Cikarang Tegal Pacing Development Project (CTDP) which operated by PT Pertamina EP as from February 26, 2017 began pumping gas (in) to the main production facility Block Station Pondok Makmur Bekasi. Gasin process is in line with the policy of management of the parent company, PT Pertamina in order to accelerate the monetization of exploration findings in Tegal structure Pacing I.
"Fields Cikarang Tegal Pacing already started flowing gas at 6.4 million cubic feet per day (MMSCFD), will ramp up until 14 MMSCFD in accordance with the target time set by SKK Migas, "said PTH President Director of PT Pertamina EP Nana Abdul Manaf.
Gas from CT DP is collected in Block Station Bekasi Pondok Makmur which has a production capacity of 42 MMSCFD and 4,000 barrels of liquid per day, which is then supplied to meet the needs of domestic buyers. Gas from Block Station Pondok Makmur distributed to several companies, including PT PJB Muara Tawar of 20 MMSCFD for electricity needs and PT Pertamina Gas (Pertagas) 3.5 MMSCFD, to be used as LPG.
In addition, gas production from Pondok Makmur also cooperated with local owned enterprises (BUMN) Bekasi. While condensate produced Pondok Makmur used to Pertamina. Development Director of PT Pertamina EP Herutama Trikoranto place said Project CTDP is one of three projects of PT Pertamina EP targeted on stream in 2017, namely Cikarang Tegal Pacing Development Project, Paku Elephant Development Project (South Sumatra), and the construction of the Central Processing Plant (CPP) Matindok (Central Sulawesi). "With the start of gas supplies to be CTDR then expected to help Indonesia's demand for gas," said Herutama.
Cikarang-field development Pacing Tegal is able to drain up to 14 MMSCFD gas, with production over the past seven years. While total reserves estimated to last until the contract period PT Pertamina EP as a PSC expires in 2035.
"Target production is projected at 14 MMSCFD obtained from six wells. Currently, two wells have been flow, total production reached 6.4 MMSCFD, "said General Manager CTDP Indra Priyatna. Indra said, targeted the remaining four wells on stream in March. Furthermore, Indra explained, the smooth development projects in Field Tegal Pacing can not be separated from the cooperation of all parties.
IN INDONESIAN
Proyek Pertamina EP di Cikarang Alirkan Gas
Cikarang Tegal Pacing Development Project (CTDP) yang di operasikan oleh PT Pertamina EP terhitung sejak 26 Februari 2017 mulai mengalirkan gas (gas in) ke fasilitas produksi utama Block Station Pondok Makmur Bekasi. Proses gasin ini sejalan dengan kebijakan manajemen induk perusahaan, PT Pertamina dalam rangka mempercepat monetisasi temuan eksplorasi di struktur Tegal Pacing I.
“Lapangan Cikarang Tegal Pacing sudah mulai mengalirkan gas sebesar 6,4 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), akan ramp up sampai 14 MMSCFD sesuai dengan target waktu yang ditetapkan oleh SKK Migas,” ujar PTH Presiden Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf.
Gas dari CT DP ini dikumpulkan di Block Station Pondok Makmur Bekasi yang memiliki kapasitas produksi mencapai 42 MMSCFD dan sekitar 4.000 barel likuid perhari, yang kemudian dipasok untuk memenuhi kebutuhan pembeli domestik. Gas dari Block Station Pondok Makmur disalurkan ke beberapa perusahaan, di antaranya PT PJB Muara Tawar sebanyak 20 MMSCFD untuk kebutuhan listrik dan PT Pertamina Gas (Pertagas) 3,5 MMSCFD, untuk dijadikan elpiji.
Selain itu, produksi gas dari Pondok Makmur juga dikerjasamakan dengan badan usaha milik daerah (BUMD) Bekasi. Sementara kondensat yang diproduksi Lapangan Pondok Makmur digunakan untuk kebutuhan Pertamina. Development Director PT Pertamina EP Herutama Trikoranto ditempat mengatakan, Project CTDP merupakan salah satu dari tiga proyek PT Pertamina EP yang ditargetkan on stream pada 2017, yaitu Cikarang Tegal Pacing Development Project, Paku Gajah Development Project (Sumatera Selatan), dan proyek pembangunan Central Processing Plant (CPP) Matindok (Sulawesi Tengah). “Dengan mulai dialirkannya gas dari CTDR maka diharapkan dapat membantu kebutuhan Indonesia akan gas,” ujar Herutama.
Pengembangan lapangan Cikarang-Tegal Pacing ini mampu mengalirkan gas mencapai 14 MMSCFD, dengan masa produksi selama tujuh tahun. Sementara total cadangan diperkirakan bertahan hingga masa kontrak PT Pertamina EP sebagai KKKS berakhir pada 2035.
“Target produksi sebesar 14 MMSCFD tersebut diproyeksikan didapatkan dari enam sumur. Saat ini, dari dua sumur yang sudah mengalir, total produksi mencapai 6,4 MMSCFD,” ujar General Manager CTDP Indra Priyatna. Indra menambahkan, empat sumur sisanya ditargetkan on stream pada Maret. Lebih lanjut Indra menjelaskan, kelancaran proyek pengembangan di Lapangan Tegal Pacing tidak lepas dari kerja sama semua pihak.
Koran Sindo, Page-8, Thursday, March, 2, 2017
No comments:
Post a Comment