN INDONESIAN
Pengeboran Sumur Migas
Pertamina Pangkas Kegiatan dimahakam
PT Pertamina Hulu Mahakam, anak usaha PT Pertamina memangkas rencana pengeboran sumur baru di Blok Mahakam menjadi delapan sumur dari sebelumnya 19 sumur karena alasan ke-ekonomian lapangan. Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam memperkirakan, eksekusi kegiatan pengeboran sumur baru di Blok Mahakam tidak akan sesuai dengan rencana kerja dan anggaran 2017 yang telah ditetapkan pada tahun lalu yakni 19 sumur. Menurutnya, faktor-faktor seperti perpajakan membuat perseroan menghitung ulang kegiatan yang akan dilakukan di Blok Mahakam.
Dia menargetkan, jumlah sumur baru yang dibor pada tahun ini hanya delapan sumur atau turun hingga 50%. Pertamina Hulu Mahakam sebagai operator baru Mahakam mengeluarkan anggaran US$ 180 juta. Syamsu tidak menyebutkan secara detail regulasi yang menyebabkan nilai keekonomian proyek di Blok Mahakam turun. Untuk menjaga produksi migas, pemerintah akan mengeluarkan regulasi agar biaya investasi pada masa peralihan ditanggung oleh kontraktor baru.
Ketentuan itu dinilai akan menurunkan keekonomian lapangan karena menjadi beban bagi kontraktor baru. Pertamina menjadi operator blok minyak dan gas bumi yang berlokasi di Kalimantan Timur itu mulai 1 Januari 2018.
“Pada awal ada sekitar 19 sumur yang bisa kami eksekusi, tapi dalam perjalanan, ada peraturan, ada perpajakan dan segala macam-segala macam sehingga paling mungkin kami bisa lakukan maksimal delapan,” ujarnya usai menghadiri acara APQ Awards 2017, Rabu (15/3).
Sejak penandatanganan kesepakatan bersama dengan Total dan Inpex pada Senin (13/3), Pertamina memiliki tenggat 60-90 hari untuk memulai kegiatan karena pekerjaan yang dieksekusi dan didanai oleh Total sudah selesai pada akhir pekan lalu.
Syamsu memproyeksikan, pengurangan kegiatan itu juga akan mengurangi dana yang dialokasikan US$ 180 juta. Dia menuturkan, berkurangnya jumlah sumur yang akan dibor pada tahun ini tidak akan berpengaruh terhadap produksi migas di blok tersebut. Pasalnya, kegiatan pengeboran pada tahun ini baru berpengaruh terhadap produksi tahun depan.
Rerata produksi gas di Blok Mahakam sekitar 1.635 juta kaki kubik per hari (MMscfd) dan minyak bumi 63.000 barel per hari (bph) . Blok Mahakam berproduksi pertama kali pada 1974. Produksi Blok Mahakam berasal dari lapangan gas Peciko, Tunu, Tambora, Sisi Nubi, dan South Mahakam.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi Gunung Sardjono Hadi mengatakan, pada tahun ini perseroan hanya fokus pada kegiatan di Wilayah kerja yang telah mendapat kepastian perpanjangan seperti Blok Offshore North West Java dan Blok West Madura Offshore.
Menurutnya, kegiatan di blok lainnya seperti di North Sumatera Offshore (NSO), Aceh; Blok B, Aceh; Blok Siak, Riau; Blok Kampar, Riau; Joint Operating Body East Java, Jawa Timur; dan Badan Operasi Bersama Bumi Siak Pusako, Riau terpaksa dikurangi karena faktor harga minyak yang rendah.
“Jadi untuk beberapa blok yang mau habis, kami tidak lakukan kegiatan besar karena terkait depresiasi,” katanya. Dia menuturkan, target laba bersih PHE tahun ini US$ 151 juta atau turun dari capaian 2016 sebanyak US$ 191 juta.
Menurutnya, penurunan target laba bersih itu disebabkan ada biaya yang harus dibayarkan pada tahun ini. Khusus pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi dan pendapatan perseroan ditargetkan naik.
Bisnis Indonesia, Page-30, Thursday, March, 16, 2017
No comments:
Post a Comment